Rabu, 30 November 2011
tipe sel dalam kelenjar paratiroid
Terdapat tiga tipe sel dalam kelenjar paratiroid yaitu, sel adiposit, sel chief, dan sel oksifil. Sel-sel ini terletak diantara jaringan ikat retikuler. Sel sekretorik yang utama adalah sel chief dan sekretnya mengandungi hormon paratiroid. Sel oksifilik adalah sel yang besar dan mengandungi banyak mitokondria. Fungsi sel ini belum diketahui.
Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus ketiga dan keempat. Kelenjar paratiroid yang berasal dari sulcus pharyngeus keempat cenderung bersatu dengan kutub atas kelenjar tiroid yang membentuk kelenjar paratiroid di bagian kranial. Kelenjar yang berasal dari sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan kutub bawah tiroid. Akan tetapi, sering kali posisinya sangat bervariasi. Kelenjar paratiroid bagian kaudal ini bisa dijumpai pada posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau di dalam timus, bahkan berada di mediastinum. Kelenjar paratiroid kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid.
Biasanya terdapat dua kelenjar paratiroid pada tiap sisi sehingga total didapatkan ada 4 kelenjar paratiroid (87%). Akan tetapi, jumlah kelenjar paratiroid dapat bervariasi, yaitu dijumpai lebih atau kurang dari 4 buah pada sekitar 13% populasi. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dengan bentuk yang bermacam-macam dan berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm, dengan berat keseluruhan sampai lebih dari 100 mg. Oleh karena itu, diperlukan ahli bedah yang berpengalaman untuk dapat mengidentifikasi kelenjar paratiroid yang normal pada pembedahan tiroid dan paratiroid.
Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid ( parathyroid hormone, PTH ) yang bersama-sama dengan Vit D3 ( 1,25-dihydroxycholecalciferal ), dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorpsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorpsi kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorpsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Oleh karena itu, penurunan PTH akan menyebabkan terjadinya hipokalsemia, dan peningkatan PTH akan menyebabkan hiperkalsemia dengan segala akibatnya. Jadi, PTH akan aktif bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian homeostasis kalsium, yaitu di ginjal, tulang dan usus. Di ginjal, terutama di tubulus distal, PTH akan meningkatkan reabsorpsi kalsium. Di tulang, PTH akan menghambat aktivitas dan fungsi fungsi statik osteoblast, dan merangsang maturasi dan aktivitas osteoclast, sedangkan di usus PTH meningkatkan absorpsi kalsium, dan menghambat absorpsi fosfat.
Vitamin D ( vit D3 ) juga berpengaruh pada metabolisme kalsium. Vitamin ini terdapat di dalam diet normal dan disintesis di kulit. Sinar ultraviolet menghasilkan vitamin D3 di kulit dan selanjutnya mengalami hidroksilasi di hati dan ginjal menjadi vitamin D3 ( kalsitriol ). Fungsi utama kalsitriol adalah merangsang penyerapan kalsium di dalam usus.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar