Minggu, 11 November 2012

susunan akar


susunan akar
Akar adalah bagian pokok di samping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya telah merupakan kormus.
Akar tersusun dari jaringan-jaringan berikut :
1. epidermis
2. parenkim
3. endodermis
4. kayu
5. pembuluh (pembuluh kayu dan pembuluh tapis) dan
6. kambium pada tumbuhan dikotil.
Permukaan akar seringkali terlindung oleh lapisan gabus tipis. Bagian ujung akar memiliki jaringan tambahan yaitu tudung akar. Ujung akar juga diselimuti oleh lapisan mirip lendir yang disebut misel (mycel) yang berperan penting dalam pertukaran hara serta interaksi dengan organisme (mikroba) lain.
Akar yang ditumbuhkan dalam hidroponik.
Sifat-sifat akar:
• Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat di dalam tanah, dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotrop), meninggalkan udara dan cahaya.
• tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainya.
• warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
• tumbuh terus pada ujungnya, tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah pesat jika dibandingkan dengan bagian permukaan tanah.
• bentuk ujungnya seringkali meruncing, hingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Fungsi akar bagi tumbuhan:
• memperkuat berdirinya tumbuhan.
• untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut di dalam air tersebut dari dalam tanah.
• mengangkut air dan zat-zat makanan yang sudah diserap ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
Secara umum, ada dua jenis akar yaitu:
1. Akar serabut. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan.
2. Akar tunggang. Akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan.
Modifikasi akar
1. Akar napas. Akar naik ke atas tanah, khususnya ke atas air seperti pada genera Mangrove (Avicennia, Soneratia).
2. Akar gantung. Akar sepenuhnya berada di atas tanah. Akar gantung terdapat pada tumbuhan epifit Anggrek.
3. Akar banir. Akar ini banyak terdapat pada tumbuhan jenis tropik.
4. Akar penghisap. Akar ini terdapat pada tumbuhan jenis parasit seperti benalu
Duri sebagai modifikasi daun
Pada kaktus dan beberapa tumbuhan daerah kering lainnya (xerofit), duri merupakan modifikasi dari daun. Fungsi metabolisme daun sepenuhnya dilakukan pada epidermis batang dan daun berubah menjadi duri untuk mengurangi transpirasi.

READ MORE - susunan akar

Anatomi daun



Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan. Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akatetapi selalu bersifat aktinomorf
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku inilah terdapat daun.
3. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari (bersifat fototrop atau heliotrop)
4. Selalu bertambah panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan, tidak digugurkan, kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
6. Umumnya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan waktu batang masih muda.
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.

1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis

Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat

Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.
Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang
artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder. Meskipun demikian, ada Monokotil yang dapat mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, misalnya pada pohon Hanjuang (Cordyline sp) dan pohon Nenas seberang (Agave sp).
B. Daun
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun merupakan organ terpenting bagi tumbuhan dalam melangsungkan hidupnya karena tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia harus memasok kebutuhan energinya sendiri melalui konversi energi cahaya menjadi energi kimia.
Bentuk daun sangat beragam, namun biasanya berupa helaian, bisa tipis atau tebal. Gambaran dua dimensi daun digunakan sebagai pembeda bagi bentuk-bentuk daun. Bentuk dasar daun membulat, dengan variasi cuping menjari atau menjadi elips dan memanjang. Bentuk ekstremnya bisa meruncing panjang.
Daun juga bisa bermodifikasi menjadi duri (misalnya pada kaktus), dan berakibat daun kehilangan fungsinya sebagai organ fotosintetik. Daun tumbuhan sukulen atau xerofit juga dapat mengalami peralihan fungsi menjadi organ penyimpan air
Warna hijau pada daun berasal dari kandungan klorofil pada daun. Klorofil adalah senyawa pigmen yang berperan dalam menyeleksi panjang gelombang cahaya yang energinya diambil dalam fotosintesis. Sebenarnya daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu, tergantung derajat keasaman). Daun tua kehilangan klorofil sehingga warnanya berubah menjadi kuning atau merah (dapat dilihat dengan jelas pada daun yang gugur).

Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapat
stoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.

READ MORE - Anatomi daun

macam jaringan daun


macam jaringan daun
1. Jaringan Primer
jaringan yang berasal dari titik tumbuh primer (Prokambium = meristem primer). Contoh jaringan primer misalnya epidermis, korteks, xilem primer, floem primer, kambium dan empulur. Pertumbuhannya disebutpertumbuhan primer, contohnya akar menjadi panjang, batang menjadi tinggi dan daun menjadi lebar.
2. Jaringan sekunder
Jaringan ynag terbentuk akibat aktivitas titik tumbuh sekunder (meristem sekunder). Pertumbuhannya disebut pertumbuhan sekunder. Ada pada Gymnospermae dan dikotil. Titik tumbuh sekunder meliputi :
a. Kambium vasis : ke arah luar membentuk floem sekunder fan ke arah dalam membentuk xilem sekunder.
b. Kambium Intervasis : membentuk jari-jari empulur.
c. Perikambium (perisikel): membentuk cabang pada akar dan batang.
d. Kambium gabus (felogen) : berfungsi untuk menutup luka.
B. Macam-macam jaringan Tumbuhan Berdasarkan Type Sel Penyusun
1. Jaringan Epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan.
a. Ciri-ciri epidermis:
• Letak sel rapat
• Selnya hidup
• Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
• Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
• Dapat ditembus udara.
• Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.
b. Fungsi epidermis:
• Sebagai pelindung.
• Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.
• Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.
• Epidermis daun untuk trasnpirasi.
c. Modifikasi epidermis:
• Stomata
• Bulu daun
• Bulu akar
2. Jaringan pengisi atau jaringan dasar (Parenkim)
Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman.
a. Ciri-ciri jaringan parenkim:
• Selnya hidup
• Dinding sel tipis
• Letak sel tidak merapat
• Ukuran sel besar
Contoh jaringan Parenkim adalah:
• Korteks batang dan akar yang terletak di sebelah dalam epidermis.
• Klorenkim yaitu jaringan korteks berklorofil. Batang kaktus mempunyai klorenkim disebut juga dengan daging daun, terbagi atas: jaringan palisade (jaringan tiang/ pagar) dan jaringan spon (jaringan bunga karang).
b. Fungsi Parenkim:
• Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.
• Untuk transportasi ekstrafasikuler
• Tempat penyimpanan makanan cadangan.
3. Jaringan penyokong atau jaringan penunjang
Merupakan jaringan yang menyokong dan mengokohkan tubuh tumbuhan.
Jaringan penyokong pada tumbuhan adalah:
a. Jaringan Kolenkim:
• Selnya hidup
• Dindingnya selulosa
Fungsinya mengokohkan batang yang muda yang belum berkayu.
b. Jaringan sklerenkim:
• Selnya mati
• Dindingnya lignin (zat kayu).
Jenis sklerenkim:
1. Sklereid (sel batu):
• Bentuk bulat pendek
• Tahan tekanan
• Lignin
Misalnya pada tempurung kelapa dan tempurung kenari

2. Sklerenkim:
• Selnya mati
• Bentuknya panjang
• Tahan tarikan
Misalnya pada permukaan batang.
4. Jaringan gabus
Pada tumbuhan dikotil, jarinan ini dibentuk oleh kambium gabus (felogen). Ke arah luar membentuk felem (mati) dan ke arah dalam membentuk feloderm (hidup). Jaringan ini berfungsi untuk melindungi jaringan dibawahnya agar tidak kehilangan air terlalu banyak.
5. Jaringan Pengangkutan atau transportasi
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh tapis). Xilem tersusun oleh sel-sel:
a. Tracheid:
• Selnya mati
• Dindingnya lignin
• Penyekatnya miring berpori
b. Trachea:
• Selnya mati
• Dindingnya lignin
• Dinding melintangnya berdifusi (membaur)
Fungsi Xilem :
• Alat transportasi zat anorganik (mineral ) dan air
• Mengokohkan tumbuhan
Pembuluh floem (tapis):
• Selnya hidup tak berinti
• Berdinding selulosa
• Sekatnya berpori
Fungsi floem adalah sebagai alat transportasi zat anorganik (hasil asimilasi). Persatuan antara xilem dan floem akan berbentuk ikatan pembuluh.
Type-type ikatan pembuluh:
1. Konsentris
• Amfivasal bila xilem mengelilingi floem.
• Amfkribal bila floem mengelilingi xilem
contoh: pada akar dan batang tumbuhan paku.
2. Kolateral bila floem berada di sebelah luar dan xilem berada di sebelah dalam
• Kolateral tertutup, tersusun acak, pada batang monokotil.
• Kolateral terbuka, tersusun teratur, pada batang dikotil
3. Bikolateral bila xilem diapit oleh floem yaitu dengan xilem di tengan seperti bintang.
contoh pada akar dikotil.
4. Radial bila letak xilem dan floem berselang-seling secara radial.
contoh pada akar monokotil.

READ MORE - macam jaringan daun

Jumat, 09 November 2012

Hukum Newton 1 2 3


Dinamika gerak lurus berlaku hukum dari ilmuwan fisika yang terkenal Isaac Newton yaitu Hukum Newton 1, Hukum Newton II dan Hukum Newton III. Kita bisa membayangkan betapa pintarnya seorang Isaac Newton yang sudah bisa menentukan perhitungan (rumus) gaya pada suatu benda yang bergerak lama sebelum jaman sudah canggih seperti sekarang ini. Padahal orang-orang zaman sekarang yang sudah didukung oleh teknologi dan peralatan yang canggih serba komputerisasi tidak bisa melakukan perhitungan terhadap rumus yagn sudah dibuat oleh Newton tersebut. Prinsip dasarnya materi ini bisa kita pahami dari adanya benda yang beregrak dan benda tersebut membutuhkan gaya untuk menggerakkannya. Pada berbagai kondisi ternyata terdapat beberapa pengembangan rumus seperti misalnya benda yang bergerak pada bidang datar tidak sama dengan benda yang bergerak pada bidang miring. Atau bidang yang licin dengan bidang yang kasar.


Dinamika Hukum Newton (Hukum Newton I, II dan III)
Hukum Newton I
Secara sederhana hukum Newton I menyatakan bahwa suatu benda tidak akan bergerak selama gaya yang bekerja padanya adalah nol atau suatu benda yang bergerak lurus akan tetap bergerak jika tidak ada gaya lain yang mempengaruhi. Terus bagaimana dengan suatu benda yang kita dorong akan berhenti sendiri tidak lama setelah kita dorong, padahal benda tersebut sudah kita lepaskan dan tidak ada orang lain lagi yang memberikan gaya untuk menghentikannya. Ternyata di bumi ini benda yang bergerak akan selalu dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Dan juga gaya yang ditimbulkan oleh bidang yang tidak licin (gaya gesek) akan mengurangi gaya yang ada pada benda yang bergerak pada bidang kasar. Inilah sebabnya mengapa benda yang kita dorong akan berhenti sendiri.
Rumus Hukum Newton I : ΣF = 0
Keterangan :
ΣF = Gaya Total





Hukum Newton II
Pada hukum newton yang kedua ini dipengaruhi oleh adanya percepatan benda (a).
Rumus Hukum Newton II : F = m. a
Keterangan :
F = Gaya (Newton)
a = Percepatan benda
m = massa benda



Hukum Newton III
Makna dari hukum Newton III ini adalah bahwa jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda lain tersebut akan mengerjakan gaya yang sama besar padanya secara berlawanan arah. Atau dengan kata lain bahwa tidak ada gaya yang timbul itu sendirian, melainkan setiap gaya yang timbul akan menimbulkan gaya lain yang sama besar tetapi berlawanan arah. Sebagai contoh jika anda mendorong sebuah dinding, maka semakin kuat anda mendorong dinding tersebut maka semakin kuat pula dinding akan mendorong anda. Secara matematis rumus dari hukum newton ketiga ini adalah sbb :
F aksi = - F reaksi
w = m. g ---> rumus gaya berat
Keterangan :
F aksi = Gaya mula-mula
F reaksi = Gaya yang timbul karena F aksi
w = Gaya berat yang terpengaruh gravitasi
m = massa benda
g = gravitasi bumi


READ MORE - Hukum Newton 1 2 3

Darah

Darah :

1. Sebagai alat transport :

- O2 dari paru-paru diangkut keseluruh tubuh

- CO2 diangkut dari seluruh tubuh ke paru-paru

- Sari makanan diangkut dari jonjot usus ke seluruh

jaringan yang membutuhkan.

- zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh

ke alat pengleluaran.

- Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (ke-

lenjar buntu) ke bagian tubuh tertentu.

2. Mengatur keseimbangan asam dan basa

3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman

4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

Skema susunan darah……


Skema susunan darah

Eritrosit Neutrofil

Granulosit Eosinofil

Sel darah Leukosit Basofil

Limphosit

Agranulosit

Trombosit Monosit

Darah

Air : ± 91 %

Protein :albumin, fibrinogen,

globulin.

Sari-sari makanan : glukosa, asam amino, lemak.

Garam mineral : natrium

klorida, natrium bikarbonat

Plasma darah Sisa metabolisme : CO2

Enzim

– Hormon

Antibodi
READ MORE - Darah

Pengertian Gaya Gravitasi


Pengertian Gaya Gravitasi
Gaya gavitasi bumi adalah gaya tarik bumi terhadap benda-benda yang berada di atasnya. Ada beberapa teori gravitasi yang masih dalam penelitian. Ada juga teori yang mengatakan bahwa ini terjadi karena adanya partikel "gravitron" di dalam setiap atom. Atau ada teori yang mengatakan karena massa bumi sangat besar berbanding benda-benda yang berada di atasnya sehingga akan menimbulkan gaya tarik. Saya juga belum bisa memahami latar belakang gaya gravitasi itu terjadi secara ilmiah. Selain bumi, antar planet juga terjadi tarik menarik. Matahari juga mempunyai gaya gravitasi yang mengakibatkan planet-planet mengitarinya secara terus menerus.


Penemu Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi ditemukan oleh Isaac Newton seeorang yang disebut sebagai "Bapak fisika". Isaac Newton merupakan ahli fisika, matematika, kimia, astronomi dan filsafat. Bisa anda bayangkan betapa sudah pintarnya otak orang zaman dulu yang bisa menguasai beberapa ilmu kelas berat secara sekaligus. Alkisah katanya Isaac Newton menyadari adanya gaya gravisati karena buah apel yang jatuh mengenai kepalanya. Tapi saya juga tidak memastikan validitas informasi ini. Sambil belajar duduk dibawah pohon apel tersebut, Isaac Newton mengamati dan terpikir dalam benaknya bahwa adanya suatu kekuatan yang membuat apel itu terjatuh.


Contoh Gaya Gravitasi
Buah-buahan yang jatuh dari pohonnya adalah merupakan contoh gaya gravitasi. Semua benda yang ada di bumi ini akan jatuh ke tanah apabila tidak ada yang menyangganya di suatu ketinggian. Yang pasti Tuhan merancang gaya gravitasi ini dengan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan semua mahluk bumi. Coba anda bayangkan jika bumi tempat kita berpijak ini tidak ada gaya gravitasi, betapa susahnya semua benda tidak bisa disusun karena bertebaran, dan banyak lagi masalah lain yang akan timbul jika tidak ada gaya gravitasi bumi. Contoh lain gravitasi bumi adalah gaya tarik bumi terhadap bulan sebagai satelit.

READ MORE - Pengertian Gaya Gravitasi