Selasa, 29 November 2011
Antraks
Antraks adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yang bisa menginfeksi kulit, paru-paru dan saluran pencernaan. Antraks sangat menular dan bisa berakibat fatal. Biasanya menyebar ke manusia dari hewan, terutama sapi, kambing dan domba.
Penyebab
Bakteri Bacillus anthracis.
Bakteri yang dorman dapat bertahan hidup di dalam tanah dan produk hewan (misalnya wol) selama berpuluh-puluh tahun. Infeksi biasanya masuk melalui pori-pori kulit, tetapi bisa juga berasal dari daging yang tercemar atau karena menghirup spora maupun bakteri.
Gejalanya
Gejala bisa muncul dalam waktu 12 jam – 5 hari setelah terpapar oleh bakteri. Infeksi kulit berawal sebagai benjolan merah-coklat yang membesar disertai pembengkakan di sekelilingnya. Benjolan berubah menjadi lepuhan dan mengeras, kemudian tengahnya pecah dan mengeluarkan cairan bening, lalu membentuk keropeng yang hitam. Kelenjar getah bening di daerah yang terkena bisa membengkak, dan penderita merasakan tidak enak badan, kadang ototnya terasa sakit, sakit kepala, demam, mual dan muntah.
Antraks pulmoner (penyakit woolsorter) terjadi akibat menghirup spora dari bakteri antraks. Spora membelah diri di dalam kelenjar getah bening yang terletak di dekat paru-paru. Kelenjar getah bening kemudian pecah dan berdarah, menyebarkan infeksi ke struktur terdekat di dalam dada. Di dalam paru-paru dan di dalam rongga antara paru-paru dan dinding dada tertimbun cairan yang terinfeksi. Pada mulanya, gejalanya samar-samar dan menyerupai flu. Tetapi selanjutnya, demam semakin memburuk dan dalam beberapa hari terjadi gangguan pernafasan yang hebat, yang diikuti oleh syok dan koma. Juga bisa terjadi infeksi otak dan selaputnya (meningoensefalitis). Meskipun diberikan pengobatan dini, jenis antraks ini hampir selalu berakibat fatal.
Antraks gastrointestinalis jarang terjadi.
Bakteri dapat tumbuh ke dalam dinding usus dan melepaskan racun yang menyebabkan perdarahan luas dan kematian jaringan. Jika menyebar ke dalam aliran darah, infeksi ini bisa berakibat fatal.
Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, didukung adanya riwayat kontak dengan hewan. Untuk mendiagnosis infeksi paru-paru, bisa diambil contoh dahak untuk dibiakkan; tetapi laboratorium tidak selalu dapat menemukan bakteri penyebabnya.
Pengobatan
Infeksi kulit diobati dengan suntikan penisilin atau dengan tetrasiklin maupun eritromisin per-oral. Infeksi paru-paru diobati dengan penisilin intravena. Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan paru-paru. Jika pengobatan tertunda (biasanya karena diagnosisnya belum pasti), maka kemungkinan akan terjadi kematian.
Pencegahan
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi kontak dengan hewan (misalnya dokter hewan, teknisi laboratoriuim dan pekerja pemintalan tekstil yang mengolah bulu binatang) bisa mendapatkan vaksinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar