Kamis, 29 Desember 2011

kram betis kaki


kram kaki terutama betis sering disampaikan oleh ibu hamil muda. Kejadian kram betis berkaitan dengan mual, muntah, kurangnya makan, sehingga terdapat perubahan keseimbangan elektrolit dengan kalium, kalsium, dan natrium yang menyebabkan terjadi perubahan berkelanjutan dalam darah dan cairan tubuh. Ditambah makanan yang masuk berkurang sehingga terjadi perubahan metabolisme tubuh yang menjurus ke arah pembakaran lemak dan protein dengan menimbulkan badan keton.

Perubahan metabolisme dapat mengubah keseimbangan asam-basa, cairan tubuh, dan darah sehingga menambah terjadinya kram pada kaki. Keluhan ini berangsur-angsur akan menghilang, atau berkurang dengan makin tuanya umur kehamilan dan masukan makanan yang bertambah.

Pengobatan keluhan kram betis kaki:
a. Tanpa perlu pengobatan akan hilang sendiri dengan makin tuanya kehamilan.
b. Pemberian vitamin rutin pada kehamilan: Obimin AF, Vicanatal, Prenavit, Obron 6, Ultravita, Grevital dan dapat ditambah dengan vitamin dan mineral khusus seperti Santa E, Natur E, dan Elkana.
c. Lokal dapat diurut dengan obat luar yang banyak dijual bebas.
d. Nasehat:
• Jangan cepat bangun dari tempat tidur.
• Berikan kesempatan kaki untuk beradaptasi.
• Makanan dapat ditambah dengan buah-buahan.
READ MORE - kram betis kaki

Lobus succenturiate


Variasi Abnormal pada Plasenta:
1. Infark plasenta: Pada awalnya berwarna merah gelap, kemudian berubah menjadi kuning, coklat seperti terbakar matahari, dan berwarna keputih-putihan. Infark pada plasenta bayi prematur, pada dasar plasenta maternal (sindrom yang kembali terjadi), atau pada pusar plasenta adalah tidak normal.
2. Terkotori mekonium, berbau, berwarna pucat (dapat menyertai anemia pada janin), atau kemerahan gelap (dapat mengesankan polisitemia), plasenta berukuran besar (dikaitkan dengan penyakit seperti sifilis, diabetes, dan eritroblastosis fecalis).
3. Lobus succenturiate (asesori): Dapat di indikasikan dengan adanya pembuluh darah yang robek pada selaput ketuban. Pada bagian tempat implantasi kurang dari optimal dan atrofi terjadi sehingga mengisolasi suatu lobus.
4. Edema, indurasi, atau kista: Banyak lesi dapat dipalpasi, tetapi tidak terlihat, lakukan palpasi plasenta untuk melihat homogenitasnya.
5. Plasenta yang mengalami gangguan secara keseluruhan: Dapat mengesankan plasenta akreta, yang harus didiagnosis dari suatu spesimen uterus setelah dilakukan histerektomi.
6. Bekuan darah yang menyebar luas (>200 cm2) pada permukaan maternal: area yang terdiri atas serabut, berwarna abu-abu, abu-abu-merah-coklat yang perlahan berubah menjadi putih dan memberi kesan abrupsi plasenta, khususnya jika kondisi ini tampak di atas area indurasi plasenta.
7. Bentuk plasenta yang tidak serasi: Terjadi ketika ttmpat implantasi terletak di kornua atau di atas mioma atau kelainan uterus.
8. Trombosis pembuluh darah janin: garis-garis putih pada vena-vena plasenta biasanya terlihat disertai tali pusat yang melilit berlebihan atau yang sangat panjang.
9. Korioangioma atau hemangioma plasenta: Massa fibrosa atau hemoragik bulat sempurna yang menonjol pada plasenta bagian sisi janin. Pertumbuhan yang kecil tnnumnya asimtomatik; sedangkan massa yang berukuran besar dikaitkan dengan hidramnion, perdarahan antepartum, pelahiran prematur, perdarahan pada janin atau ibu, pirau pada sirkulasi janin (yang dapat menyebabkan gagal jantung janin), atau koagulopati yang konsumtif dan anemia hemolitik mikroangiopati pada janin.
10. Plasenta bipartite atau plasenta dwilobus: Ada dua massa plasenta untuk janin tunggal, dengan pembuluh darah janin menghubungkan satu lobus dengan lobus lain sebelum menyatu pada tali pusat (atau jika ada tiga massa, disebut tripartite atau trilobus). Plasenta dupleks: Apabila plasenta sudah membentuk dua bagian dan pembuluh darah janin pada trap-trap lobus berbeda dari lobus-lobus lain (atau jika terbentuk tiga bagian, disebut tripleks).
11. Plasenta berbentuk cincin: Cincin jaringan plasenta, kadang-kadang berbentuk sepatu kuda, yang dihubungkan dengan perdarahan antepartum dan postpartum, juga dihubungkan dengan PJT.
12. Plasenta membranosa atau plasenta difusa: Seluruh korion diselubungi lapisan tipis vili korionik. Sering kali dikaitkan dengan perdarahan antepartum. Kondisi ini dapat menyebabkan tidak terjadi pemisahan dan diperlukan histerektomi untuk menghentikan perdarahan.
13. Plasenta fenestrasi: Bagian tengah plasenta tidak berbentuk seperti diskus, meskipun lempeng korionik biasanya utuh.
14. Plasenta ekstrakorialis: Pada awal kehamilan, ketika vili korionik mengalami regresi dari keseluruhan lempeng korionik, terlalu banyak regresi akan menyebabkan proliferasi vili sebagai kompensasinya. Plasenta-plasenta ini dikaitkan dengan risiko terjadinya aborsi spontan yang lebih besar, perdarahan antepartum, pelahiran prematur, kematian pranatal, dan malformasi janin.
a. Plasenta sirkumvalata: Lempeng korionik (pada sisi janin) lebih besar daripada lempeng basal (pada sisi ibu). Pada bagian pusat sisi janin ada lekukan di bagian tengah yang dikelilingi oleh cincin tebal, menonjol, dan berwarna keabu-abuan (suatu lipatan rangkap korion dan amnion disertai degenerasi desidua dan fibrin).
b. Plasenta sirkummarginal: Jika cincin datar, hal ini terjadi di pinggir plasenta; juga rerdiri atas desidua dan fibrin yang mengalami degenerasi.
READ MORE - Lobus succenturiate

Ukuran Diameter Kepala Bayi


Ukuran Diameter Kepala Bayi
Diameter-diameter tersebut adalah jarak antara titik-titik tertentu pada tengkorak janin. Ukurannya bervariasi dan teristimewa diameter anteroposterior yang masuk kedalam panggul ibu tergantung pada berat ringannya flexi atau extensi kepala janin.

1. Diameter biparietalis adalah antara tuber parietale kanan kiri. Diameter biparietalis adalah diameter transversa yang terbesar dan berukuran 9.5 cm.
2. Diameter bitemporalis terletak di antara os temporalis. Panjangnya 8.0 cm dan merupakan diameter transversa yang terpendek.
3. Diameter suboccipitobregmatica berjalan dari pertemuan antara permukaan bawah os occipitale dengan leher ke pusat bregma. Panjangnya 9.5 cm. Diameter suboccipitobregmatica merupakan diameter anteroposterior pada waktu kepala masuk panggul dalam keadaan flexi maksimal.
4. Diameter occipitofrontalis adalah diameter anteroposterior apabila kepala masuk panggul dalam sikap militer, yakni antara flexi dan extensi. Diameter occipitofrontalis terbentang antara protuberantia occipitalis externa dan glabella, panjangnya 11.0 cm.
5. Diameter verticomentalis penting pada presentasi dahi (kepala dalam keadaan setengah extensi). Diameter ini berjalan dari dagu ke vertex, berukuran 13.5 cm dan merupakan diameter anteroposterior kepala yang terpanjang.
6. Diameter submentobregmatica adalah diameter pada presentasi muka (kepala extensi maksimal). Berjalan dari pertemuan leher dengan rahang bawah ke pusat bregma, panjangnya 9.5 cm.
READ MORE - Ukuran Diameter Kepala Bayi

Ekskresi ginjal manusia


Perkembangan alat-alat Ekskresi ginjal manusia.
1. Pronefros (atau ginjal primordial), saluran transisional inkomplit dengan tubulus vestigial lateral, berkembang pada mesoderm posterior lateral selama minggu ketiga dan keempat. Saluran ini dapat membawa sedikit cairan selomik. Saluran ini sendiri bertahan menjadi duktus mesonefrikus (Wollfii).

2. Mesonefios (ginjal tengah) membentuk ke arah kaudal dari pronefros di se-panjang duktus mesonefrikus, yang akhirnya memanjang sampai kloaka. Sepanjang duktus ini, tubulus mesonefros, masing-masing dengan sebuah arteriola dan venula, membentuk glomerulus primordial. Mesonefros, berkembang pada minggu ketujuh, menyaring produk sampah dari darah dan cairan selomik. Pada minggu kesembilan, tubulus berdegencrasi. Duktus mesonefrikus menjadi rudimenter pada wanita, tetapi pada laki-laki akan menjadi epididimis dan vas deferens.

3. Metanefros (ginjal sejati) mulai terbentuk sekitar minggu keempat, ketika tubulus mesonefros tcrbentuk dan berdegenerasi. Divertikulum mesonefros (tunas ureter) mulai tumbuh keluar dari duktus mesonefros sedikit kranial dari kloaka menjadi ureter dan metanefros atau ginjal permanen.

Selama minggu kelima hingga keenam, ureter membelah dengan berkembangnya massa mesonefros untuk membentuk kaliks. Tubulus sekretoris dan kolektivus kemudian muncul dalam mesenkim ginjal untuk menghubungkan glomerulus yang mendapat peredaran darah sesungguhnya dalam korteks renalis. Pada minggu kesepuluh terjadi sedikit ekskresi ginjal. Selama bulan kedua sampai ketiga, kandung kemih berkembang dari duktus wolffii bagian bawah yang melebar yang menyatu dengan allantois. Bentuk kandung kemih akhirnya jelas terlihat pada minggu kesepuluh, ketika terjadi perluasan ke kaudal, uretra, akhirnya bermuara ke sinus urogenital yang berasal dari kloaka. Kelenjar adrenal (suprarenal) mulai terbentuk kira-kira pada minggu kelima dari sel mesenkim, serupa dengan sel yang menghasilkan bagian nonterminal ovarium, bersama dengan sel-sel di dekatnya membentuk lipatan neural. Korteks dan medula adrenal yang sebagian teratur, terlihat pada minggu kesembilan sampai sepuluh. Kelainan perkembangan urogenital wanita, termasuk kelainan uterus kongenital, kelainan tambahan bentuk anatomis yang aneh, atau bahkan tumor pelvis, mungkin menggambarkan bagian-imbangan laki-laki yang rudimenter.
READ MORE - Ekskresi ginjal manusia

Klitoris yang abnormal


Klitoris yang abnormal atau membesar mendukung adanya hiperplasia adrenal kongenital. Lakukan inspeksi patensi himen untuk menyingkirkan adanya himen imperforata atau agenesis vagina. Pada pemeriksaan rektum dapat teraba serviks, tetapi normalnya tidak ada organ rcproduksi lain yang akan teraba.

Anak
Hindari penggunaan alat penunjang kaki untuk pemeriksaan ginekologis (stirrup), karena genitalia dapat terlihat dengan baik bila anak pada posisi kaki katak (lutut fleksi, kaki abduksi penuh) di atas meja periksa atau pangkuan ibu.

Mengusahakan kerjasama anak dalam pemeriksaan akan sangat membantu. Setelah pemeriksaan umum, termasuk inspeksi dan palpasi payudara, lakukan palpasi abdomen dengan lembut. Tumor ovarium pada kelompok usia ini biasanya muncul pada abdomen bagian bawah hingga tengah.

Lakukan penilaian genitalia eksterna untuk bukti hygiene yang baik sekaligus menilai adanya lesi pada kulit, peradangan, tumor, ekskoriasi, atau sekret vagina. Labia minora sebaiknya disisihkan ke arah belakang. Pastikan adanya pembukaan pada vagina. Pemeriksaan rectal touche harus dilakukan dengan lembut.

Jika perlu melihat sepertiga alas vagina (misal adanya, benda asing, perdarahan abnormal, skrining terhadap pajanan DES intrauterin, trauma rembus), dapat digunakan vaginoskop, sistoskop atau laparoskop. Mungkin pemeriksaan perlu dilakukan dengan anestesi.

Pada anak yang lebih kecil, dapat digunakan alat berukuran 0,5 cm. Pada anak yang lebih besar, alat berukuran 0,8 cm biasanya dapat dimasukkan melalui orifisium himen.

Remaja Muda
Pada usia ini, anak perempuan dapat sangat peka terhadap perubahan – perubahan dalam tubuhnya. la sebaiknya aktif berperan dalam proses anamnesis dan pemeriksaan fisik. Sebaiknya ia ditanya apakah ia ingin ibunya hadir bersamanya atau tidak, dan jika tidak, sebaiknya ada seorang asisten wanita.

Penting untuk meyakinkan pasien bahwa mungkin ia akan merasa malu atau agak tidak nyaman, tetapi pemeriksaan tersebut tidak akan menimbulkan rasa sakit dan himennya tidak akan rusak.

Rencanakan waktu yang cukup agar pemeriksaan tidak dilakukan terburu – buru dan setiap tindakan dapat diterangkan secara penuh.
Periksa payudara dan jelaskan cara pemeriksaan payudara sendiri.

Biasanya penunjang kaki dapat digunakan untuk kelompok usia ini. Setelah pemeriksaan genitalia eksterna, lakukan inspeksi serviks dan vagina dengan spekulum vagina Huffman Graves berbilah panjang.

Jika pembukaan himen cukup besar, dapat dilakukan palpasi bimanual dengan satu jari dalam vagina. Jika tidak, uterus dan ovarium dapat dipalpasi melalui rektum.

Setelah pemeriksaan selesai, bahas temuan yang didapat dengan pasien dan kemukakan setiap masalah yang ada. Rahasia dokter – pasien harus tetap dijaga. Jika ada masalah yang harus diketahui orang tua (misalnya kehamilan), nasihati pasien dan yakinkan dia bahwa keterbukaan tersebut diperlukan demi kebaikan dirinya.
READ MORE - Klitoris yang abnormal

Faktor yang mempengaruhi proses fiksasi nitrogen


Faktor – Faktor yang mempengaruhi proses fiksasi nitrogen adalah jumlah NH4+ didalam tanah yang terbentuk, populasi bakteri nitrifikasi, reaksi tanah, aerasi, kelembaban tanah, dan suhu. Jumlah NH4+ di dalam tanah lebih dsukai organisme yang mengikat N2 dibanding bentuk – bentuk lain. Ada tiga hal penting dalam proses nitrifikasi yaitu ( Jumin, 2002 ):

- Reaksi ini membutuhkan oksigen, oleh sebab itu proses ini berlangsung di tanah – tanah yang aerasinya baik,
- Reaksi ini membebaskan H+ yang merupakan penyebab terjadinya pengasaman tanah bila dipupuk dengan pupuk NH4,
- Kecepatan perubahan dipengaruhi oleh lingkungan.

Pada tanaman legume, pembentukan bintil akar yang efektif disamping di tentulan oleh sifat genotip, juga ditentukan oleh galur Rhizombium yang berperan. Bintil akar diklasifikasikan dalam dua kelompok yaiu kelompok efektif dan kelompok tidak efektif. Sifat tidak berbintil dan berbintil akar sangat berguna untuk mengukur fiksasi nitrogen dan residunya di dalam tanah terutama dalam mengatur system pola tanam, agar konsumsi pupuk dapat ditekan, tetapi pertumbuhan dan produksi konsumsi pupuk dapat ditekan, tetapi pertumbuhan dan produksi tetap tinggi ( Jumin, 2002 ).

Mikroorganisme yang berperan dalam fiksasi nitrogen dalam akar banyak spesies yang telah teridentifikasi pada beberapa pohon tropika adalah Chyanobakteri, tetapi pada sebagian besar spesies yang melaksanakan proses ini adalah organisme seperti Actionomycetes (bakteri berfilamen). Pada polong–polongan yang berperan adalah spesies bakteri dari genus Rhizobium tertentu biasanya efektif hanya pada satu spesies polong–polongan.

Rhizobium memperoleh energi karbohidrat ini mula–mula dibentuk di daun selam proses fotosintesis dan kemudian diangkut melalui floem ke bintil akar. Sukrosa merupakan karbohidrat yang paling umum dan banyak diangkut, seperti pada polong–polongan beberapa electron dan ATP yang diperoleh selama oksidasi dalam bakteroid digunakan untuk mereduksi N2 enjadi NH4+ (Jumin, 2002).

fiksasi nitrogen oleh enzim yang berasal dari sel tanaman dimulai sejak tahun 1960 dengan ditemukannya aktivitas bakteri anaerob Clostridium. Setelah berhasil dilakukan pada bakteri aerob Azotobacter dan bakteri simiotik duri bintil akar tanaman leguminosa, maka percobaan fiksasi nitrogen dilakukan terutama pada kedelai dengan menggunakan 15 N2. dari hasil percobaan itudiperoleh bahwa 15N2 mula – mula timbul dalam asam glutamate, kemudian serine, threonine atau aspargin dan NH3 (Jumin, 2002).

Enzim yang mereduksi N2 menjadi NH3 adalah nitriganase, atau atom hydrogen diperoleh dari intermedia metabolisme. Peranan enzim nitroganase ternyata sangat ditentukan oleh ketersediaan meliopdenum. Ilustrasi dari reaksi N2 menjadi NH3 dapat dilihat pada reaksi dibawah ini:

READ MORE - Faktor yang mempengaruhi proses fiksasi nitrogen

hermaphrodite


Bunga merupakan organ generatif tanaman, hal itu disebabkan, melalui bunga akan berlanjut regenerasi tanaman baru sehingga tanaman selalu eksis dari waktu ke waktu. Menurut Ashari (2004) Bunga terbagi menjadi dua golongan yaitu bunga lengkap (hermaphrodite dan complete flower) dan bunga tidak lengkap (incomplete flower).
Pengertian lengkap atau tidak lengkapnya bunga ditinjau dari adanya bunga jantan dan bunga betina dalam sekuntum bunga, atau juga dilihat berdasarkan berfungsi atau tidaknya masing-masing organ tersebut.
Dalam menyiasati pemberdayaan bunga perlu diketahui sifat-sifat morfologi bunga, yang diamati bentu dan ukuran serta letak bunga, warna, bau dan jumlah benag sari serta ada tidaknya madu. Disampin itu perlu diperhatikan apakah bunga hermafrodit,uniseksual,berumah satu atau berumah dua. Ciri morfologi tiap organ yang menyusun bunga pada umumnya telah beradaptasi terhadap penyerbuknya. (Sutarno dkk,1997).

Pembungaan
Proses pembungaan mengandung sejumlah tahap penting, yang semuanya harus berhasil dilangsungkan untuk memperoleh hasil akhir yaitu biji. Proses pembungaan tanaman terutama pada tanaman tahunan adalah sangat kompleks. Secara fisiologis proses pembungaan ini masih sulit dimengerti, hal ini disebabkan kurangnya informasi yang tersedia. Dalam perkembangannya, proses pembungaan ini meliputi beberapa tahap dan semua tahap harus dilalui dengan baik agar dapat menghasilkan panen tinggi (Ashari,1998).
Menurut Elisa (2004) tahapan dari pembungaan meliputi :
1.Induksi bunga (evokasi)
Adalah tahap pertama dari proses pembungaan, yaitu suatu tahap ketika meristem vegetatif diprogram untuk mulai berubah menjadi meristem reproduktif.
Terjadi di dalam sel.
Dapat dideteksi secara kimiawi dari peningkatan sintesis asam nukleat dan protein, yang dibutuhkan dalam pembelahan dan diferensiasi sel.
2. Inisiasi bunga
Adalah tahap ketika perubahan morfologis menjadi bentuk kuncup reproduktif mulai dapat terdeteksi secara makroskopis untuk pertama kalinya.
Transisi dari tunas vegetatif menjadi kuncup reproduktif ini dapat dideteksi dari perubahan bentuk maupun ukuran kuncup, serta proses-proses selanjutnya yang mulai membentuk organ-organ reproduktif.
Menurut Ashari (1998) tanaman keras ternyata mempunyai periode inisiasi dan pembungaan yang sangat beragam. Pada umumnya periode antara inisiasi dan pembungaan berkaitan dengan sifat tumbuhnya yang juga dipengaruhi oleh iklim. Kebanyakan tanaman tropis dan subtropis mempunyai periode inisiasi bunga dan antesis yang sangat singkat.
3. Perkembangan kuncup bunga menuju anthesis (bunga mekar)
Ditandai dengan terjadinya diferensiasi bagian-bagian bunga.
Pada tahap ini terjadi proses megasporogenesis dan mikrosporogenesis untuk penyempurnaan dan pematangan organ-organ reproduksi jantan dan betina.
4. Anthesis
Merupakan tahap ketika terjadi pemekaran bunga.
Biasanya anthesis terjadi bersamaan dengan masaknya organ reproduksi jantan dan betina, walaupun dalam kenyataannya tidak selalu demikian. Ada kalanya organ reproduksi, baik jantan maupun betina, masak sebelum terjadi anthesis, atau bahkan jauh setelah terjadinya anthesis.
Bunga-bunga bertipe dichogamy mencapai kemasakan organ reproduktif jantan dan betinanya dalam waktu yang tidak bersamaan.
5. Penyerbukan dan pembuahan
Tahap ini memberikan hasil terbentuknya buah muda. Detil dari proses penyerbukan dan pembuahan akan dijelaskan pada bab tersendiri.
6. Perkembangan buah muda menuju kemasakan buah dan biji
Tahap ini diawali dengan pembesaran bakal buah (ovarium), yang diikuti oleh perkembangan cadangan makanan (endosperm), dan selanjutnya terjadi perkembangan embryo.
Pembesaran buah merupakan efek dari pembelahan dan pembesaran sel, yang meliputi tiga tahap:
1. Tahap pertama :
Terjadi peningkatan penebalan pada pericarp oleh adanya pembelahan sel.
2. Tahap kedua :
Terjadi pembentukan dan pembesaran vesikel berair (juice vesicle); biasanya terjadi pada buah-buah fleshy
3. Tahap ketiga :
Tahap pematangan, biasanya terjadi pengkerutan jaringan dan pengerasan endocarp pada buah-buah dry
READ MORE - hermaphrodite

Macam penyerbukan di alam Menurut Elisa (2004)


Macam penyerbukan di alam Menurut Elisa (2004) :
1.Penyerbukan tertutup (kleistogami)
Terjadi jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama. Dapat disebabkan oleh :
• Putik dan serbuk sari masak sebelum terjadinya anthesis (bunga mekar)
• Konstruksi bunga menghalangi terjadinya penyerbukan silang (dari luar), misalnya pada bunga dengan kelopak besar dan menutup. Contoh : familia Papilionaceae

2.Penyerbukan terbuka (kasmogami)
Terjadi jika putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang berbeda. Hal ini dapat terjadi jika putik dan serbuk sari masak setelah terjadinya anthesis (bunga mekar)

Beberapa tipe penyerbukan terbuka yang mungkin terjadi :
a. Autogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang sama
b. Geitonogamie: putik diserbuki oleh serbuk sari dari bunga yang berbeda, dalam pohon yg sama
c. Allogamie (Silang): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg sejenis
d.Xenogamie (asing): putik diserbuki oleh serbuk sari dari tanaman lain yg tidak sejenis
Beberapa tipe bunga yang memungkinkan terjadinya penyerbukan terbuka :
a. Dikogami
Putik dan benang sari masak dalam waktu yang tidak bersamaan.
•Protandri : benang sari lebih dahulu masak daripada putik
•Protogini : putik lebih dahulu masak daripada benang sari
b. Herkogami
Bunga yang berbentuk sedemikian rupa hingga penyerbukan sendiri tidak dapat terjadi. Misal Panili yang memiliki kepala putik yang tertutup selaput (rostellum).
c. Heterostili
Bunga memiliki tangkai putik (stylus) dan tangkai sari (filamentum) yg tidak sama panjangnya
• tangkai putik pendek (microstylus) dan tangkai sari panjang
•tangkai putik panjang (macrostylus) dan tangkai sari pendek

Tanaman yang mempunyai nilai strategis yang sangat penting, pada umumnya, tidak mempunyai masalah dalam penyerbukan, misalnya tanaman pangan (Padi,Jagung,Palawija dan kedelai). Pada umumnya tanaman tersebut bersifat self fertile, artinya menghasilkan tepung sari yang subur demikian juga putiknya. Jenis bunga tanaman pangan seperti padi, kedelai da kacang hijau adalah sempurna, yaitu dalam sekuntum bunga terdapat bunga jantan (stamen) dan bunga betina (pistil). Hal tersebut memungkinkan terjadinya penyerbukan sendiri (self pollination). Di sisi lain, sekelompok tanaman yang pada umumnya tanaman buah-buahan tahunan bersifat self infertile. Ketidaksuburan tepung sari maupun ketidaknormalan putik menyebabkan permasalahan dalam proses penyerbukan maupun pembuahannya (Ashari,2004).
Pada proses penyerbukan, apabila bunga dalam suatu tanaman memiliki tepung sari yang tidak subur maka bunga tersebut memerlukan tepung sari lain yang subur. Ada juga tanaman yang mempunyai bunga sempurna,namun susunan morfologi bunga tidak memungkinkan terjadinya self pollination, misalnya terpisahnya bunga jantan dan bunga betina (salak dan kurma) atau halangan fisik lainnya Dengan demikian, jenis tanaman tersebut memerlukan polinator baik yang alami seperti angin, serangga, atau hewan mamalia maupun manusia untuk memindahkan tepung sari dari kepala sari ke kepala putiknya
READ MORE - Macam penyerbukan di alam Menurut Elisa (2004)

Perantara proses penyerbukan


Perantara proses penyerbukan

a. Perantara angin disebut anemogami, dapat terjadi bila butir serbuknya amat ringan, kecil dan kering. Contoh : pada pinus, damar, rumput-rumputan.

b. Perantara air disebut hidrogami. Contoh : pada tanaman air.
c. Perantara hewan disebut zoogami. Bila serangga Þ entomogami burung Þ ornitogami siput Þ malakogami kelelawar Þ kiroptorogami
d. Perantara manusia disebut antropogami. Contoh : penyerbukan vanilli di Indonesia.


Menurut asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi 4 :
a. Autogami (penyerbukan sendiri) Serbuk sarinya berasal dari satu bunga yang sama. Bila terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
b. Geitonogami (penyerbukan tetangga) Bila serbuk sari berasal dari bunga lain yang berada dalam satu pohon (satu individu).
c. Alogami (penyerbukan silang) Bila serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang masih satu spesies.


Kadang-kadang terjadi kegagalan penyerbukan dan pada beberapa jenis tumbuhan tidak mungkin terjadi autogami. Penyebabnya adalah sebagai berikut :
a. Dikogami : Bila waktu masaknya putik dan serbuk sari tidak bersamaan, hal ini disebabkan karena:
1. Serbuk sari masak lebih dahulu daripada putiknya ....(protandri).
....Contoh : seledri, bawang Bombay, jagung
2. Putik masak lebih dahulu daripada serbuk sari ....(protogini).
b. Didesious : Bila pada satu spesies, alat kelamin jantan dan betinanya terpisah
Contoh : salak dan melinjo (Gnetum Arremon)
c. Heterostili : Bila panjang antara tangkai benang sari dan tangkai putik tidak sama dan berbeda jauh. Contoh : kopi, kina dan kaca piring.
d. Herkogami : Bila bentuk bunga tidak memungkinkan serbuk sari jatuh ke kepala putik.
Contoh : vanili

Proses Penyerbukan dan Pembuahan

Butir serbuk/serbuk sari Þ menempel pada kepala putik Þ membentuk buluh serbuk (2 inti, inti vegetatif dan inti generatif) berjalan ke arah mikropil (pintu kandung lembaga) Þ inti generatif membelah Þ 2 inti sperma Þ sampai di mikropil, inti vegetatif mati Þ satu inti sperma membuahi sel telur Þ embrio. Satu inti sperma lain membuahi inti kandung lembaga Þ endosperma (makanan cadangan bagi embrio).

Karena pembuahannya berlangsung dua kali maka pembuahan pada Angiospermae disebut pembuahan ganda.

Embrio pada tumbuhan berbiji tertentu dapat terbentuk karena beberapa sebab. yaitu :
1. Melalui peleburan sperma dan ovum (amfimiksis)
2. Tidak melalui peleburan sperma dan ovum (apomiksis), yang dapat dibedakan atas:
a. Apogami : embrio yang terbentuk berasal dari kandung lembaga. Misalnya : dari sinergid dan antipoda.
b. Partenogenesis : embrio terbentuk dari sel telur yang tidak dibuahi.
c. Embrio adventif : merupakan embrio yang terbentuk dari sel nuselus, yaitu bagian selain kandung lembaga.

Apomiksis dan amfimiksis dapat terjadi bersamaan, maka akan terbentuk lebih dari satu embrio dalam satu biji, disebut poliembrioni. Peristiwa ini sering dijumpai pada nangka, jeruk dan mangga.
READ MORE - Perantara proses penyerbukan

Rabu, 28 Desember 2011

Gejala pertama kehamilan ektopik



Gejala pertama kehamilan ektopik maju untuk tahu adalah rasa sakit di daerah perut bagian bawah. Ini dapat mulai tiba-tiba. Hal ini dapat pada setiap sisi dan gigih. Ujung bahu sakit adalah khas kehamilan ektopik. Jika rasa sakit tidak mereda dengan parasetamol, itu dapat menjadi gejala untuk kehamilan ektopik kecurigaan. Jika ada nyeri pada buang air besar atau dalam buang air kecil, dapat juga merupakan tanda kehamilan ektopik. Jika ada perasaan melayang atau pingsan ketat, dengan perasaan yang tidak beres, kepucatan, meningkatnya denyut nadi, sakit, diare, periode yang tidak biasa, atau perdarahan yang tidak biasa, ini bisa menjadi sebuah tanda atau gejala dari kehamilan ektopik maju.

Bahkan kehamilan normal fitur seperti mual, sakit payudara, payudara bengkak, tidak terjawab atau lama tidak dapat mengesampingkan kemungkinan kehamilan ektopik.

Ini semua adalah untuk mencurigai gejala kehamilan ektopik. Seorang wanita harus diberitahu jika ada salah satu dari ini muncul dalam tahap-tahap awal kehamilan. Ia harus segera berkonsultasi dengan dokter, yang akan menjalankan tes yang relevan untuk mengkonfirmasi kehamilan ektopik.

Tes hCG khusus hanya dapat mengkonfirmasi kehamilan ektopik. Ada banyak khusus Penilaian Kehamilan Dini Unit mengatur seluruh negeri. Transvaginal scan ultra modern (TVS) merupakan aset besar dalam konfirmasi kehamilan ektopik. Bahkan perawatan ini telah menjadi relatif mudah karena prosedur laparoskopi.
READ MORE - Gejala pertama kehamilan ektopik

kehamilan ektopik


kehamilan ektopik adalah 'keluar dari tempat'. Jenis kehamilan ini juga disebut kehamilan tuba seperti biasanya terjadi dalam tabung tuba. Namun, hal itu mungkin terjadi di mana saja seperti perut, leher rahim atau ovaries.As kelainan ini, perempuan kehilangan janin melalui keguguran. Untuk telur dibuahi, rahim adalah tempat yang tepat untuk mendapatkan makanan dan tumbuh. Tempat lain asing untuk itu. Jika tumbuh di tempat manapun selain rahim, bukan hanya berbahaya bagi wanita, juga dapat menyebabkan kerusakan pada lokasi di mana janin tumbuh. Jadi, jika janin tumbuh dalam tabung tuba, hal itu menyebabkan perpecahan di dalam tabung dan dengan demikian kerusakan itu.

Ada banyak alasan untuk kehamilan ektopik. Pertama dan terpenting adalah bahwa akibat kerusakan atau penyumbatan di tuba tabung. Oleh karena itu, mereka yang rusak tuba tabung atau sebelumnya insiden kehamilan ektopik lebih mungkin untuk mendapatkan kehamilan ektopik. Kerusakan tabung adalah karena infeksi, yang biasanya disebut penyakit radang panggul (PID). Faktor lain adalah endometriosis, jaringan parut, dan penyakit bawaan. Penggunaan kontrasepsi termasuk pengendalian kelahiran IUDs, pagi setelah pil, kontrasepsi oral juga dapat menyebabkan kehamilan ektopik.

Hal ini tidak terdiagnosis sampai wanita itu mengeluh sakit di daerah perut bagian bawah. Rasa sakit dimulai hanya dengan pecahnya organ mana telur tertanam. Penghentian kehamilan adalah satu-satunya pengobatan untuk menyelamatkan sang ibu. Jika terdeteksi pada tahap awal kehamilan, ada perawatan lain untuk mengakhiri kehamilan.
READ MORE - kehamilan ektopik

klasifikasi dari Drosophila melanogaste

Lalat buah (Drosophila melanogaster) mungkin bagi kebanyakan orang merupakan hewan yang mengganggu dan menjijikan apalagi hewan ini sering kali menjadi musuh bagi para penjual buah-buahan maupun penjual minuman “jus”. Kehadirannya akan membuat para pembeli enggan membeli buah atau jus bila tempat menyimpan buah-buahan ataupun sisa buah yg busuk atau kulit buah yang dibuang di tempat sampah banyak dikerumuni oleh lalat ini. Namun siapa sangka, lalat buah di tangan orang biologi terutama bagi orang yang berkecimpung dalam bidang Genetika justru lalat buah menjadi “hewan primadona”. Ya..ya lalt ini memgang peranan yang penting dalam beberapa pengujian genetika, seperti dalam pengujian Hipotesis Mendel, baik Hukum Mendel 1 atau Hukum Segregasi dan Hukum Mendel II atau Hukum Pemisahan Secara Bebas, pautan seks, crossing over, kromosm politen dan lain sebagainya.

Seperti yang aku alamin juga pada semester 5 ada mata kuliah genetika dan sudah pasti pada saat praktikum disuruh nyari si Lalat buah ini…(hihi dah kyk orang gila deh..aku dan bebrapa temean2ku mencari ke tempat orang penjual jus ampe tiap orang bikin umpan buah-buahan busuk (seperti pisang maupun kulitnya) sempet aja kita2 dikira orang gila ya kyk ga ada kerjaan nangkepin nih lalat..hihi)…Tapi ga apa2lah ya, demi kemajuan ilmu pengetahuan..

Orang yang pertama yang menggunakan Lalat buah sebagai objek penelitian Genetika adalah Thomas Hunt Morgan yang berhasil menemukan penemuan pautan seks. Spesies lalat buah, Drosophila melanogaster, sejenis serangga biasa yang umumnya tidak berbahaya yang merupakan pemakan jamur yang tumbuh pada buah. Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu. Karakteristik ini menjadikan lalat buah menjadi organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik.

Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror,1992) :

Kingdom Animalia

Phyllum Arthropoda

Kelas Insecta

Ordo Diptera

Famili Drosophilidae

Genus Drosophila

Spesies Drosophila melanogaster

Ada beberapa keuntungan dari Lalat buah (Drosophila melanogaster) sehingga banyak dijadikan objek atau bahan percobaan genetik, di antaranya :

1. Lalat buah (Drosophila melanogaster) mudah dipelihara dalam laboratorium karena makanannya sangat sederhana, hanya memerlukan sedikit ruangan dan tubuhnya cukup kuat. Biasanya Lalat buah (Drosophila melanogaster) dikembangbiakan dalam botol medium, mediumnya dapat terdiri dari :

* Molase
* Agar Molase
* Agar Pisang
* Campuran antara Pisang dengan tape singkong dengan perbandingan 6:1

Jenis medium yang paling banyak digunakan adalah medium yang terdiri dari campuran antara pisang dengan tape singkong. Jenis medium ini juga biasanya digunakan untuk pemeliharaan.

