Selasa, 08 Maret 2011
Oksigen merupakan unsur terbanyak dalam kerak bumi
Oksigen merupakan unsur terbanyak dalam kerak bumi, dianggarkan sebanyak 46.7% daripada mengikut berat. Oksigen merangkumi 87% daripada lautan (sebagai H2O, dan 1% daripada udara Bumi (sebagai O2, molekul oksigen, atau O3, ozon). Sebatian oksigen, terutama dalam logam, silika (SiO44-) and karbonat (CO32-), mudah didapati dalam batu dan tanah. Air beku merupakan pepejal biasa di planet lain dan komet. Ais di Marikh terdiri daripada karbon dioksida beku. Sebatian oksigen didapati di merata Alam dan spektrum oksigen diperhatikan dalam cahaya bintang. Malah bintang tidak mampu menghasilkan cahaya tanpa oksigen.
Keberadaan oksigen memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Hal itu juga diakui dalam dunia medis. Seberapa penting kandungan oksigen tergambar dari laporan singkat penelitian yang dilakukan para ahli di Universitas Oxford, Inggris. Penelitan mencatat oksigen bisa dijadikan medium radioterapi yang efektif guna merendam bahaya kanker.
Studi mengungkap, sel kanker bisa "dijinakkan" sebelum pengobatan dengan terlebih dahulu disuplai dengan oksigen. Hasil gemilang itu diraih usai melakukan percobaan yang dilakukan kepada pasien dengan teknik pioneering dengan menggunakan medium oksigen sebagai alat.
"Kami berhasil menemukan cara baru sebelum kanker begitu kebal terhadap pengobatan yang dilakukan dengan radiasi atau kemoterapi," tutur salah satu peneliti asal Institut Radiasi, Onkologi dan Biologim, Universitas Gray , Profesor Gilles Mckenna seperti yang dikutip Telegraph, akhir pekan lalu.
Prediksi awal dari penelitian yang dilakukan, metode tersebut memiliki hasil yang baik guna mencari solusi menghadapi penyakit kanker. Sebagaimana diketahui, kanker merupakan salah satu dari sekian banyak penyakit yang sulit untuk ditemukan pengobatan yang tepat.
"Para peneliti di Oxford kemudian mengetatkan percobaan mereka termasuk pada pasien dengan penyakit paru, serviks dan kanker usus. Mereka juga berharap akan menambah jumlah pasien untuk percobaan akhir tahun ini," tuturnya.
Menurut Gilles, jika percobaan akhir tahun tersebut berhasil maka akan membawa harapan baru kepada pasien dengan sebagian yang mengalami kesulitan ketika menghadapi kanker.
Secara garis besar, seperti tercatat pada Jurnal Penelitian Kanker, pengobatan melalui metode ini menggunakan obat yang meningkatkan stabilitas oksigen yang dibawa darah pada tumor. Para peneliti mencoba fokus pada memotong suplai darah kepada tumor guna menahan nutrisi yang masuk ke tumor.
Pada suhu dan tekanan biasa, oksigen didapati sebagai dua atom oksigen dengan formula kimia O2. Oksigen merupakan gas yang dibebaskan oleh tumbuhan ketika proses fotosintesis, dan diperlukan oleh haiwan untuk pernafasan. Perkataan oksigen terdiri daripada dua perkataan Greek, oxus (asid) dan gennan (menghasilkan). Oksigen cair dan pepejal mempunyai warna biru lembut dan mempunyai sifat paramagnet (mudah menjadi magnet). Oksigen cair biasanya dihasilkan dengan proses perbezaan suhu dari udara cair (disejukkan sehingga menjadi cecair).
Terapi oksigen adalah pengelolaan oksigen tambahan pada pasien untuk mencegah atau menangani hipoksia. Hipoksia adalah satu kondisi dimana tidak terpenuhi oksigen untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan sel (Herry and Potter, 2006).
Fungsi terapi oksigen
Fungsi terapi oksigen adalah untuk memberikan transport oksigen yang adekuat di dalam darah sehingga mengurangi kerja pernafasan dan menurunkan stress pada otot jantung (Brunner and Suddarth, 2007). Terapi ini bermanfaat bagi pasien-pasien hipoksemia dengan masalah nonpulmonal dan juga bagi mereka yang mengalami eksaserbasi akut COPD. Terapi ini juga mengatasi vasokontrinsi pulmoner dan kerja jantung kanan dan menurunkan iskemia miokard. Hasilnya akan memperbaiki kardiak output.
Oksigen dengan konsentrasi tinggi harus diberikan pada semua pasien atau cedera gawat dengan insufisiensi respirasi, syok atau trauma walaupun tekanan parsial oksigen arteri tinggi. Karena pada pasien-pasien ini hantaran oksigen ke jaringan terhambat oleh pertukaran gas paru yang tidak cukup, volume sirkulasi yang kurang dan fungsi kardiovaskuler atau distribusi aliran darah yang terganggu.
Dalam konteks kardiologi, masalah oksigen terjadi disebabkan karena hambatan transport oksigen akibat penurunan fungsi jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Dampak penurunan fungsi ini tampak dari tanda-tanda cepat lelah, nafas pendek, perfusi jaringan perifer menurun dll. Apabila oksigen diberikan pada gangguan jantung, maka oksigen masuk berdifusi ke dalam paru-paru relatif mudah. Dari alveoli oksigen berdifusi ke dalam pembuluh darah arteri. Karena masalah utamanya adalah pada hambatan transport (gangguan cardiac output atau denyut jantung) maka pemberian oksigen akan meningkatkan PaO2 dan saturasi O2. Dengan peningkatan saturasi oksigen, maka hemoglobin mampu membawa oksigen lebih banyak dibandingkan dengan jika seseorang tidak diberikan oksigen. Pada kondisi demikian maka kebutuhan perfusi jaringan dapat dipenuhi meskipun terjadi penurunan rata-rata aliran darah ke jaringan.
Sebenarnya sel hanya membutuhkan sedikit tekanan oksigen untuk terjadinya reaksi kimia intraseluler yang normal. Alasannya adalah bahwa sistem enzim respirasi sel disesuaikan sedemikian rupa sehingga bila PO2 sel lebih dari 1 sampai 3 mmHg, tersedianya oksigen tidak lagi merupakan suatu faktor pembatas kecepatan reaksi kimia tersebut. Malahan, faktor pembatas utamanya kemudian adalah konsentrasi adenosin diposfat (ADP) di dalam sel. Penggunaan adenosin trifosfat (ATP) dalam sel menghasilkan energi, ATP yang kemudian diubah menjadi ADP. Peningkatan konsentrasi ADP, sebaliknya akan meningkatkan metabolisme oksigen dan berbagai makanan yang bercampur dengan oksigen untuk melepaskan energi. Energi ini dibutuhkan untuk membentuk ATP. Oleh karena itu, pada keadaan normal waktu kerja kecepatan penggunaan oksigen oleh sel diatur oleh kecepatan pengeluaran energi dalam sel tersebut yaitu oleh kecepatan pembentukan ADP dari ATP. Hanya dalam keadaan hipoksia berat penggunaan oksigen menjadi suatu keadaan yang terbatas
Apabila seorang pasien menerima terapi oksigen, hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh perawat adalah :
· Menjelaskan alasan dan pentingnya kepada pasien
· Evaluasi efektifitas, observasi tanda-tanda hipoksia. Beritahu dokter bila pasien mengalami gelisah, cemas, somnolen, sianosis, atau takikardia
· Analisa gas darah dan bandingkan dengan dengan nilai normal
· Pasang oksimetri nadi untuk monitor saturasi oksigen
· Jelaskan pada pasien atau pengunjung untuk menghindari rokok saat terapi oksigen
Disamping itu untuk mengefektifkan terapi oksigen ini perlu dilakukan tindakan modalitas lain yang bisa saling mendukung. Di antaranya adalah :
1. Chest Fisiotepry, perkusi, postural drainage, Batuk efektif
Tindakan fisioterapi dada dilakukan untuk mengontrol sekresi pada jalan nafas secara meluas. Sekret yang dikeluarkan perlu untuk dikeluarkan melalui batuk ataupun suction, untuk tindakan batuk efektif perlu dilakukan tindakan mengambil nafas dalam, menutup glottis dengan tujuan untuk memberi tekanan pada bagian belakang dada untuk kemudian dengan kekuatan penuh dikeluarkan.
