Rabu, 30 November 2011

Gejala kanker serviks


Gejala kanker serviks memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Secara umum tanda dan gejalanya adalah terjadinya perdarahan vagina setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi. Sementara itu tanda lain yang mungkin timbul antara lain adalah :

1. Hilangnya nafsu makan dan berat badan
2. Nyeri tulang panggul dan tulang belakang
3. Nyeri pada anggota gerak (kaki)
4. Terjadi pembengkakan pada area kaki
5. Keluarnya feaces menyertai urin melalui vagina
6. Hingga terjadi patah tulang panggul

Cara paling mudah untuk mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologis leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini populer dengan nama Pap smear atau Papanicolaou smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Namun, ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks seperti berikut:

1. IVA
IVA yaitu singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Anda dapat melakukan di Puskesmas dengan harga relatif murah. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tandayang mencurigakan, maka metode deteksi lainnya yang lebih lanjut harus dilakukan.

2. Pap smear
Metode tes Pap smear yang umum yaitu dokter menggunakan pengerik atau sikat untuk mengambil sedikit sampel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebutakan dianalisa di laboratorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi, radang, atau sel-sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pap smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.

3. Thin prep
Metode Thin prep lebih akurat dibanding Pap smear. Jika Pap smear hanya mengambil sebagian dari sel-sel di serviks atau leher rahim, maka Thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan jauh lebih akurat dan tepat.

4. Kolposkopi
Jika semua hasil tes pada metode sebelumnya menunjukkan adanya infeksi atau kejanggalan, prosedur kolposkopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengkapi lensa pembesar untuk mengamati bagian yang terinfeksi. Tujuannya untuk menentukan apakah ada lesi atau jaringan yang tidak normal pada serviks atau leher rahim. Jika ada yang tidak normal, biopsi — pengambilan sejumlah kecil jaringan dari tubuh — dilakukan dan pengobatan untuk kanker serviks segera dimulai.

Penyakit kanker serviks ini disebabkan oleh beberapa jenis virus yang disebut Human Papilloma Virus (HPV). Virus ini menyebar melalui kontak sexual, HPV dapat menyerang semua perempuan disetiap waktu tanpa melihat umur ataupun gaya hidup. Banyak wanita yang dengan daya tahan tubuh yang baik mampu melawan infeksi HPV dengan sendirinya. Namun demikian, terkadang virus ini berujung pada terjadinya penyakit kanker.

Di Indonesia, Kanker Serviks adalah kanker pembunuh perempuan Indonesia no.1 tertinggi saat ini.(Pdpersi). “Setiap perempuan selama hidupnya beresiko terkena virus yang menyebabkan kanker serviks”, terutama beresiko tinggi bagi mereka yang merokok, melahirkan banyak anak, memakai alat kontrasepsi pil dalam jangka waktu lama, serta mereka yang terinfeksi HIV Aids.(MedlinePlus)
READ MORE - Gejala kanker serviks

Tanda dan gejala peradangan usus


Tanda dan gejala peradangan usus tergantung pada lokasi dan ukuran peradangan. Gejala ringan meliputi diare kronis, rasa nyeri di bagian kanan bawah perut yang sering hilang timbul, lemak berlebihan di feses, nafsu makan berkurang, berat badan menurun dan kadang-kadang cepat merasa lelah. Pada beberapa kasus peradangan usus juga dapat menyebabkan sembelit. Semakin parah penyakit radang usus, menunjukkan gejala yang mirip dengan appendisitis akut (radang usus buntu), yaitu terus menerus kolik dan nyeri perut, kram perut, kembung, pelepasan gas, mual, diare dan buang air besar berdarah. Apabila gejala penyakit berlangsung cukup lama dapat terjadi dehidrasi karena diare. Tanda dan gejala peradangan usus dapat hilang selama beberapa waktu namun tanda-tanda tersebut senantiasa muncul lagi (terdapat periode kambuhnya penyakit). Walaupun jarang terjadi, kadang satu serangan dari penyakit ini dapat diikuti dengan penyembuhan total dan gejalanya tidak muncul lagi.

Jaringan parut tebal pada dinding usus yang merupakan bekas luka peradangan dapat menghambat penyerapan zat-zat hara, oleh karena itu penyakit peradangan usus sering disertai dengan penurunan berat badan dan kekurangan gizi. Apabila penebalan jaringan parut tersebut menjadi semakin besar maka dapat mengakibatkan penyumbatan pada usus. Bila sumbatan cukup parah harus dilakukan pembedahan pada bagian usus yang terkena.

Penyebab penyakit ini belum diketahui secara pasti, tetapi faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebab adalah faktor alergi, infeksi, gangguan pertahanan tubuh dan kemungkinan kaitan genetik. Adanya tekanan emosional dapat memperparah penyakit. Penyakit peradangan usus biasanya terjadi pada orang dewasa antara usia 20 sampai dengan 40 tahun dan sering terdapat dalam satu keluarga. Sebuah studi mengemukakan bahwa keluarga dekat penderita radang usus mempunyai risiko terkena penyakit itu 10 kali lebih besar dibandingkan orang yang tidak memiliki riwayat penyakit tersebut dalam keluarganya.

Peradangan usus yang ringan dapat disembuhkan dengan cara mengubah pola hidup, banyak istirahat dan diet. Pemberian obat-obatan digunakan untuk membantu meringankan gejala. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah dan meringankan serangan penyakit radang usus yaitu :

makan lebih sering dengan porsi yang kecil (sedikit demi sedikit)
konsumsikan makanan yang tinggi kadar vitamin dan protein serta rendah serat agar gampang dicerna.
hindari makanan yang mengandung gas seperti kubis dan brokoli serta minuman beralkohol dan produk susu. Hindari juga makanan yang berlemak karena susah dicerna.
Istirahat yang cukup dan hindari ketegangan emosi karena stres dapat memperburuk gejala.

Jenis herbal yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi peradangan usus antara lain :
1.Patikan Kebo (Euphorbia hirta)
Khasiat : antiradang, peluruh kemih, antigatal.

2.Sambiloto (Andrographis paniculata)
Khasiat : antiradang, antibiotik, menstimulasi sistem immun, menurunkan panas (antipiretik), menghilangkan nyeri (analgetik), menghilangkan bengkak, penawar racun.

3.Daun Jambu Biji (Psidium guajava)
Khasiat : antiradang, anti-diare, pengelat/mengerutkan selaput lendir usus (astringent), menghentikan pendaraha (hemostatik)

4.Krokot hjau (Portulaca oleracea)
Khasiat : penurun panas (antipiretik), menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan racun (antitoksik), penenang, menghilangkan bengkak dan melancarkan darah.

5.Kunyit (Curcuma longa)
Khasiat : antiradang, antibakteri, antioksidan, peluruh angin, meningkatkan nafsu makan, memperlancar empedu.

6.Patikan china (Euphorbia thymifolia)
Khasiat : antiradang, pengelat (astringent), antigatal, peluruh kemih.

7.Aseman (Polygonum chinense)
Khasiat : menurunkan panas (antipiretik), penawar racun (antitoksik), menghilangkan bengkak, peluruh kemih.

Berikut beberapa resep herbal untuk mengatasi peradangan usus.

Resep 1.
30 gram kunyit tua yang segar + 30 gram daun jambu biji segar + 10 gram sambiloto kering atau 20 gram segar, dicuci bersih, kunyit diiris, lalu semua bahan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tamabhkan madu, diminum airnya untuk 2 kali sehari, setiap kali minum 150 cc.

Resep 2.
30 gram patikan kebo segar + 60 gram krokot hijau segar, dicuci bersih, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan gula secukupnya, diminum 2 kali sehari, setiap kali 150 cc.

Resep 3.
30 gram aseman + 15-30 gram patikan china segar, dicuci bersih dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, diminum airnya untuk 2 kali sehari, setiap kali 150 cc

catatan :
pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur. Untuk keluhan yang serius disarankan tetap konsultasi ke dokter.
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci kaca/pyrex atau panci enamel.
READ MORE - Tanda dan gejala peradangan usus

Hidrosefalus tekanan normal (NPH)



Hidrosefalus dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu gangguan pembentukan, aliran, atau penyerapan cairan serebrospinal (CSF) yang mengarah ke peningkatan volume yang ditempati oleh cairan ini dalam SSP Kondisi ini juga bisa disebut sebagai gangguan hidrodinamik dari CSF. . Hidrosefalus akut terjadi selama hari, hidrosefalus subakut terjadi selama berminggu-minggu, dan hidrosefalus kronis terjadi selama beberapa bulan atau tahun. Kondisi seperti atrofi otak dan lesi destruktif fokus juga mengakibatkan peningkatan abnormal CSF dalam SSP. Dalam situasi ini, hilangnya jaringan otak meninggalkan ruang kosong yang dipenuhi pasif dengan CSF. Kondisi seperti ini bukan hasil dari gangguan hidrodinamik dan karenanya tidak diklasifikasikan sebagai hidrosefalus. Sebuah ironi yang lebih tua yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ini adalah hidrosefalus ex vakum.

Hidrosefalus tekanan normal (NPH)
menggambarkan suatu kondisi yang jarang terjadi pada pasien yang lebih muda dari 60 tahun ventrikel membesar dan tekanan CSF normal pada pungsi lumbal (LP) dalam ketiadaan papilledema. Menyebabkan NPH panjang. Namun, hipertensi intrakranial berselang telah dicatat selama pemantauan pasien yang diduga NPH, biasanya pada malam hari. Hakim klasik tiga serangkai gejala termasuk apraxia kiprah, inkontinensia, dan demensia. Sakit kepala bukanlah gejala yang khas dalam NPH.

Hidrosefalus eksternal jinak adalah membatasi diri penyerapan kekurangan masa bayi dan anak usia dini dengan tekanan intrakranial (ICP) dan ruang subarachnoid diperbesar. Ventrikel biasanya tidak membesar secara signifikan, dan resolusi dalam waktu 1 tahun adalah aturan.

Berkomunikasi hidrosefalus terjadi ketika komunikasi penuh terjadi antara ventrikel dan ruang subarachnoid. Hal ini disebabkan oleh kelebihan produksi CSF (jarang), penyerapan cacat dari CSF (paling sering), atau insufisiensi vena drainase (kadang-kadang).

Berkomunikasi hidrosefalus dengan sekitarnya "atrofi" dan sinyal meningkat dan mendalam materi periventrikular putih pada cairan-dilemahkan pemulihan inversi (FLAIR) urutan. Perhatikan bahwa pemotongan apikal (baris bawah) tidak menunjukkan pembesaran sulci, seperti yang diharapkan dalam atrofi umum. Evaluasi patologis otak ini menunjukkan hidrosefalus tanpa patologi mikrovaskuler yang sesuai dengan kelainan sinyal (yang mungkin mencerminkan eksudat transependymal) dan berat otak yang normal (menunjukkan bahwa pembesaran sulci adalah karena meningkatnya cairan serebrospinal subarachnoid [LCS] menyampaikan pola otak pseudoatrophic).

Noncommunicating hidrosefalus terjadi ketika aliran CSF terhambat dalam sistem ventrikel atau di outlet untuk ruang arakhnoid, mengakibatkan penurunan CSF dari ventrikel ke ruang subarachnoid. Bentuk yang paling umum dari hydrocephalus adalah noncommunicating obstruktif dan disebabkan oleh intraventrikular atau extraventricular massa menduduki lesi yang mengganggu anatomi ventrikel.
READ MORE - Hidrosefalus tekanan normal (NPH)

tipe sel dalam kelenjar paratiroid


Terdapat tiga tipe sel dalam kelenjar paratiroid yaitu, sel adiposit, sel chief, dan sel oksifil. Sel-sel ini terletak diantara jaringan ikat retikuler. Sel sekretorik yang utama adalah sel chief dan sekretnya mengandungi hormon paratiroid. Sel oksifilik adalah sel yang besar dan mengandungi banyak mitokondria. Fungsi sel ini belum diketahui.