1. Pada temperatur kamar (suhu ruangan), Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat menyelesaikan siklus hidupnya kurang lebih dalam 12 hari.
2. Jumlahnya di alam sangat berlimpah dan mudah didapati.
3. Lalat buah (Drosophila melanogaster) dapat menghasilkan keturunan dalam jumlah yang besar.
4. Jumlah kromosom relatif sedikit, yaitu 4 pasang dan memiliki “Giant Chromosme”. kromosom ini terdapat dalam sel-sel kelenjar ludah yang besarnya 100 kali lipat dari kromosom biasa, sehingga mudah diamati di bawah mikroskop cahaya.
5. Lalat buah (Drosophila melanogaster) memiliki berbagai macam perbedaan sifat keturunan yang dapat dikenali dengan pembesaran lemah. Lalat buah (Drosophila melanogaster) ini memiliki beberapa jenis mutan (individu yang dihasilkan karena adanya mutasi) yang dapat diamati dengan perbesaran yang lemah pula.
6. Perkembangan dari siklus hidupnya mudah di amati, karena terjadi di luar tubuhnya mulai dari telur, larva, pupa hinggá menjadi dewasa (imago).

Drosophila melanogaster mempunyai panjang tubuh sekitar 3 sampai 4 mm, tubuhnya berwarna kuning kecoklatan. ( Borror, 1992 ). Telur Drosophila berbentuk benda kecil bulat panjang dan biasanya diletakkan di permukaan makanan. Betina dewasa mulai bertelur pada hari kedua setelah menjadi lalat dewasa dan meningkat hingga seminggu sampai betina meletakkan 50-75 telur perhari dan mungkin maksimum 400-500 buah dalam 10 hari. ( Silvia, 2003 ). Telur Drosophila dilapisi oleh dua lapisan, yaitu satu selaput vitellin tipis yang mengelilingi sitoplasma dan suatu selaput tipis tapi kuat (Khorion) di bagian luar dan di anteriornya terdapat dua tangkai.tipis. Korion mempunyai kulit bagian luar yang keras dari telur tersebut. ( Borror, 1992 ).

Pada ujung anterior terdapat mikrophyle, tempat spermatozoa masuk ke dalam telur. Walaupun banyak sperma yang masuk ke dalam mikrophyle tapi hanya satu yang dapat berfertilisasi dengan pronuleus betina dan yang lainnya segera berabsorpsi dalam perkembangan jaringan embrio. ( Borror, 1992 )

Perkembangan dimulai segera setelah terjadi fertilisasi, yang terdiri dari dua periode. Pertama, periode embrionik di dalam telur pada saat fertilisasi sampai pada saat larva muda menetas dari telur dan ini terjadi dalam waktu kurang lebih 24 jam. Dan pada saat seperti ini, larva tidak berhenti-berhenti untuk makan. ( Silvia, 2003 )

Periode kedua adalah periode setelah menetas dari telur dan disebut perkembangan postembrionik yang dibagi menjadi tiga tahap, yaitu larva, pupa, dan imago ( fase seksual dengan perkembangan pada sayap ). Formasi lainnya pada perkembangan secara seksual terjadi pada saat dewasa. ( Silvia, 2003 ).

Larva Drosophila berwarna putih, bersegmen, berbentuk seperti cacing, dan menggali dengan mulut berwarna hitam di dekat kepala. Untuk pernafasan pada trakea, terdapat sepasang spirakel yang keduanya berada pada ujung anterior dan posterior. ( Silvia, 2003 ).

Saat kutikula tidak lunak lagi, larva muda secara periodik berganti kulit untuk mencapai ukuran dewasa. Kutikula lama dibuang dan integumen baru diperluas dengan kecepatan makan yang tinggi. Selama periode pergantian kulit, larva disebut instar. Instar pertama adalah larva sesudah menetas sampai pergantian kulit pertama. Dan indikasi instar adalah ukuran larva dan jumlah gigi pada mulut hitamnya. Sesudah pergantian kulit yang kedua, larva ( instar ketiga ) makan hingga siap untuk membentuk pupa. Pada tahap terakhir, larva instar ketiga merayp ke atas permukaan medium makanan ke tempat yang kering dan berhenti bergerak. Dan jika dapat diringkas, pada Drosophila, destruksi sel-sel larva terjadi pada prose pergantian kulit ( molting ) yang berlangsung empat kali dengan tiga stadia instar : dari larva instar 1 ke instar II, dari larva instar II ke instar III, dari instar III ke pupa, dan dari pupa ke imago.

( Ashburner, 1985 )

Selama makan, larva membuat saluran-saluran di dalam medium, dan jika terdapat banyak saluran maka pertumbuhan biakan dapat dikatakan berlangsung baik. Larva yang dewasa biasanya merayap naik pada dinding botol atau pada kertas tissue dalam botol. Dan disini larva akan melekatkan diri pada tempat kering dengan cairan sperti lem yang dihasilkan oleh kelenjar ludah dan kemudian membentuk puypa ( kepompong ).

Saat larva Drosophila membentuk cangkang pupa, tubuhnya memendek, kutikula menjadi keras dan berpigmen, tanpa kepala dan sayap disebut larva instar 4. Formasi pupa ditandai dengan pembentukan kepala, bantalan sayap, dan kaki. Puparium ( bentuk terluar pupa ) menggunakan kutikula pada instar ketiga. Pada stadium pupa ini, larva dalam keadaan tidak aktif, dan dalam keadaan ini, larva berganti menjadi lalat dewasa.

( Ashburner, 1985 )

Struktur dewasa tampak jelas selama periode pupa pada bagian kecil jaringan dorman yang sama seperti pada tahap embrio. Pembatasan jaringan preadult ( sebelum dewasa ) disebut anlagen. Fungsi utama dari pupa adalah untuk perkembangan luar dari anlagen ke bentuk dewasa.

( Silvia, 2003 )

Dewasa pada Drosophila melanogaster dalam satu siklus hidupnya berusia sekitar 9 hari. Setelah keluar dari pupa, lalat buah warnanya masih pucat dan sayapnya belum terbentang. Sementara itu, lalat betina kan kawin setelah berumur 8 jam dan akan menyimpan sperma dalam jumlah yang sangat banyak dari lalat buah jantan.
READ MORE - klasifikasi dari Drosophila melanogaste

Hypothyroid adalah


Hypothyroid adalah suatu kondisi yang disebabkan karena disfungsi kelenjar tiroid dalam tubuh. Seseorang yang memiliki kondisi ini biasanya mengalami penurunan tingkat metabolisme menyebabkan mereka untuk menambah berat badan dan menyebabkan kegemukan.

Hypothyroid juga disebabkan karena peradangan kelenjar tiroid dan karena peradangan, menyebabkan kelenjar membengkak itu berhenti berfungsi. Dalam pasien hipotiroid, kelenjar tiroid menghasilkan tingkat penurunan hormon.

Pil KB mengubah hormon dalam tubuh untuk mengendalikan proses ovulasi dan membuat perubahan dalam kerja hormon yang berkaitan dengan ovarium dan uterus. Pil KB yang mengandung estrogen dan progesteron, hormon utama yang digunakan oleh siklus reproduksi. Dengan mengambil pil KB wanita dapat menghindari kehamilan yang tidak diinginkan. Efek samping pil KB adalah sangat minim dan di banyak perempuan yang telah menggunakan mereka telah menemukan manfaat dalam jangka panjang.

Estrogen adalah bahan yang paling umum ditemukan di pil KB dan juga meningkatkan kadar TBG atau globulin pengikat tiroid dalam darah. Karena fungsi TBG adalah untuk mengikat hormon tiroid seseorang pada pil KB mungkin memiliki tingkat penurunan hormon tiroid. Namun, hal ini tidak dianggap sebagai masalah oleh para ahli medis kecuali jika seseorang telah memiliki pra-kondisi yang ada jika hipotiroidisme. Namun, jika seorang wanita merasa bahwa pil KB yang mengganggu dengan kadar tiroid, maka dia harus mendapatkan pendapat medis segera.
READ MORE - Hypothyroid adalah

asam askorbat untuk wanita hamil di trimester ketiga


asam askorbat untuk wanita hamil di trimester ketiga
Keseimbangan optimum vitamin dan mineral sangat penting untuk pertumbuhan tulang bayi Anda, kolagen (protein yang mengikat sel bersama-sama) dan jaringan. Ada bukti dari studi hewan percobaan bahwa kebutuhan vitamin C meningkat secara signifikan selama trimester ketiga.

Menurut dokter, vitamin C adalah terlibat dalam sintesis dan degradasi kolagen dan adalah penting bagi pemeliharaan chorio-membran ketuban. Memadai ketersediaan asam askorbat (vitamin C) selama trimester ketiga dapat meningkatkan risiko pecah dini ketuban dari chorio-membran (PROM), yang merupakan penyebab utama kelahiran prematur. Hal ini pada gilirannya berhubungan dengan kematian ibu dan bayi baru lahir.

Selama sembilan bulan kehamilan, asam folat dan persyaratan besi meningkat 50 persen. Bersama dengan vitamin prenatal adalah penting untuk memasukkan makanan yang kaya vitamin C dalam diet Anda. Buah-buahan seperti mangga, tomat, lemon, dan jeruk buah-buahan, dan sayuran berdaun hijau merupakan sumber yang sangat baik vitamin C.

Vitamin C membantu dalam penyerapan zat besi. Selain itu, vitamin C juga membantu dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan. Seperti vitamin D, tubuh Anda tidak dapat mensintesis vitamin C sendiri. Oleh karena itu, Anda akan memerlukan pasokan segar vitamin C setiap hari untuk membantu meningkatkan pertumbuhan bayi Anda dan pembangunan.

Dianjurkan agar semua wanita hamil di trimester ketiga mereka mengkonsumsi 70 mg vitamin C (asam askorbat) setiap hari. Kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes dan tekanan darah tinggi dapat menyebabkan penurunan vitamin C. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa tekanan darah dan kadar gula selama trimester ketiga.
READ MORE - asam askorbat untuk wanita hamil di trimester ketiga

Fase janin trimester


Fase janin trimester
Trimester Pertama (Minggu 0 – 12)
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode germinal sampai periode terbentuknya fetus.

A. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)

Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).

B. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )

Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar

C. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)

Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.

Trimester kedua (Minggu 12 – 24)

Pada trimester kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.

Pada minggu ke-18 kita bisa melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar. Jaringan kuku, kulit dan rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21. Indera penglihatan dan pendengaran janin mulai berfungsi. Kelopak mata sudah dapat membuka dan menutup. Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.

Trimester ketiga (24 -40)

Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan sempurna. Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun. Masa tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun. Paru-paru berkembang pesat menjadi sempurna.
Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan panjang 50 cm. Untuk lebih jelasnya lihat Perkembangan bayi dalam kandungan
READ MORE - Fase janin trimester

Pertumbuhan janin minggu ke 28,29,30 sampai 40

Pertumbuhan janin minggu ke 28,29,30 sampai 40
MINGGU KE-28

Puncak rahim berada kira-kira 8 cm di atas pusar. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar. Tubuhnya masih terlihat kurus meski mencapai berat sekitar 1100 gram dengan kisaran panjang 35-38 cm. Kendati dibanding minggu-minggu sebelumnya lebih berisi dengan bertambah jumlah lemak di bawah kulitnya yang terlihat kemerahan. Jumlah jaringan otak di usia kehamilan ini meningkat. Begitu juga rambut kepalanya terus bertumbuh makin panjang. Alis dan kelopak matanya pun terbentuk, sementara selaput yang semula menutupi bola matanya sudah hilang.

MINGGU KE-29

Beratnya sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran prematur mesti diwaspadai karena umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Bila dilahirkan di minggu ini, ia mampu bernapas meski dengan susah payah. Ia pun bisa menangis, kendati masih terdengar lirih. Kemampuannya bertahan untuk hidup pun masih tipis karena perkembangan paru-parunya belum sempurna. Meski dengan perawatan yang baik dan terkoordinasi dengan ahli lain yang terkait, kemungkinan hidup bayi prematur pun cukup besar.

MINGGU KE-30

Beratnya mencapai 1400 gram dan kisaran panjang 38 cm. Puncak rahim yang berada sekitar 10 cm di atas pusar memperbesar rasa tak nyaman, terutama pada panggul dan perut seiring bertambah besar kehamilan. Bagilah kebahagiaan saat merasakan gerakan si kecil pada suami dengan memintanya meraba perut Anda. Mulai denyutan halus, sikutan/tendangan sampai gerak cepat meliuk-liuk yang menimbulkan rasa nyeri. Aktifnya gerakan ini tak mustahil akan membentuk simpul-simpul. Bila sampai membentuk simpul mati tentu sangat membahayakan karena suplai gizi dan oksigen dari ibu jadi terhenti atau paling tidak terhambat.

MINGGU KE-31

Berat bayi sekitar 1600 gram dengan taksiran panjang 40 cm. Waspadai bila muncul gejala nyeri di bawah tulang iga sebelah kanan, sakit kepala maupun penglihatan berkunang-kunang. Terutama bila disertai tekanan darah tinggi yang mencapai peningkatan lebih dari 30 ml/Hg. Itu sebab, pemeriksaan tekanan darah rutin dilakukan pada setiap kunjungan ke bidan/dokter. Cermati pula gangguan aliran darah ke anggota tubuh bawah yang membuat kaki jadi bengkak. Pada gangguan ringan, anjuran untuk lebih banyak beristirahat dengan berbaring miring sekaligus mengurangi aktivitas, bisa membantu.

MINGGU KE-32

Pada usia ini berat bayi harus berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. Mulai minggu ini biasanya kunjungan rutin diperketat/lebih intensif dari sebulan sekali menjadi 2 minggu sekali. Umumnya hemodilusi atau pengenceran darah mengalami puncaknya pada minggu ini. Untuk ibu hamil dengan kelainan jantung, hipertensi dan preeklampsia, mesti ekstra hati-hati. Sebab dengan jumlah darah yang makin banyak, beban kerja jantung pun meningkat. Pada mereka yang mengalami gangguan jantung dan tekanan darah, tentu makin besar pula peluang terjadi penjepitan di pembuluh-pembuluh darah. Dampak lebih lanjut adalah tekanan darah meningkat. Gangguan semacam ini tak hanya berbahaya pada ibu, tapi juga si bayi, hingga biasanya dipertimbangkan untuk dilahirkan. Terlebih bila terjadi perburukan kondisi, semisal tekanan darah tak kunjung turun.

MINGGU KE-33

Beratnya lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Di minggu ini mesti diwaspadai terjadi abrupsio plasenta atau plasenta lepas dari dinding rahim. Bisa terlepas sebagian maupun terlepas total yang berujung dengan syok pada ibu akibat kehilangan darah dalam jumlah besar maupun kematian bayi. Penyebabnya tak diketahui pasti, namun diduga akibat trauma pada ibu semisal saat kecelakaan/benturan yang sangat keras, tali pusat yang pendek, hipertensi, keabnormalan rahim, maupun kekurangan asam folat. Ibu perokok dan peminum alkohol diprediksi lebih berkemungkinan mengalami masalah ini. Yang juga mesti diwaspadai adalah kantung air ketuban pecah/bocor. Tak ada cara lain selain segera hubungi dokter.

MINGGU KE-34

Berat bayi hampir 2275 gram dengan taksiran panjang sekitar 44 cm. Idealnya, di minggu ini dilakukan tes untuk menilai kondisi kesehatan si bayi secara umum. Penggunaan USG bisa dimanfaatkan untuk pemeriksaan ini, terutama evaluasi terhadap otak, jantung dan organ lain. Sedangkan pemeriksaan lain yang biasa dilakukan adalah tes non-stres dan profil biofisik.

Dalam profil biofisik digunakan skor 0 sampai 2 dengan 5 poin yang dievaluasi, yakni pernapasan, gerakan tubuh, tonus yang dievaluasi berdasarkan gerakan lengan dan atau tungkai, denyut jantung dan banyaknya cairan ketuban. Bila nilainya rendah, disarankan persalinan segera dilakukan. Pemeriksaan biofisik biasanya dilakukan bila diduga bayi mengalami IUGR (Intrauterin Growth Retardation), pada ibu pengidap diabetes, kehamilan yang bayinya tak banyak bergerak, kehamilan risiko tinggi ataupun kehamilan lewat waktu.

MINGGU KE-35

Secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram. Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paru-parunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan life viabilitas atau kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. Kematangan fungsi paru-paru ini sendiri akan dilakukan lewat pengambilan cairan amnion untuk menilai lesitin spingomyelin atau selaput tipis yang menyelubungi paru-paru.

MINGGU KE-36

Berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Tes kematangan paru di minggu ini perlu dilakukan bila muncul keragu-raguan akan taksiran usia kehamilan. Terutama pada pasien yang tak ingat kapan menstruasi terakhir dan bagaimana pola/siklus haidnya. Ataupun pada bayi besar namun tak cocok dengan pertumbuhan usia sebenarnya. Mulai minggu ini pemeriksaan rutin diperketat jadi seminggu sekali. Tujuannya tak lain untuk meminimalisir risiko-risiko yang mungkin muncul mengingat penyebab terbanyak kematian ibu melahirkan (maternal mortality rate) di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan preeklampsia. Sementara dari ketiga faktor penyebab tersebut, yang bisa dicegah dengan pemeriksaan ANC (antenatal care) yang baik Cuma preeklampsia. Di antaranya dengan pemantauan tekanan darah dan kenaikan berat badan yang tak lazim, yakni maksimal 1 kg setiap bulan. Sedangkan kasus-kasus perdarahan dan infeksi bisa saja terjadi meski ANC-nya oke.

MINGGU KE-37

Dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan aterm atau siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir. Kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Di minggu ini biasanya dilakukan pula pemeriksaan dalam untuk mengevaluasi kondisi kepala bayi, perlunakan jalan lahir guna mengetahui sudah mencapai pembukaan berapa.

MINGGU KE-38

Berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Rasa cemas menanti-nantikan saat melahirkan yang mendebarkan bisa membuat ibu mengalami puncak gangguan emosional. Namun obat-obat golongan antidepresan tak diberikan karena dianggap tak aman. Apalagi semua obat antidepresan akan melewati plasenta yang akan berpengaruh pada bayi. Jauh lebih bijaksana bila ibu melakukan relaksasi dengan melatih pernapasan sebagai bekal menjelang persalinan. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu.

MINGGU KE-39

Di usia kehamilan ini bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Di minggu ini pula dokter yang menangani biasanya siaga menjaga agar kehamilan jangan sampai postmatur atau lewat waktu. Karena bila terjadi hal demikian, plasenta tak mampu lagi menjalani fungsinya untuk menyerap suplai makanan dari ibu ke bayi, hingga kekurangan gizi. Tak heran kalau bayi postmatur umumnya berkulit kering/keriput atau malah mengelupas. Sementara kapan persisnya plasenta mengalami penurunan fungsi sama sekali tak bisa diprediksi.

Penurunan fungsi plasenta bisa diketahui berdasarkan evaluasi terhadap fungsi dinamik janin, arus darah, napas dan gerak bayi serta denyut jantungnya lewat pemeriksaan CTG (kardiotokografi), USG maupun doppler. Dari hasil evaluasi tersebut akan dinilai apakah memungkinkan dan memang saatnya untuk memberi induksi persalinan. Kalau fungsi arus darahnya tak baik, tentu tak dianjurkan lahir per vaginam yang justru berisiko bayi mengalami hipoksia.

MINGGU KE-40

Panjangnya mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram. Betul-betul cukup bulan dan siap dilahirkan. Jika laki-laki, testisnya sudah turun ke skrotum, sedangkan pada wanita, labia mayora (bibir kemaluan bagian luar) sudah berkembang baik dan menutupi labia minora (bibir kemaluan bagian dalam). Bila dihitung-hitung, pada akhir proses pertumbuhan embrio menjadi seorang manusia, beratnya mencapai sekitar 8 juta kali lebih besar dibanding berat sel telur yang membentuknya.
READ MORE - Pertumbuhan janin minggu ke 28,29,30 sampai 40

proses bayi dalam kandungan


proses bayi dalam kandungan
1. Bulan Ke-1 (Pertama)
- Sel telur ibu berhasil dibuahi oleh sperma ayah
- Terdapat bola yang menempel pada dinding rahim
- Bola sel telur berkembang seperti bentuk udang dengan ukuran kecil
- Jantung dan susunan syaraf pusat terbentuk

2. Bulan Ke-2 (Kedua)
- Bentuk udang berubah menjadi seperti manusia
- Wajah bayi mulai terbentuk dengan ukuran kepala yang besar
- Ekor bayi hilang
- Jantung mulai berdetak
- Tali pusat dan plasenta terlihat jelas
- Muncul bagian tubuh tangan dan kaki
- Tumbuh otot-otot

3. Bulan Ke-3 (Ketiga)
- Jantung terbentuk sempurna
- Bagian tubuh kaki dan tangan terbentuk
- Jari-jemari yang tadinya lengket menyatu jadi terpisah
- Organ-organ vital terbentuk di akhir bulan
- Telinga mulai terlihat

4. Bulan Ke-4 (Keempat)
- Kuku jari-jemari kaki dan tangan terbentuk
- Organ dalam tubuh janin terbentuk
- Tumbuh rambut halus pada seluruh tubuh
- Janin berkembang dengan cepat

5. Bulan Ke-5 (Kelima)
- Tumbuh alis, bulu mata dan rambut
- Panca indera berkembang
- Tubuh janin dapat membentuk selaput putih pelapis tubuh dan kulit
- Janin tumbuh cepat dengan panjang bisa mencapai 13 cm

6. Bulan Ke-6 (Keenam)
- Sistem pencernaan mulai bekerja dengan mengeuarkan air seni
- Sistem kekebalan tubuh semakin mantap
- Janin dapat melakukan kontrol gerakan tubuhnya
- Ibu dapat merasakan gerakan bayi dalam perut

7. Bulan Ke-7 (Ketujuh)
- Tubuh janin telah terbentuk
- Otak mengalami perkembangan pesat.
- Organ vital selain paru-paru sudah berfungsi dengan baik.

8. Bulan Ke-8 (Kedelapan)
- Janin dapat membuka dan munutup kelopak mata
- Gerakan janin bayi telah terkoordinasi
- Lidah bayi dapat merasakan rasa asam dan manis.

9. Bulan Ke-9 (Kesembilan)
- Fisik janin bayi telah terbentuk sempurna
- Tiap minggu akan tumbuh kurang lebih 225 gram.
- Lapisan lemak tebal tumbuh di bawah kulit janin.
- Bayi siap lahir kapan saja.
READ MORE - proses bayi dalam kandungan

Senin, 19 Desember 2011

Angiogenesis


Angiogenesis merupakan sasaran terapi yang sangat baik untuk pengobatan penyakit jantung. Ini adalah proses, ampuh fisiologis yang mendasari cara alami yang tubuh kita menanggapi berkurangnya pasokan darah ke organ vital, yaitu produksi kapal jaminan baru untuk mengatasi penghinaan iskemik.

Mungkin alasan terbesar bagi kegagalan uji coba ini 'untuk mencapai keberhasilan adalah terjadinya tinggi dari "efek placebo" dalam studi menggunakan pembacaan latihan tes treadmill.

Jadi, meskipun mayoritas dari pasien yang diobati dalam uji lega pengalaman gejala klinis seperti seperti nyeri dada (angina), dan umumnya dilakukan lebih baik readouts khasiat paling, ada cukup "responden" pada kelompok plasebo buta untuk membuat sidang meyakinkan.

Selain efek plasebo, studi hewan yang lebih baru juga menyoroti berbagai faktor yang dapat menghambat respon angiogenesis termasuk obat tertentu, merokok, dan hiperkolesterolemia.

Meskipun terbukti terapi yang relatif aman, tidak satu angiogenik terapeutik belum berhasil melewati tantangan pengujian klinis yang diperlukan untuk persetujuan obat.

Dengan memanfaatkan database besar apa dan tidak bekerja di uji klinis sebelumnya, hasil dari penelitian yang lebih baru dengan protokol klinis didesain ulang memberikan harapan baru bahwa terapi angiogenesis akan menjadi pilihan pengobatan bagi penderita penyakit jantung akibat tersumbat dan / atau pulmonalis kapal.

Studi klinis dini dengan terapi berbasis protein sebagian besar difokuskan pada pemberian intravena atau intracoronary faktor pertumbuhan tertentu untuk merangsang angiogenesis pada jaringan yang terkena atau organ.

Sebagian besar uji coba ini tidak mencapai perbaikan signifikan secara statistik dalam endpoint klinis mereka.

Hal ini akhirnya menyebabkan ditinggalkannya pendekatan ini dan keyakinan yang tersebar luas di lapangan bahwa protein terapi, terutama dengan agen tunggal, bukan pilihan yang layak untuk mengobati penyakit jantung iskemik.

Namun, kegagalan terapi gen atau sel-berbasis untuk menyampaikan, seperti yang belum, pilihan pengobatan yang cocok untuk penyakit yang dihasilkan dari aliran darah yang buruk, telah menyebabkan kebangkitan minat kembali ke terapi berbasis protein untuk merangsang angiogenesis.

Kegagalan ini menunjukkan bahwa baik ini adalah target molekul yang salah untuk mendorong neovaskularisasi, bahwa mereka hanya dapat efektif dimanfaatkan jika dirumuskan dan dikelola dengan benar, atau bahwa presentasi mereka dalam konteks lingkungan mikro selular keseluruhan mungkin memainkan peran penting dalam utilitas mereka.

Mungkin perlu untuk hadir protein ini dengan cara yang meniru peristiwa sinyal alam, termasuk konsentrasi, profil spasial dan temporal, dan presentasi mereka simultan atau berurutan dengan faktor-faktor lain yang sesuai.

Pelajaran dari studi berbasis protein sebelumnya, yang menunjukkan bahwa pengiriman intravena atau intracoronary protein itu tidak berkhasiat, telah menyebabkan uji klinis selesai dan sedang berlangsung di''yang protein angiogenik disuntikkan langsung ke dalam jantung iskemik pemukulan''.

Administrasi lokal seperti faktor pertumbuhan angiogenik kuat, manusia FGF-1, baru-baru ini memberikan hasil yang menjanjikan dalam uji klinis pada pasien ada pilihan-jantung.
READ MORE - Angiogenesis

Kamis, 01 Desember 2011

Esophageal cancer


Esophageal cancer / kanker kerongkongan biasanya terjadi di dalam sel yang melewati dinding kerongkongan.
Penggunaan alkohol dan tembakau, infeksi tertentu, ganguan-gangguan, dan kanker lainnya merupakan faktor beresiko besar untuk kanker kerongkongan jenis tertentu.
Gejala khas termasuk kesulitan menelan, kehilangan berat badan, dan, kemudian, rasa sakit.
Diagnosa berdasarkan endoskopi.
Kecuali jika ditemukan awal, kebanyakan semua kasus pada kanker kerongkongan adalah fatal.
Operasi, kemoterapi, dan berbagai macam terapi lainnya bisa mambantu menghilangkan gejala-gejalanya.
Jenis yang paling sering terjadi pada kanker kerongkongan adalah squamous sel carcinoma dan adenocarcinoma, yang terjadi di dalam sel yang melewati dinding pada kerongkongan. Kanker ini bisa terjadi dimana saja di dalam kerongkongan dan bisa terlihat sebagai penyempitan pada kerongkongan (penyempitan), sebuah pembengkakan, daerah flat yang tidak normal (plaque), atau jaringan yang tidak normal (fistula) di antara kerongkongan dan saluran pernafasan yang mensuplai paru-paru. Jenis yang tidak umum pada kanker kerongkongan termasuk leiomyosarcomas (kanker pada jaringan lunak pada kerongkongan) dan kanker metatastik (kanker yang menyebar dari bagian lain di dalam tubuh).

Kanker pada jaringan kerongkongan mempengaruhi 15.500 orang setiap tahun di Amerika Serikat. Baik sel squamous carcinoma dan adecarcinoma adalah lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita. Sel squamous carcinoma lebih sering terjadi pada orang kulit hitam, sedangkan adenocarcinoma lebih sering terjadi pada orang kulit putih. Frekwensi adenocarcinoma telah meningkat cepat di Amerika Serikat sejak tahun 1970, khususnya pria kulit putih dan sekarang lebih sering terjadi dibandingkan sel squamous carcinoma di bagian bawah kerongkongan.

PENYEBAB

Faktor Resiko

Penggunaan tembakau (jenis apapun) dan alkohol adalah faktor resiko yang terpenting untuk menimbulkan kanker kerongkongan, meskipun begitu lebih terjadi untuk sel squamous carcinoma dibandingkan untuk adenocarcinoma. Orang yang memiliki infeksi human papillomavirus tertentu, penderita kanker leher dan kepala, atau orang yang mengalami terapi radiasi pada kerongkongan untuk pengobatan pada kanker sekitar lainnya sangat beresiko mengalami kanker kerongkongan.

Orang yang sudah mempunyai gangguan pada kerongkongan, seperti achalasia, jaringan kerongkongan (plummer-sindrom penglihatan), atau penyempitan yang disebabkan pernah tertelannya zat yang dapat merusak (seperti lye), juga sangat beresiko terbentuknya kanker kerongkongan. Iritasi yang lama pada kerongkongan karena asam lambung yang meluap ke kerongkongan berulang kali (refluks gastroesophageal) dapat menyebabkan kondisi prakanker yang disebut Barret’s esophagus. Meskipun kanker kerongkongan yang berasal dari Barret’s esophagus yang menetap relative jarang pada hampir semua Negara industri, frekwensi kejadiannya meningkat lebih cepat dibandingkan semua kanker kerongkongan lainnya.

GEJALA

Kanker kerongkongan tahap awal bisa tidak terdeteksi. Gejala pertama biasanya sulit menelan makanan keras, yang terjadi bersamaan dengan bertumbuhnya kanker yang mempersempit kerongkongan. Beberapa minggu kemudian, menelan makanan lunak dan kemudian menelan cairan dan ludah menjadi sulit. Kehilangan berat badan adalah biasa, bahkan ketika orang tersebut sudah bisa makan dengan baik. Orang bisa mengalami rasa sakit pada dada, yang terasa menjalar sampai ke bagian belakang.

Dengan berjalannya kanker, hal tersebut bisa merusak berbagai macam jaringan dan syaraf lainnya dan organ-organ. Tumor tersebut bisa menekan syaraf yang mengendalikan pita suara, yang bisa menimbulkan parau. Penekanan pada syaraf di sekelilingnya bisa menyebabkan sindrom horner, rasa sakit tulang belakang, dan tersedak. Kanker tersebut biasanya menyebar ke paru-paru, yang mana bisa menyebabkan nafas yang pendek, dan ke hati, yang bisa menyebabkan demam dan pembengkakan perut. menyebar ke tulang bisa menyebabkan rasa sakit. Menyebar ke otak bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, dan serangan. Menyebar ke usus menyebabkan muntah, pendarahan pada kotoran, dan anemia kekurangan zat besi. Menyebar ke ginjal seringkali tanpa gejala.

Pada tahap akhir, kanker tersebut bisa sepenuhnya menyumbat kerongkongan. Menelan menjadi tidak mungkin sehingga pengeluaran cairan di dalam mulut, yang bisa jadi sangat menyusahkan.



DIAGNOSA

Endoskopi, dimana dimana pipa elastis untuk melihat (endoscope) yang dipasang melalui mulut untuk melihat kerongkongan, adalah prosedur diagnosa terbaik jika kanker kerongkongan diduga. Endoskopi juga mempermudah dokter untuk mengangkat sebuah contoh jaringan (biopsi) dan sel pelepasan (brush cytology) untuk diteliti di bawah sebuah mikroskop. Prosedur sinar X yang disebut barium swallow (dimana orang tersebut menelan cairan barium, yang terlihat dengan sinar X) bisa juga memperlihatkan penghalang. Computed tomography (CT) dan pemeriksaan dengan ultrasonografi dilakukan melalui sebuah endoscope yang dimasukkan di dalam kerongkongan kemungkinan digunakan untuk dugaan lebih lanjut pada kanker.

PENGOBATAN

Karena kanker kerongkongan biasanya tidak terdiagnosa sampai penyakit tersebut menyebar, angka kematiannya tinggi. Kurang dari 5 % orang bertahan lebih dari 5 tahun. Kebanyakan meninggal dalam satu tahun pada gejala pertama yang terdeteksi. Sebab hampir semua kasus pada kanker kerongkongan adalah fatal, tujuan utama dokter adalah mengawasi gejala-gejalanya, khususnya rasa sakit dan ketidakmampuan untuk menelan, yang bisa sangat menakutkan untuk orang tersebut dan orang-orang yang mencintai.

Operasi untuk mengangkat tumor yang ada sangat lama tetapi jarang sembuh. Sebab kanker tersebut biasanya telah menyebar pada waktu operasi. Kemoterapi, sendirian atau dengan terapi radiasi, bisa menghilangkan gejala-gejala dan memperlama waktu bertahan hidup selama beberapa bulan. Kadangkala terapi radiasi kombinasa pre-operative dengan kemoterapi bisa meningkatkan tingkat penyembuhan operasi. Alat-alat lain yang ditujukan hanya untuk menghilangkan gejala termasuk melebarkan (memperluas) daerah yang sempit pada kerongkongan dan kemudian memasukkan sebuah pipa (a stent) untuk menjaga kerongkongan tetap terbuka ; memotong tumor menggunakan sebuah loop usus; dan melakukan photo terapi laser, yaitu sebuah sinar energi tinggi yang disorotkan langsung pada pertumbuhan tumor untuk menghancurkan jaringan kanker yang menghalangi kerongkongan.

Teknik lain untuk menghilangkan gejala adalah terapi photodynamic, dimana sebuah pewarna sensitive cahaya (contrast agent) diberikan secara infus 48 jam sebelum pengobatan. Pewarna diserap oleh sel kanker untuk derajat yang lebih besar dibandingkan dengan sel normal pada jaringan kerongkongan yang mengelilingi. Ketika diaktifkan dengan sinar dari sebuah laser dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui sebuah endoscope, pewarna menghancurkan jaringan kanker, hingga membuka kerongkongan. Terapi photodinamik menghancurkan luka yang menghalangi lebih cepat dibandingkan radiasi atau kemoterapi pada orang yang tidak bisa menjalani operasi karena kesehatan yang buruk.

Gizi yang cukup membuat pengobatan jenis apapun menjadi lebih mudah dilakukan dan ditoleransi. Orang yang bisa menelan bisa menerima cairan concentrate suplemen gizi. Orang yang tidak bisa menelan bisa membutuhkan makanan melalui pipa sementara atau makanan melalui infus.

Karena kematian adalah mungkin, seseorang yang menderita kanker kerongkongan harus mempunyai semua rencana penting. Orang tersebut harus jujur berdiskusi dengan dokter mengenai keinginan untuk perawatan medis dan kebutuhan untuk perawatan untuk bertahan hidup.
READ MORE - Esophageal cancer

Rabu, 30 November 2011

Gejala kanker serviks


Gejala kanker serviks memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Secara umum tanda dan gejalanya adalah terjadinya perdarahan vagina setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi. Sementara itu tanda lain yang mungkin timbul antara lain adalah :

1. Hilangnya nafsu makan dan berat badan
2. Nyeri tulang panggul dan tulang belakang
3. Nyeri pada anggota gerak (kaki)
4. Terjadi pembengkakan pada area kaki
5. Keluarnya feaces menyertai urin melalui vagina
6. Hingga terjadi patah tulang panggul

Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:

1. IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tandayang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

2. Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebutakan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

3. Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.

4. Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Penyakit kanker serviks ini disebabkan oleh beberapa jenis virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini menyebar melalui kontak sexual, HPV dapat menyerang semua perempuan disetiap waktu tanpa melihat umur ataupun gaya hidup. Banyak wanita yang dengan daya tahan tubuh yang baik mampu melawan infeksi HPV dengan sendirinya. Namun demikian, terkadang virus ini berujung pada terjadinya penyakit kanker.

Di Indonesia, Kanker Serviks adalah kanker pembunuh perempuan Indonesia no.1 tertinggi saat ini.(Pdpersi). “Setiap perempuan selama hidupnya beresiko terkena virus yang menyebabkan kanker serviks”, terutama beresiko tinggi bagi mereka yang merokok, melahirkan banyak anak, memakai alat kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama, serta mereka yang terinfeksi HIV Aids.(MedlinePlus)
READ MORE - Gejala kanker serviks

Tanda dan gejala peradangan usus


Tanda dan gejala peradangan usus tergantung pada lokasi dan ukuran peradangan. Gejala ringan meliputi diare kronis, rasa nyeri di bagian kanan bawah perut yang sering hilang timbul, lemak berlebihan di feses, nafsu makan berkurang, berat badan menurun dan kadang-kadang cepat merasa lelah. Pada beberapa kasus peradangan usus juga dapat menyebabkan sembelit. Semakin parah penyakit radang usus, menunjukkan gejala yang mirip dengan appendisitis akut (radang usus buntu), yaitu terus menerus kolik dan nyeri perut, kram perut, kembung, pelepasan gas, mual, diare dan buang air besar berdarah. Apabila gejala penyakit berlangsung cukup lama dapat terjadi dehidrasi karena diare. Tanda dan gejala peradangan usus dapat hilang selama beberapa waktu namun tanda-tanda tersebut senantiasa muncul lagi (terdapat periode kambuhnya penyakit). Walaupun jarang terjadi, kadang satu serangan dari penyakit ini dapat diikuti dengan penyembuhan total dan gejalanya tidak muncul lagi.

Jaringan parut tebal pada dinding usus yang merupakan bekas luka peradangan dapat menghambat penyerapan zat-zat hara, oleh karena itu penyakit peradangan usus sering disertai dengan penurunan berat badan dan kekurangan gizi. Apabila penebalan jaringan parut tersebut menjadi semakin besar maka dapat mengakibatkan penyumbatan pada usus. Bila sumbatan cukup parah harus dilakukan pembedahan pada bagian usus yang terkena.

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, tetapi faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab adalah faktor alergi, infeksi, gangguan pertahanan tubuh dan kemungkinan kaitan genetik. Adanya tekanan emosional dapat memperparah penyakit. Penyakit peradangan usus biasanya terjadi pada orang dewasa antara usia 20 sampai dengan 40 tahun dan sering terdapat dalam satu keluarga. Sebuah studi mengemukakan bahwa keluarga dekat penderita radang usus mempunyai risiko terkena penyakit itu 10 kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarganya.

Peradangan usus yang ringan dapat disembuhkan dengan cara mengubah pola hidup, banyak istirahat dan diet. Pemberian obat-obatan digunakan untuk membantu meringankan gejala. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan meringankan serangan penyakit radang usus yaitu :

makan lebih sering dengan porsi yang kecil (sedikit demi sedikit)
konsumsikan makanan yang tinggi kadar vitamin dan protein serta rendah serat agar gampang dicerna.
hindari makanan yang mengandung gas seperti kubis dan brokoli serta minuman beralkohol dan produk susu. Hindari juga makanan yang berlemak karena susah dicerna.
Istirahat yang cukup dan hindari ketegangan emosi karena stres dapat memperburuk gejala.

Jenis herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi peradangan usus antara lain :
1.Patikan Kebo (Euphorbia hirta)
Khasiat : antiradang, peluruh kemih, antigatal.

2.Sambiloto (Andrographis paniculata)
Khasiat : antiradang, antibiotik, menstimulasi sistem immun, menurunkan panas (antipiretik), menghilangkan nyeri (analgetik), menghilangkan bengkak, penawar racun.

3.Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
Khasiat : antiradang, anti-diare, pengelat/mengerutkan selaput lendir usus (astringent), menghentikan pendaraha (hemostatik)

4.Krokot hjau (Portulaca oleracea)
Khasiat : penurun panas (antipiretik), menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan racun (antitoksik), penenang, menghilangkan bengkak dan melancarkan darah.

5.Kunyit (Curcuma longa)
Khasiat : antiradang, antibakteri, antioksidan, peluruh angin, meningkatkan nafsu makan, memperlancar empedu.

6.Patikan china (Euphorbia thymifolia)
Khasiat : antiradang, pengelat (astringent), antigatal, peluruh kemih.

7.Aseman (Polygonum chinense)
Khasiat : menurunkan panas (antipiretik), penawar racun (antitoksik), menghilangkan bengkak, peluruh kemih.

Berikut beberapa resep herbal untuk mengatasi peradangan usus.

Resep 1.
30 gram kunyit tua yang segar + 30 gram daun jambu biji segar + 10 gram sambiloto kering atau 20 gram segar, dicuci bersih, kunyit diiris, lalu semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tamabhkan madu, diminum airnya untuk 2 kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Resep 2.
30 gram patikan kebo segar + 60 gram krokot hijau segar, dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula secukupnya, diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Resep 3.
30 gram aseman + 15-30 gram patikan china segar, dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, diminum airnya untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc

catatan :
pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk keluhan yang serius disarankan tetap konsultasi ke dokter.
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci kaca/pyrex atau panci enamel.
READ MORE - Tanda dan gejala peradangan usus

Hidrosefalus tekanan normal (NPH)



Hidrosefalus dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu gangguan pembentukan, aliran, atau penyerapan cairan serebrospinal (CSF) yang mengarah ke peningkatan volume yang ditempati oleh cairan ini dalam SSP Kondisi ini juga bisa disebut sebagai gangguan hidrodinamik dari CSF. . Hidrosefalus akut terjadi selama hari, hidrosefalus subakut terjadi selama berminggu-minggu, dan hidrosefalus kronis terjadi selama beberapa bulan atau tahun. Kondisi seperti atrofi otak dan lesi destruktif fokus juga mengakibatkan peningkatan abnormal CSF dalam SSP. Dalam situasi ini, hilangnya jaringan otak meninggalkan ruang kosong yang dipenuhi pasif dengan CSF. Kondisi seperti ini bukan hasil dari gangguan hidrodinamik dan karenanya tidak diklasifikasikan sebagai hidrosefalus. Sebuah ironi yang lebih tua yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini adalah hidrosefalus ex vakum.

Hidrosefalus tekanan normal (NPH)
menggambarkan suatu kondisi yang jarang terjadi pada pasien yang lebih muda dari 60 tahun ventrikel membesar dan tekanan CSF normal pada pungsi lumbal (LP) dalam ketiadaan papilledema. Menyebabkan NPH panjang. Namun, hipertensi intrakranial berselang telah dicatat selama pemantauan pasien yang diduga NPH, biasanya pada malam hari. Hakim klasik tiga serangkai gejala termasuk apraxia kiprah, inkontinensia, dan demensia. Sakit kepala bukanlah gejala yang khas dalam NPH.

Hidrosefalus eksternal jinak adalah membatasi diri penyerapan kekurangan masa bayi dan anak usia dini dengan tekanan intrakranial (ICP) dan ruang subarachnoid diperbesar. Ventrikel biasanya tidak membesar secara signifikan, dan resolusi dalam waktu 1 tahun adalah aturan.

Berkomunikasi hidrosefalus terjadi ketika komunikasi penuh terjadi antara ventrikel dan ruang subarachnoid. Hal ini disebabkan oleh kelebihan produksi CSF (jarang), penyerapan cacat dari CSF (paling sering), atau insufisiensi vena drainase (kadang-kadang).

Berkomunikasi hidrosefalus dengan sekitarnya "atrofi" dan sinyal meningkat dan mendalam materi periventrikular putih pada cairan-dilemahkan pemulihan inversi (FLAIR) urutan. Perhatikan bahwa pemotongan apikal (baris bawah) tidak menunjukkan pembesaran sulci, seperti yang diharapkan dalam atrofi umum. Evaluasi patologis otak ini menunjukkan hidrosefalus tanpa patologi mikrovaskuler yang sesuai dengan kelainan sinyal (yang mungkin mencerminkan eksudat transependymal) dan berat otak yang normal (menunjukkan bahwa pembesaran sulci adalah karena meningkatnya cairan serebrospinal subarachnoid [LCS] menyampaikan pola otak pseudoatrophic).

Noncommunicating hidrosefalus terjadi ketika aliran CSF terhambat dalam sistem ventrikel atau di outlet untuk ruang arakhnoid, mengakibatkan penurunan CSF dari ventrikel ke ruang subarachnoid. Bentuk yang paling umum dari hydrocephalus adalah noncommunicating obstruktif dan disebabkan oleh intraventrikular atau extraventricular massa menduduki lesi yang mengganggu anatomi ventrikel.
READ MORE - Hidrosefalus tekanan normal (NPH)

tipe sel dalam kelenjar paratiroid


Terdapat tiga tipe sel dalam kelenjar paratiroid yaitu, sel adiposit, sel chief, dan sel oksifil. Sel-sel ini terletak diantara jaringan ikat retikuler. Sel sekretorik yang utama adalah sel chief dan sekretnya mengandungi hormon paratiroid. Sel oksifilik adalah sel yang besar dan mengandungi banyak mitokondria. Fungsi sel ini belum diketahui.

Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus ketiga dan keempat. Kelenjar paratiroid yang berasal dari sulcus pharyngeus keempat cenderung bersatu dengan kutub atas kelenjar tiroid yang membentuk kelenjar paratiroid di bagian kranial. Kelenjar yang berasal dari sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan kutub bawah tiroid. Akan tetapi, sering kali posisinya sangat bervariasi. Kelenjar paratiroid bagian kaudal ini bisa dijumpai pada posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau di dalam timus, bahkan berada di mediastinum. Kelenjar paratiroid kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid.

Biasanya terdapat dua kelenjar paratiroid pada tiap sisi sehingga total didapatkan ada 4 kelenjar paratiroid (87%). Akan tetapi, jumlah kelenjar paratiroid dapat bervariasi, yaitu dijumpai lebih atau kurang dari 4 buah pada sekitar 13% populasi. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dengan bentuk yang bermacam-macam dan berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm, dengan berat keseluruhan sampai lebih dari 100 mg. Oleh karena itu, diperlukan ahli bedah yang berpengalaman untuk dapat mengidentifikasi kelenjar paratiroid yang normal pada pembedahan tiroid dan paratiroid.

Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid ( parathyroid hormone, PTH ) yang bersama-sama dengan Vit D3 ( 1,25-dihydroxycholecalciferal ), dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorpsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorpsi kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorpsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Oleh karena itu, penurunan PTH akan menyebabkan terjadinya hipokalsemia, dan peningkatan PTH akan menyebabkan hiperkalsemia dengan segala akibatnya. Jadi, PTH akan aktif bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian homeostasis kalsium, yaitu di ginjal, tulang dan usus. Di ginjal, terutama di tubulus distal, PTH akan meningkatkan reabsorpsi kalsium. Di tulang, PTH akan menghambat aktivitas dan fungsi fungsi statik osteoblast, dan merangsang maturasi dan aktivitas osteoclast, sedangkan di usus PTH meningkatkan absorpsi kalsium, dan menghambat absorpsi fosfat.

Vitamin D ( vit D3 ) juga berpengaruh pada metabolisme kalsium. Vitamin ini terdapat di dalam diet normal dan disintesis di kulit. Sinar ultraviolet menghasilkan vitamin D3 di kulit dan selanjutnya mengalami hidroksilasi di hati dan ginjal menjadi vitamin D3 ( kalsitriol ). Fungsi utama kalsitriol adalah merangsang penyerapan kalsium di dalam usus.
READ MORE - tipe sel dalam kelenjar paratiroid

Penyebab kanker lambung


Penyebab kanker lambung adalah multi faktor. Hurst (1929) dan Konjentzky (1936),orang yang pertama kali melakukan penyelidikan bahwa adanya perubahan mukosa yaitu proses perubahan transisi dari gastritis menjadi gastritis atropiàmetaplasiaàdisplasiaàkanker. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses ini :

- Makanan yang mengandung nitrat (makanan yang diasamkan, diasinkan, diasapkan) didalam lambung dirubah menjadi nitrit, kemudian bereaksi sekunder dan tertier membentuk senyawa nitrosamin yang merupakan zat karsinogen. Makanan: sayur/buah yang asam, ikan dan daging asin, dan makanan diasap.

- Hypo/achlorhydria : terjadi pada gastritis atrofi dan meningkatkan kolonisasi bakteri lambung. Hal ini menyebabkan formasi nitrit meningkat pada lambung.

- Infeksi Helicobacter pylori yang berkepanjangan menyebabkan gastritis kronik atrofi. Keadaan ini menyebabkan hypchloridria dan meningkatkan resiko 6 kali perkembangan suatu kanker lambung.

- Radiasi: orang-orang yang selamat akibat bom atom di Jepang kebanyakan menderita kanker lambung.

- Infeksi Virus Ebstein-Barr pada sel epitel gaster

- Merokok : perokok 30 batang per hari 5 kali beresiko untuk mendapatkan kanker lambung.

- Genetik : familial adenomatous polyposis, Non-Polyposis Hereditary Colon Cancer (NPHCC), golongan darah A.

- Anemia pernisiosa.

- Adenoma lambung

Secara makroskopis karsinoma lambung diklasifikasikan berdasarkan tipe morfologisnya :
Karsinoma tipe polipoid atau fungating.
Karsinoma tipe ulseratif.
Karsinoma Campuran ( Ulcerating-Infiltratif).
Karsinoma difus infiltratif (tipe linitis plastika)

KLASIFIKASI

Dapat dibagi atas 2 golongan besar , yaitu:
Early Gastric cancer (Karsioma Lambung Dini)
Advanced gastric cancer (Karsinoma Lambung Lanjut)
1. Karsinoma lambung dini (Early Gastric Cancer= EGC)

Istilah EGC ini meliputi semua karsinoma yang tidak invasif kedalam lapisan muskularis dan masih terbatas pada mukosa dan submukosa. EGC dapat berupa penonjolan dari fokus kecil dan kadang secara diam-diam meluas, sehingga mengesankan kemungkinan dari gabungan beberapa fokus (multicentris). Klasifikasi karsinoma lambung menurut Japan Gastroenterological Endoscopy Society (1962), terbagi atas:
Tipe I. “Protruted Type”

Polipoid karsinoma yang menyerupai Borrman I, dimana invasi dari sel-sel karsinoma hanya terbatas pada mukosa, submukosa. Mempunyai bentuk ireguler, permukaan tak rata, dan adanya perdarahan, dengan atau tanpa adanya ulserasi pada permukaan.
Tipe II. “Superficial Type” → Yang masih dapat dibagi atas 3 Subtype, yaitu:
IIa. “Elevated type”

Terlihat sedikit elevasi dari mukosa lambung. Kriteria gastroskopi hampir serupa dengan tipe I, terdapat sedikit elevasi tapi lebih meluas atau melebar
IIb. “Flat type”

Tak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa, hanya terdapat perubahan warna dari mukosa.
II.c “Depressed type”

Dijumpai tepi yang ireguler, begitu pula permukaan yang ireguler. Adanya clubbing atau terpotongnya mukosa folds, tepi yang hiperemik atau hemoragik, mukus yang adherent dengan lapisan yang kotor, residue yang seperti pulau-pulau (island like residue)
Tipe III. “ Excavated Type”

Suatu ulkus karsnomatosa yang menyerupai Borrman II dari karsinoma lambung lanjut.
2. Karsinoma lambung lanjut (Advanced Gastric Cancer= AGCr)

Pada tipe lanjut, sel-sel kanker sudah terjadi perluasan pada lapisan mukosa, submukosa, muskularis, kadang-kadang sampai lapisan propria dan serosa. Bahkan sering terjadi infiltrasi atau metastase ke kelenjar limfe atau organ lainnya. Banyak sekali yang membuat klasifikasi dari tumor ganas ini, diantaranya:

a. Stout 1969, membuat klasifikasi dari kanker lambung sebagai berikut:

1. Polypod type; mempunyai bentuk seperti polip yang sangat besar

2. Fungating type; elevasi di permukaan mukosa yang kadang-kadang terjadi ulserasi

3. Penetrating type, suatu ulkus karsinomatous dengan mukosa yang hiperemis dan noduler

4. Spreading type; Kanker ini tumbuh di seluruh dinding lambung

5. Uncalsified type; Tumor yang tak dapat dimasukkan dalam golongan tersebut diatas

b. Borrman, 1926

1. Borrmann I

Polypoid Carcinoma; Mukosa disekitar tumor ini biasanya atrofik dan ireguler

2.Borrmann II

Non infiltrating carcinomatous ulcer; Tepi ulkus dengan mukosa sekitarnya yang menonjol yang sering noduler

3. Borrmann III

Infiltrating Carcinomatous ulcer; ulserasi di sini mempunyai dinding, tepi dindingnya hanya terlihat pada sepihak dan terlihat infiltrasi progresif dan difus dari mukosa di sekitarnya.

4. Borrmann IV

Diffuse infiltrating Type; Tak terlihat batas tegas pada dinding, karena sebagian besar sudah terinfiltrer. Terjadi infiltrasi yang diffuse pada seluruh lambung.

Klasifikasi lain oleh Lauren, membagi karsinoma lambung menjadi 2, menurut gambaran histologinya yaitu karsinoma difus (infiltratif) dan karsinoma tipe intestinal. Pada tipe intestinal, sel-sel tumor mempunyai kecenderungan untuk membentuk struktur kelenjar mengadakan penyebaran, kadang-kadang dengan bentukan papiler atau lembaran padat. Sel kolumner yang anaplastik mengandung vakuole kecil berisi musin. Karsinoma tipe infiltratif tidak mempunyai daya kohesi antar sel, yang menonjol desmoplastik dari stromanya, dimana di dalamnya terdapat sel-sel infiltratif dengan banyak mensekresi mucin, kadang-kadang mengisi penuh sel dan mendesak inti ke samping yang dikenal sebagai “signet ring cells”.

Salah satu klasifikasi membagi karsinoma lambung menurut bentuk morfologi makroskopisnya adalah :
eksofitik
pendataran atau depresi
ekskavasi

Ada beberapa tipe dan subtipe dari early gastric cancer, yaitu:
Tipe I : protrusi
Tipe IIa : a.Elevasi. b. Datar. c. Depresi
Tipe III : ekskavasi

DIAGNOSA

Diagnosa berdasarkan anamnesis, faktor resiko, pemeriksaan fisis yang cermat, pemeriksaan laboratorium, radiologi, gastroskopi, sitologi, dan biopsi.
Status hemodinamik : tekanan darah, nadi, akral dan pernafasan
Berat badan kurang, kaheksia, konjungtiva kadang –kadang anemis
Pemeriksaan Abdomen daerah epigastrium dapat teraba massa, nyeri epigastrium. Pada keganasan dapat ditemukan hepatomegali, asites.
Bila ada keluhan melena, lakukan pemeriksaan colok dubur.
Keganasan → cari pembesaran kelenjar supraklavikula (Virchow’s node), kelenjar aksila kiri (Irish’s node), ke umbilikus (Sister Mary Joseph’s node), teraba tumor daerah pelvis cul-de-sac pada pemeriksaan colok dobur (Blumer’s shelf), pembesaran ovarium (Krukenberg’s tumor).
Pemeriksaan endoskopi à lokasi, bentuk, ukuran, ekstensi, kelainan lain à biopsi dan pemeriksaan kultur kuman H Pylori.

Pemeriksaan Laboratorium

Anemia (30%) dan tes darah positif pada feses dapat ditemukan akibat perlukaan pada dinding lambung. LED meningkat. Fractional test meal à ada aklorhidria pada 2/3 kasus kanker lambung. Elektrolit darah dan tes fungsi hati àkemungkinan metastase ke hati.

Radiologi
Foto thorax : dipakai untuk melihat metastase Paru.
Barium Meal Double-contrastàadditional defect, iregularitas mukosa → tumor primer atau penyebaran tumor ke esofagus/ duodenum.
Ultrasonografi abdomen → untuk mendeteksi metastase hati.
CT scan atau MRI pada thorax, abdomen, dan pelvis → lihat ekstensi tumor transmural, invasi keorgan dan jaringan sekitar, metastasis kelenjar, asites. Untuk menilai proses penyebaran tumor seperti : menilai keterlibatan serosa, pembesaran KGB dan metastase ke hati dan ovarium.

CT Staging pada karsinoma lambung

Stage I : Massa intra luminal tanpa penebalan dinding

Stage II : Penebalan dinding lebih dari 1 cm

Stage III : Invasi langsung ke struktur sekitarnya

Stage IV : Penyakit telah bermetastase.

Endoskopi dan Biopsi
Sebagai Gold Standar pemeriksaan malignitas gaster.
Ultrasound Endoskopi → kedalaman infiltrasi tumor & melihat pembesaran limf.selika dan perigastrik (> 5mm).

Laparoskopi dan Peritoneal Sitologi

Lavase peritoneal dapat memberikan hasil sitologi positif sekitar 40%. Pemeriksaan ini juga berguna apabila pada pemeriksaan radiologi sebelum operasi tidak ditemukan kelainan.

Positron Emission Tomography Scanning (Nuclear Medicine)

Sel-sel tumor cenderung utnuk berakumulasi dengan positron-emiting 18F (fluorodeoxyglucose). Hal ini berguna untuk mengetahui metastase jauh dari kanker lambung. Juga dapat menjadi pertimbangan tindakan bedah pada pasien dengan resiko tinggi atau dengan multiple komorbid.

Indium ln 111-labeled monoclonal antibody juga digunakan dalam intraoperatif

untuk mendeteksi metastasis ke nodul-nodul sekitar tumor.

JENIS TINDAKAN/TEKNIK OPERASI
Laparotomi eksplorasi → jika metastasis tak dapat dinilai, biopsy tidak terbukti.
Surgical explorations : Ivor-Lewis, Torakoabdominal atau Transhiatal untuk tumor yang mengenai esofagus.
Reseksi kuratif → margin minimal 5 – 7 cm. Reseksi En block meliputi: pankreas, lien, kolon transfersum, hepar.
Reseksi gaster dan limfadenektomi.
Rekonstruksi: Billroth II dengan Roux-en-Y atau Loop gastroyeyenostomi.
Prosedur paliatif: By pass gastroenterostomi untuk mencegah obstruksi, perdarahan, perforasi, nyeri karena ulserasi mukosa gaster.

Terapi pembedahan kuratif adalah dengan reseksi seluruh tumor disertai limfedenektomy adekuat. Dilakukan reseksi paling kurang 5 cm dari sisi-sisi tumor dan dilakukan “frozen section” untuk mengkonfirmasinya. Bebasnya sisa tumor dari hasil reseksi sangat penting bagi operasi kuratif namun tidaklah berarti bagi operasi paliatif. Reseksi tumor primer kadang disertai juga dengan pengangkatan pankreas, colon transversa, dan lien.

Gastrektomi total (with jejunal pouch-esophageal anastomosis) tidak dianjurkan, kecuali bila diperlukan reseksi yang adekuat di seluruh area lambung. Dari beberapa penelitian, gastrektomi total dan gastrektomi subtotal memberikan hasil yang sama dalam hal ketahanan hidup pasien. Namun, komplikasi pada gastrektomi total cukup berat. Reseksi dengan bantuan Endoskopi dilakukan pada early gastric cancer dengan ukuran < 3 cm, tidak ada ulserasi, dan invasi limfatik.
READ MORE - Penyebab kanker lambung