Fisiotetapi dan batuk efektif berhubungan dengan bersihan jalan nafas terhadap mucus pasien yang menghambat sekresi dari trakeobronkial (Jones and Rowe, 1999)
Akumulasi Sekret yang terjadi pada pasien bisanya terjadi pada penderita :
- bronchitis
- asma
- fibrosis cystic
- pneumonia
- bronkoekstasis
Pada Pasien post operasi juga dapat terjadi peningkatan akumulasi secret, sehingga menyebabkan atelektasis, kolap lubuler, sehingga perlu dilakukan fisioterapi dada tetapi penggunaannya memerlukan terapi modalitas yang lain. Misalnya : Pemberian mukolitik, Pemberian system hidrasi yang baik, pemberian bronkodilator termasuk juga pemberian antibiotic.
Tujuan Utama fisioterapi dada :
· Membersihkan jalan nafas dari penumpuikan secret yang berlebih sehingga tidak mengurangi kerja jalan nafas
· Memfasilitasi klien dalam penggunaan batuk untuk mengeluarkan sekret
Hidrasi yang adekuat penting dilakukan untuk pasien dengan program kebersihan paru. Cairan yang diberikan menyebabkan mukus atau sekret lebih lancer dan berair sehingga dapat bergerak ketika dibatukkan dapat keluar lebih mudah, tetapi pemberian hindarsi ini dapat menjadi kontra indikasi terhadap penyakit lain, misalnya gagal jantung , gagal ginjal.
Dengan dilakukan 3 – 4 kali fisioterapi dada/hari dan 2 liter atau lebih cairan/ hari yang diberikan maka akan mencegah dan menciptakan dan membangun kebersihan jalan nafas, mengurangi sesak nafas, meningkatkan kerja pernafasan dan membantu pertukaran gas.
Suctioning
Beberapa tindakan yang dianggap perlu dan penunjang untuk membuka jalan nafas dianggap berpotensi untuk mencegah terdanya obtruksi oleh karena secret, benda asing, dan obstruksi mekanik yang disebabkan oleh jaringan bagian atas.
Tindakan ini mungkin tidak berhubungan dengan order dokter, tetapi tergantung oleh situasi yang ada, intervensi yang dilakukan ketika terjadi sumbatan jalan nafas pada saat itu maka segera dilakukan pembebasan jalan nafas.
Manajemen dalam kepatenan jalan nafas meliputi: Hidung, jalan nafas bagian atas, serta trakea, system jalan nafas bagian bawah.
Suctioning ditujukan untuk mengangkat secret dari jalan nafas, sehingga klien dengan ketidakmampuan atau kegagalan baik pada proses menelan atauapun pada proses pembebasan jalan nafas lainnya dapat terhindar dari obstruksi.
Oksigen biasanya digunakan sebagai pengoksida, hanya fluorin mempunyai negatif elektron yang lebih tinggi. Oksigen juga digunakan sebagai bahan pengoksida dalam bahan api roket. Oksigen juga penting untuk pernafasan dan digunakan dengan meluas dalam bidang perubatan. Oksigen juga digunakan dengan meluas di kawasan yang kurang oksigen seperti pendaki gunung, juruterbang yang membawa bekalan oksigen tambahan. Oksigen juga digunakan untuk pengimpalan dan dalam proses pembuatan besi dan metanol.
Oksigen mempunyai pengkhayalan sederhana dan digunakan sebagai bahan perangsang semenjak abad ke-19 lagi sehingga sekarang. Pada abad ke-19, oksigen bercampur dengan nitrus oksida dan digunakan sebagai ubat bius.
Oksigen merupakan satu unsur penting tubuh manusia, bersama-sama dengan hidrogen, karbon dan nitrogen. Tetapi, oksigen merupakan satu-satunya unsur yang diperlu setiap minit. Kesemua proses penting, seperti pernafasan, peredaran, fungsi otak, penghadaman, penyingkiran bahan buangan, pertumbuhan sel dan tisu, serta pembiakan hanya berlaku apabila terdapat banyak oksigen. Oksigen merupakan sumber tenaga yang segera bagi kebanyakan proses metabolisme dalam sel dan tisu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar