Kamis, 02 Februari 2012
Kanker kerongkongan
Kanker kerongkongan tahap awal bisa tidak terdeteksi. Gejala pertama biasanya sulit menelan makanan keras, yang terjadi bersamaan dengan bertumbuhnya kanker yang mempersempit kerongkongan. Beberapa minggu kemudian, menelan makanan lunak dan kemudian menelan cairan dan ludah menjadi sulit. Kehilangan berat badan adalah biasa, bahkan ketika orang tersebut sudah bisa makan dengan baik. Orang bisa mengalami rasa sakit pada dada, yang terasa menjalar sampai ke bagian belakang.
Dengan berjalannya kanker, hal tersebut bisa merusak berbagai macam jaringan dan syaraf lainnya dan organ-organ. Tumor tersebut bisa menekan syaraf yang mengendalikan pita suara, yang bisa menimbulkan parau. Penekanan pada syaraf di sekelilingnya bisa menyebabkan sindrom horner, rasa sakit tulang belakang, dan tersedak.
Kanker tersebut biasanya menyebar ke paru-paru, yang mana bisa menyebabkan napas yang pendek, dan ke hati, yang bisa menyebabkan demam dan pembengkakan perut. Menyebar ke tulang bisa menyebabkan rasa sakit. Menyebar ke otak bisa menyebabkan sakit kepala, dan pusing. Menyebar ke usus menyebabkan muntah, pendarahan pada kotoran, dan anemia (kekurangan zat besi). Menyebar ke ginjal seringkali tanpa gejala. Pada tahap akhir, kanker tersebut bisa sepenuhnya menyumbat kerongkongan. Menelan menjadi tidak mungkin sehingga pengeluaran cairan di dalam mulut, yang bisa jadi sangat menyusahkan.
DIAGNOSA
Endoskopi, dimana pipa elastis untuk melihat (endoscope) yang dipasang melalui mulut untuk melihat kerongkongan, adalah prosedur diagnosa terbaik jika kanker kerongkongan diduga. Endoskopi juga mempermudah dokter untuk mengangkat sebuah contoh jaringan (biopsi) dan sel pelepasan (brush cytology) untuk diteliti di bawah sebuah mikroskop.
Prosedur sinar X yang disebut barium swallow (dimana orang tersebut menelan cairan barium, yang terlihat dengan sinar X) bisa juga memperlihatkan penghalang. Computed Tomography (CT) dan pemeriksaan dengan ultrasonografi dilakukan melalui sebuah endoscope yang dimasukkan di dalam kerongkongan kemungkinan digunakan untuk dugaan lebih lanjut pada kanker.
PENGOBATAN
Karena kanker kerongkongan biasanya tidak terdiagnosa sampai penyakit tersebut menyebar, angka kematiannya tinggi. Kurang dari 5% orang bertahan lebih dari 5 tahun. Kebanyakan meninggal dalam satu tahun pada gejala pertama yang terdeteksi. Sebab hampir semua kasus pada kanker kerongkongan adalah fatal, tujuan utama dokter adalah mengawasi gejala-gejalanya, khususnya rasa sakit dan ketidakmampuan untuk menelan, yang bisa sangat menakutkan untuk orang tersebut dan orang-orang yang mencintai.
Operasi untuk mengangkat tumor yang ada sangat lama tetapi jarang sembuh. Sebab kanker tersebut biasanya telah menyebar pada waktu operasi. Kemoterapi atau dengan terapi radiasi, bisa menghilangkan gejala-gejala dan memperlama waktu bertahan hidup selama beberapa bulan. Kadangkala terapi radiasi kombinasa pre-operative dengan kemoterapi bisa meningkatkan tingkat penyembuhan operasi.
Alat-alat lain yang ditujukan hanya untuk menghilangkan gejala termasuk melebarkan (memperluas) daerah yang sempit pada kerongkongan dan kemudian memasukkan sebuah pipa (a stent) untuk menjaga kerongkongan tetap terbuka; memotong tumor menggunakan sebuah loop usus; dan melakukan photo terapi laser, yaitu sebuah sinar energi tinggi yang disorotkan langsung pada pertumbuhan tumor untuk menghancurkan jaringan kanker yang menghalangi kerongkongan.
Teknik lain untuk menghilangkan gejala adalah terapi photodynamic, dimana sebuah pewarna sensitif cahaya (contrast agent) diberikan secara infus 48 jam sebelum pengobatan. Pewarna diserap oleh sel kanker untuk derajat yang lebih besar dibandingkan dengan sel normal pada jaringan kerongkongan yang mengelilingi. Ketika diaktifkan dengan sinar dari sebuah laser dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui sebuah endoscope, pewarna menghancurkan jaringan kanker, hingga membuka kerongkongan. Terapi photodinamik menghancurkan luka yang menghalangi lebih cepat dibandingkan radiasi atau kemoterapi pada orang yang tidak bisa menjalani operasi karena kesehatan yang buruk.
Gizi yang cukup membuat pengobatan jenis apapun menjadi lebih mudah dilakukan dan ditoleransi. Orang yang bisa menelan bisa menerima cairan konsentrat suplemen gizi. Orang yang tidak bisa menelan bisa membutuhkan makanan melalui pipa sementara atau makanan melalui infus. Karena kematian adalah mungkin, seseorang yang menderita kanker kerongkongan harus mempunyai semua rencana penting. Orang tersebut harus jujur berdiskusi dengan dokter mengenai keinginan untuk perawatan medis dan kebutuhan untuk perawatan untuk bertahan hidup.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar