Rabu, 07 Maret 2012
Gastritis
Di lokasi lambung inilah proses pencernaan makanan terjadi. Untuk selanjutnya diteruskan ke usus di bawahnya. Dalam proses pencernaan tersebut dikeluarkan beberapa cairan asam lambung untuk membantu proses penghancuran makanan,’’ujarya.
Ia mengatakan, terjadinya gastritis atau peradangan lambung, pada awalnya, karena asam lambung yang berlebihan. Asam lambung yang semula membantu lambung malah merugikan lambung. Asam lambung akan merusak dinding lambung itu sendiri, karena sifat asam yang korosif (mengikis).
Faktor yang memicu produksi asam lambung berlebihan, diantaranya beberapa zat kimia, seperti alcohol, umumnya obat penahan nyeri, asam cuka. Juga beberapa makanan dan minuman yang bersifat asam, makanan dengan bumbu yang bersifat asam dan sebagainya. Makanan yang pedas serta bumbu yang merangsang, semisal jahe, merica, juga akan memicu produksi asam lambung,’’ungkapnya.
Lebih jauh Chie-chi sapaan akrabnya menjelaskan, faktor psikis atau kejiwaan seseorang bisa pula meningkatkan produksi asam lambung. Selain itu penyakit mag juga bisa disebabkan infeksi bakteri tertentu, misalnya helicobacter pylori yang merupakan bakteri normal dalam lambung, yang dalam kondisi tertentu bisa menjadi abnormal. Yang akhirnya merangsang asam lambung.
Gastritis juga bisa disebabkan alergi terhadap makanan tertentu, misalnya ikan, cokelat dan lain-lain.
Pada awalnya, sambung dia, seseorang yang terserang penyakit ini mengabaikannya saja, yaitu rasa perih dan kembung di ulu hati. Kemudian berlanjut dengan mual dan disertai muntah. Pada saat ini, penderita baru menyadari sakitnya. Keadaan ini berlanjut dengan berkurangnya nafsu makan.
Nah, bila hal ini terus dibiarkan, akan berakibat semakin parah dan akhirnya asam lambung akan membuat luka-luka (ulkus) yang dikenal dengan tukak lambung. Muntah pun bisa disertai darah,
Ia menambahkan, keadaaan gastritis akut (mendadak) juga bisa terjadi pada anak-anak yang menelan zat-zat kimia korosif, misalnya asam dan basa kuat. Pada umumnya zat ini terdapat pada cairan kebersihan rumah tangga maupun pestisida. Kerusakan akibat zat ini tidak hanya di lambung, tetapi juga di bibir, rongga mulut dan tenggorokan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar