Minggu, 14 Oktober 2012

Proses Terbentuknya Bumi


Proses Terbentuknya Bumi
Bumi bukanlah benda di jagat raya yang muncul dengan sendirinya dalam bentuk yang sempurna. Bumi terbentuk melalui proses yang panjang dan terus berkembang hingga terbentuk sekarang ini. Para ilmuwan berpendapat bahwa proses pembentukan Bumi sudah dimulai sejak bermiliar-miliar tahun yang lalu. Planet Bumi bermula dari awan raksasa yang selalu berputar di antariksa. Awan raksasa tersebut akan membentuk bola-bola yang menarik butir-butir debu dan gas. Bola-bola debu dan gas inilah awal mula terbentuknya Bumi, planet-planet, serta bulan-bulan lain.
Saat gravitasi Bumi semakin besar, gas dan debu tersebut akan termampat dan semakin lama semakin padat. Hal ini menyebabkan Bumi semakin panas dan menjadi bola berpijar. Bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Tetapi Bumi belum dingin sama sekali. Bagian tengah Bumi masih sangat panas. Proses pembentukan Bumi di atas hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace yang mengemukakan bahwa Bumi ini mulai terbentuk selama bermiliar tahun yang lalu ketika dilepaskan dari matahari dalam bentuk gas pijar, yang lambat laun mendingin dan membentuk kerak batuan.
Walaupun banyak teori atau pendapat dari para ilmuwan tentang proses pembentukan Bumi, tetapi tidak seorang pun yang sungguhsungguh mengetahui dengan pasti bagaimana dan kapan Bumi terbentuk. Ya, menjadi tantangan bagi dunia ilmu pengetahuan yang suatu saat bisa kamu pecahkan.
Proses perkembangan planet Bumi dari masa ke masa tidak dapat dipisahkan dengan sejarah terbentuknya tata surya. Hal ini dikarenakan Bumi merupakan salah satu anggota keluarga Matahari, di samping planet-planet lain, komet, asteroid, dan meteor.
Berdasarkan hipotesis nebula (teori kabut gas) yang dikembangkan oleh seorang ahli filsafat Jerman, Immanuel Kant (1755) serta ahli astronomi Prancis, Pierre Simon Marquis de Laplace (1796), diperoleh gambaran bahwa sistem tata surya berasal dari
massa gas (kabut gas) yang bercahaya dan berputar perlahan-lahan.
Massa gas tersebut secara berangsur-angsur mendingin, mengecil, dan mendekati bentuk bola. Oleh karena massa gas itu berotasi dengan kecepatan yang makin lama semakin tinggi, pada bagian khatulistiwanya (ekuator) mendapat gaya sentrifugal paling besar, massa tersebut akhirnya menggelembung. Akhir dari bagian yang menggelembung tersebut, ada bagian yang terlepas (terlempar) dan membentuk bola-bola pijar dengan ukuran berbeda satu sama lain. Massa gas induk tersebut akhirnya menjadi Matahari, sedang kan bola-bola kecil yang terlepas dari massa induknya pada akhirnya mendingin menjadi planet, termasuk Bumi. Pada saat terlepas dari massa induknya, planet-planet anggota tata surya masih merupakan bola pijar dengan suhu sangat tinggi. Oleh karena planet berotasi, ada bagian tubuhnya yang terlepas dan berotasi sambil beredar mengelilingi planet tersebut. Benda tersebut selanjutnya dinamakan Bulan (satelit alam).
Menurut hasil penelitian para ahli astronomi dan geologi, Bumi terbentuk atau terlepas dari tubuh Matahari sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu. Perkiraan kelahiran Bumi ini didasarkan atas penelaahan Paleontologi (ilmu yang mempelajari fosil-fosil sisa makhluk hidup purba di masa lampau) dan stratigrafi (ilmu yang mempelajari struktur lapisan-lapisan batuan pembentuk muka Bumi).

Ilustrasi siklus pembentukan Bumi terbagi menjadi:
(a) Bumi masih berbentuk bola pijar;
(b) Bumi mendingin berangsur-angsur membentuk litosfer;
(c) pembentukan atmosfer Bumi;
(d) Bumi terbentuk sempurna.
Pada saat terlahir sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, Bumi kita masih merupakan bola pijar yang sangat panas. Lama kelamaan secara berangsur-angsur Bumi kita mendingin. Akibat proses pendinginan, bagian luar Bumi membeku membentuk lapisan kerak Bumi yang disebut litosfer. Selain pembekuan kerak Bumi, pendinginan massa Bumi ini mengakibatkan terjadinya proses penguapan gas secara besar-besaran ke angkasa. Proses penguapan ini terjadi dalam jutaan tahun sehingga terjadi akumulasi uap dan gas yang sangat banyak.
Pada saat inilah mulai terbentuk atmosfer Bumi. Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun tersebut pada akhirnya dijatuhkan kembali sebagai hujan untuk kali pertamanya di Bumi, dengan intensitas tinggi dan dalam waktu yang sangat lama. Titik-titik air hujan yang jatuh selanjutnya mengisi cekungan-cekungan muka Bumi membentuk bentang perairan  laut dan samudra.
Seorang ahli ilmu cuaca dari Jerman yang bernama Alfred Wegener (1912), dalam teorinya yang terkenal, yaitu Teori Pengapungan Benua (Continental Drift Theory) mengemukakan bahwa sampai sekitar 200 juta tahun yang lalu, di Bumi baru ada satu benua dan samudra yang maha luas. Benua raksasa ini dinamakan Pangea, sedangkan kawasan samudra yang mengapitnya dinamakan Panthalasa.
Sedikit demi sedikit Pangea mengalami retakan-retakan dan pecah. Sekitar 180 juta tahun yang lalu, benua raksasa tersebut pecah menjadi dua, yaitu pecahan benua di sebelah utara dinamakan Laurasia dan di bagian selatan dinamakan Gondwana. Kedua benua itu dipisahkan oleh jalur laut sempit yang dinamakan Laut Tethys. Sisa Laut Tethys pada saat ini merupakan jalur cebakan minyak Bumi di sekitar laut-laut di kawasan Timur Tengah.

Baik di antara Laurasia maupun Gondwana kemudian terpecah-pecah lagi menjadi daratan yang lebih kecil dan bergerak secara tidak beraturan dengan kecepatan gerak berkisar antara 1–10 cm pertahun. Dalam sejarah perkembangan planet Bumi, Laurasia merupakan cikal bakal benua-benua yang saat ini letaknya di sebelah utara ekuator (belahan Bumi utara), meliputi Eurasia, Amerika Utara, dan pulaupulau kecil di sekitarnya. Adapun Gondwana merupakan cikal bakal benua-benua di belahan Bumi selatan, meliputi Amerika Selatan, Afrika, Sub Benua India, Australia, dan Antartika.


READ MORE - Proses Terbentuknya Bumi

Klasifikasi Filogenetik


Klasifikasi Filogenetik 
Klasifikasi yang didasarkan pada filogenik telah mengalami berbagai perkembangan karena adanya penemuan-penemuan baru yang sesuai dengan peradaban manusia. Mulanya pada abad ke-19 sampai 20 masih menggunakan sistem dua kingdom, yaitu dunia tumbuhan (Plantarum) dan dunia hewan (Animalia), tetapi pada kenyataannya untuk organisme tingkat rendah seperti Amoeba, Paramecium, dan Hydra sangat sulit ditentukan, termasuk dunia tumbuhan ataukah dunia hewan. Oleh karena itu, para ahli mengemukakan berbagai sistem klasifikasi sebagai berikut.

1.  Sistem Klasifikasi Dua Kingdom,
Penemu sistem ini adalah ilmuwan yang bernama Aristoteles (Yunani). Pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a.  Kingdom tumbuhan (Plantarum), memiliki ciri-ciri berdinding sel, berklorofil, dan berfotosintesis. Bakteri dan jamur meskipun tidak berklorofil tetap dimasukkan dalam kerajaan tumbuhan.
b.  Kingdom hewan (Animalia), memiliki ciri-ciri tidak berdinding sel, tidak berklorofil dan dapat bergerak bebas, yang termasuk pada kingdom ini seperti Protozoa, Mollusca, Porifera, Coelenterata, Arthropoda, Echinodermata dan Chordata.

2.      Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom,
Penemu sistem kingdom ini adalah Ernest Haekel (Jerman) tahun 1866, pengelompokan makhluk hidup tersebut adalah sebagai berikut.
a.  Kingdom Monera, memiliki ciri-ciri tubuh tersusun atas satu atau banyak sel, inti selnya tanpa selubung (prokariotik), contohnya adalah bakteri dan ganggang biru.
b.  Kingdom Plantae, yang temasuk dalam kingdom ini adalah alga, jamur, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
c.  Kingdom Animalia, yang termasuk dalam kingdom ini adalah dari golongan Protozoa sampai golongan Chordata.

3. Sistem Klasifikasi Empat Kingdom,
Penemu sistem kingdom ini adalah Robert Whittaker pada tahun 1959. Pengelompokan makhluk hidup tersebut berdasarkan struktur sel yang dibedakan antara sel eukariotik, yaitu sel yang memiliki selaput inti, dan sel prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki selaput inti. Keempat kingdom itu antara lain:
a.  Kingdom Monera, ciri-cirinya adalah memiliki inti tanpa membran (prokarion), contohnya bakteri dan ganggang biru.
b.  Kingdom Fungi, mencakup semua jamur.
c.  Kingdom Plantae, meliputi semua ganggang kecuali ganggang biru, lumut, paku, dan tumbuhan berbiji.
d.  Kingdom Animalia, meliputi semua hewan, mulai dari Protozoa sampai Chordata.

4. Sistem Klasifikasi Lima Kingdom
Sistem ini merupakan penyempurnaan dari sistem empat kingdom oleh Whittaker pada tahun 1969 dengan menggunakan dasar tingkatan organisme, susunan sel, dan faktor nutrisinya. Klasifikasi ini dianut oleh banyak ilmuwan sampai sekarang. Adapun sistem klasifikasi lima kingdom ini adalah sebagai berikut.
a.  Kingdom Monera, meliputi semua makhluk hidup atau organisme yang prokariotik, bersel satu, dan mikroskopis. Contohnya, semua bakteri dan ganggang hijau biru (Cyanobakteri), misalnya Escherichia coli, Anabaena sp., dan Nostoc sp.
b.  Kingdom Protista, sebagian besar terdiri atas organisme yang bersel satu, eukariotik, umumnya sudah memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan dan hewan. Contohnya: Euglena, Paramecium, dan Amoeba.
c.  Kingdom Fungi, memiliki ciri-ciri eukariotik, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis. Contohnya: Mucor, Saccharomyces, Pleurotus (jamur tiram), Agaricus, dan lain-lain.
d.  Kingdom Plantae, terdiri atas semua organisme eukariotik, bersel banyak, berdinding sel yang mengandung selulosa, berklorofil, berfotosintesis, autotrof. Kerajaan tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berspora (lumut, paku) dan berbiji. Contohnya: padi, mawar, lumut hati, dan paku ekor kuda.
e.  Kingdom Animalia: memiliki ciri-ciri eukariotik, bersel banyak, tidak berklorofil sehingga tidak berfotosintesis, tidak berdinding sel, heterotrof. Contohnya: burung, gajah, ular, ayam, dan sebagainya.
READ MORE - Klasifikasi Filogenetik

perkembangbiakan alga


Bagaimanakah dengan perkembangbiakan alga? Alga berkembang biak secara aseksual dan secara seksual. Perkembangbiakan aseksual terjadi melalui beberapa cara, di antaranya fragmentasi, membelah diri, dan pembentukan spora kembara. Perkembangbiakan secara fragmentasi terjadi pada alga yang berbentuk lembaran dan benang. Sementara itu, perkembangbiakan secara membelah diri umumnya terjadi pada alga uniselular. Adapun pada perkembangbiakan dengan cara pembentukan spora kembara, akan dihasilkan spora berflagela yang dapat berenang. Spora tersebut dinamakan spora kembara ( oospora) karena dapat berenang dan mengembara. Contoh alga yang melakukan perkembangbiakan dengan membentuk zoospora adalah Chlamydomonas sp. Dapatkah Anda memberi contoh alga yang berkembang biak melalui proses membelah diri dan fragmentasi?
Perkembangbiakan generatif pada alga dapat dilakukan dengan cara isogami, anisogami, oogami, dan konjugasi. Isogami adalah peleburan dua sel kelamin yang bentuk dan ukurannya sama. Oleh karena bentuk dan ukuran sel kelamin tersebut sama maka tidak dapat dibedakan antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina. Berbeda dengan isogami, perkembangbiakan secara anisogami adalah peleburan antara dua sel kelamin yang bentuknya sama, tetapi ukurannya berbeda. Biasanya, sel kelamin jantan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan sel kelamin betina. Adapun oogami adalah peleburan antara dua sel kelamin yang bentuk dan ukurannya berbeda. Pada proses oogami dapat dibedakan antara sel kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum). Ovum berukuran lebih besar daripada sperma dan tidak berflagela. Konjugasi adalah perkembangbiakan generatif yang merupakan peristiwa peleburan dua sel kelamin yang sama ukuran dan bentuknya.


Protista mirip tumbuhan meliputi alga uniseluler dan multiseluler sederhana. Fosil alga yang pernah ditemukan diperkirakan berasal dari zaman Precambrian 1,2–1,4 miliar tahun yang lalu. Dengan demikian, tak dapat dipungkiri bahwa alga telah ada sepanjang zaman Paleozoic, yaitu sekitar 500 juta tahun yang lalu. Protista mirip tumbuhan uniseluler sering disebut juga sebagai fitoplankton, sedangkan Protista mirip tumbuhan multiselular sering disebut alga. Protista fotosintetik ini tersebar secara luas di lautan dan danau-danau. Walaupun sebagian termasuk organisme mikroskopik, organisme ini memiliki peran yang sangat penting. Fitoplankton di lautan menyumbangkan sekitar 70% dari semua aktivitas fotosintesis yang ada di muka bumi ini, yaitu menyerap karbon dioksida, mengisi atmosfer dengan oksigen, dan menyokong siklus kehidupan dalam jaring-jaring makanan dalam kehidupan air. Protista mirip tumbuhan, dibagi menjadi 7 filum, yaitu Euglenophyta, Chrysophyta, Bacillariophyta (Diatomae), Pyrrophyta (Dinoflagellata), Rhodophyta, Phaeophyta, dan Chlorophyta.
Ciri dan Struktur Tubuh Protista Mirip Tumbuhan
Alga memiliki ciri struktur tubuh yang beraneka macam, terutama dalam hal ukuran tubuh. Ada alga yang berukuran mikroskopis dan ada pula alga yang berukuran makroskopis. alga dapat ditemukan di tempattempat lembap, perairan tawar, dan laut. Ada alga yang uniselular dan ada pula yang multiselular. Alga uniselular biasanya hidup sendiri (soliter) atau hidup secara berkelompok (berkoloni). Alga uniselular yang hidup soliter, antara lain Chlamydomonas dan Chlorella. Adapun contoh alga yang hidup berkoloni, antara lain Volvox dan Pandorina. Sementara itu, contoh alga multiselular yang berbentuk seperti benang adalah Spirogyra dan ygnema; berbentuk lembaran, contohnya lva, ucus, dan Gellidium; dan contoh alga yang bentuknya menyerupai tumbuhan tinggi adalah Sargassum dan Macrocystis.

Alga memiliki beberapa ciri. Alga telah memiliki membran inti sehingga termasuk eukariot. Ciri lainnya adalah alga memiliki kloroplas yang berfungsi menyerap energi cahaya matahari untuk proses fotosintesis. Selain klorofil, alga memiliki zat warna lainnya, yakni zat warna kuning (karoten), zat warna biru (fikosianin), zat warna merah (fikoeritrin), dan zat warna cokelat (fukosantin).


READ MORE - perkembangbiakan alga

Macam Sendi Tulang

Pengertian dan Macam Sendi Tulang (Artikulasi)- Coba gerakkan siku tangan dan lutut kaki Anda dengan gerakan menekuk! Apakah anggota gerak Anda itu dapat digerakkan menekuk? Mengapa bisa terjadi demikian? Jika Anda perhatikan, pada anggota badan yang tertekuk tersebut, dapat diketahui bahwa di sana terdapat 2 tulang yang saling dihubung-kan. Itulah yang dimaksud persendian atau artikulasi. Berdasarkan keleluasaan dalam bergerak, terdapat tiga jenis persendian pada manusia, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis. 1. Artikulasi adalah istilah untuk menyatakan hubungan antartulang. Akan tetapi, pada umumnya orang lebih sering menggunakan istilah persendian daripada istilah artikulasi. Sebuah artikulasi terdiri atas dua atau lebih tulang yang berhubungan. Berdasarkan keleluasaan dalam bergerak, terdapat tiga jenis persendian pada manusia, yaitu sinartrosis, amfiartrosis, dan diartrosis.
Hubungan antar tulang yang membentuk tengkorak kepala adalah artikulasi yang rapat dan tidak memungkinkan pergerakan sama sekali. Amfiartrosis. Pada persendian amfiartrosis, kedua ujung tulang yang berhubungan dilapisi oleh tulang rawan hialin. Bantalan tulang rawan hialin cukup tebal. Di bagian luar, kedua tulang tersebut diikat oleh jaringan ikat longgar. Struktur pada amfiartrosis masih memungkinkan pergerakan yang terbatas. Artinya, pergerakan tersebut hanya sebatas gerak mendekat dan menjauh antara kedua tulang. Contoh persendian ini adalah hubungan antartulang belakang.
Hubungan antartulang belakang termasuk contoh persendian amfiartrosis. Diartrosis. Kedua ujung tulang pada persendian diartrosis dihubungkan oleh jaringan ikat longgar sehingga tulang-tulang dalam persendian tersebut dapat bergerak dengan leluasa. Antara jaringan ikat longgar dan tulang-tulang yang membentuk persendian terdapat ruang yang berisi cairan sinovial yang berfungsi sebagai pelumas. Berdasarkan arah gerakan yang dihasilkan persendian diartrosis, persendian ini dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis seperti berikut. Sendi Peluru. Sendi peluru mampu melakukan gerakan ke banyak arah. Sendi ini merupakan sendi yang paling bebas melakukan gerakan. Contohnya, sendi gelang bahu dan sendi gelang panggul
Sendi peluru memungkinkan pergerakan ke banyak arah. Apa yang menyebabkan sendi ini dapat melakukan gerakan yang bebas? Sendi Putar. Sendi putar mampu melakukan gerakan berputar yang bertumpu pada satu sumbu. Contohnya, sendi yang menghubungkan tulang atlas dan tulang tengkorak, serta tulang pengumpil dengan tulang hasta.
Sendi putar memungkinkan pergerakan berputar Sendi Engsel. Sendi engsel mampu melakukan gerakan satu arah, mirip engsel pintu. Contohnya, pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.
Sendi engsel memungkinkan pergerakan satu arah. Di manakah contoh sendi engsel terdapat? Sendi Elipsoid. Mirip dengan sendi peluru, hanya saja sendi elipsoid memiliki bonggol dan ujung-ujung tulangnya tidak membulat, tetapi sedikit oval. Oleh karena itu, gerakan yang dihasilkan lebih terbatas dibandingkan dengan sendi peluru. Contohnya, hubungan antara tulang pengumpil dan tulang pergelangan tangan
Sendi elipsoid memiliki bonggol yang ujung-ujungnya sedikit oval. Sendi Pelana. Sendi pelana adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya membentuk hubungan mirip seperti pelana dan tubuh orang yang menunggangi kudanya. Misalnya, sendi yang dibentuk oleh tulang-tulang telapak tangan dan tulang pergelangan tangan.
Sendi pelana memungkinkan pergerakan mirip pelana dengan penunggang kuda Sendi Luncur. Sendi luncur adalah hubungan antartulang yang kedua ujung tulangnya sedikit rata sehingga terjadi gerakan menggeser. Contohnya, persendian yang dibentuk oleh tulang-tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki, serta antartulang selangka.
READ MORE - Macam Sendi Tulang

karbon primer sekunder tersier dan kuartener

Berdasarkan kemampuan atom karbon yang dapat berikatan dengan atom karbon lain, muncul istilah atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Istilah ini didasarkan pada jumlah atom karbon yang terikat pada atom karbon tertentu. Atom karbon primer (dilambangkan dengan 10) adalah atom-atom karbon yang mengikat satu atom karbon tetangga. Contoh: Dalam molekul etana (CH3–CH3) masing-masing atom karbon mengikat satu atom karbon tetangga. Oleh karena itu, dalam molekul etana terdapat dua atom C primer.

Masing-masing atom karbon mengikat satu atom karbon tetangga



Atom karbon sekunder (dilambangkan dengan 20) adalah atom-atom karbon yang mengikat dua atom karbon tetangga. Contoh: Dalam molekul propana (CH3–CH2–CH3) atom karbon pada posisi kedua mengikat dua atom karbon tetangga. Oleh karena itu, dalam molekul propana terdapat satu atom C sekunder.
Atom karbon yang dilingkari, atom karbon sekunder

Contoh Menentukan Atom C 10, 20, 30, dan 40
Berapa jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuartener yang terdapat dalam hidrokarbon berikut?
Semua gugus CH3 tergolong atom C primer, gugus CH2 tergolong atom C sekunder, gugus CH tergolong atom C tersier, dan gugus C adalah kuartener. Jadi, jumlah atom C primer ada 5 buah, atom C sekunder ada 6 buah, atom C tersierada 3 buah, dan atom C kuartener tidak ada.



READ MORE - karbon primer sekunder tersier dan kuartener

Atom Karbon

Karakteristik Atom Karbon- Sejauh ini, Anda telah mengenal sedikit tentang atom karbon, yaitu atom karbon memiliki nomor atom 6 dengan konfigurasi elektron 6C: 2 4. Di alam terdapat sebagai isotop 12C, 13C, dan 14C. Dalam sistem periodik, atom karbon berada dalam golongan IVA dan periode 2. Atom karbon berikatan kovalen dengan atom bukan logam dengan valensi 4. Sesungguhnya, masih banyak sifat-sifat atom karbon yang perlu Anda ketahui.

 Kekhasan Atom Karbon Atom karbon memiliki empat elektron valensi dengan rumus Lewis yang ditunjukkan di samping. Keempat elektron valensi tersebut dapat membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama pasangan elektron dengan atom-atom lain. Atom karbon dapat berikatan kovalen tunggal dengan empat atom hidrogen membentuk molekul metana (CH4). Rumus Lewisnya:


Selain dapat berikatan dengan atom-atom lain, atom karbon dapat juga berikatan kovalen dengan atom karbon lain, baik ikatan kovalen tunggal maupun rangkap dua dan tiga, seperti pada etana, etena dan etuna (lihat pelajaran Tata Nama Senyawa Organik).

 Kecenderungan atom karbon dapat berikatan dengan atom karbon lain memungkinkan terbentuknya senyawa karbon dengan berbagai struktur (membentuk rantai panjang atau siklik). Hal inilah yang menjadi ciri khas atom karbon.

Jika satu atom hidrogen pada metana (CH4) diganti oleh gugus –CH3maka akan terbentuk etana (CH3–CH3). Jika atom hidrogen pada etana diganti oleh gugus –CH3 maka akan terbentuk propana (CH3–CH2–CH3) dan seterusnya hingga terbentuk senyawa karbon berantai atau siklik.
Contoh Penulisan Struktur Hidrokarbon
Tuliskan struktur senyawa hidrokarbon berikut.
a. Pentana
b. Siklopentana
Jawab
a. C5H12:
b. C5H10:



READ MORE - Atom Karbon