Kelenjar paratiroid tumbuh dari jaringan endoderm, yaitu sulcus pharyngeus ketiga dan keempat. Kelenjar paratiroid yang berasal dari sulcus pharyngeus keempat cenderung bersatu dengan kutub atas kelenjar tiroid yang membentuk kelenjar paratiroid di bagian kranial. Kelenjar yang berasal dari sulcus pharyngeus ketiga merupakan kelenjar paratiroid bagian kaudal, yang kadang menyatu dengan kutub bawah tiroid. Akan tetapi, sering kali posisinya sangat bervariasi. Kelenjar paratiroid bagian kaudal ini bisa dijumpai pada posterolateral kutub bawah kelenjar tiroid, atau di dalam timus, bahkan berada di mediastinum. Kelenjar paratiroid kadang kala dijumpai di dalam parenkim kelenjar tiroid.

Biasanya terdapat dua kelenjar paratiroid pada tiap sisi sehingga total didapatkan ada 4 kelenjar paratiroid (87%). Akan tetapi, jumlah kelenjar paratiroid dapat bervariasi, yaitu dijumpai lebih atau kurang dari 4 buah pada sekitar 13% populasi. Kelenjar paratiroid berwarna kekuningan dengan bentuk yang bermacam-macam dan berukuran kurang lebih 3 x 3 x 2 mm, dengan berat keseluruhan sampai lebih dari 100 mg. Oleh karena itu, diperlukan ahli bedah yang berpengalaman untuk dapat mengidentifikasi kelenjar paratiroid yang normal pada pembedahan tiroid dan paratiroid.

Kelenjar paratiroid mengeluarkan hormon paratiroid ( parathyroid hormone, PTH ) yang bersama-sama dengan Vit D3 ( 1,25-dihydroxycholecalciferal ), dan kalsitonin mengatur kadar kalsium dalam darah. Sintesis PTH dikendalikan oleh kadar kalsium plasma, yaitu dihambat sintesisnya bila kadar kalsium tinggi dan dirangsang bila kadar kalsium rendah. PTH akan merangsang reabsorpsi kalsium pada tubulus ginjal, meningkatkan absorpsi kalsium pada usus halus, sebaliknya menghambat reabsorpsi fosfat dan melepaskan kalsium dari tulang. Oleh karena itu, penurunan PTH akan menyebabkan terjadinya hipokalsemia, dan peningkatan PTH akan menyebabkan hiperkalsemia dengan segala akibatnya. Jadi, PTH akan aktif bekerja pada tiga sasaran utama dalam pengendalian homeostasis kalsium, yaitu di ginjal, tulang dan usus. Di ginjal, terutama di tubulus distal, PTH akan meningkatkan reabsorpsi kalsium. Di tulang, PTH akan menghambat aktivitas dan fungsi fungsi statik osteoblast, dan merangsang maturasi dan aktivitas osteoclast, sedangkan di usus PTH meningkatkan absorpsi kalsium, dan menghambat absorpsi fosfat.

Vitamin D ( vit D3 ) juga berpengaruh pada metabolisme kalsium. Vitamin ini terdapat di dalam diet normal dan disintesis di kulit. Sinar ultraviolet menghasilkan vitamin D3 di kulit dan selanjutnya mengalami hidroksilasi di hati dan ginjal menjadi vitamin D3 ( kalsitriol ). Fungsi utama kalsitriol adalah merangsang penyerapan kalsium di dalam usus.
READ MORE - tipe sel dalam kelenjar paratiroid

Penyebab kanker lambung


Penyebab kanker lambung adalah multi faktor. Hurst (1929) dan Konjentzky (1936),orang yang pertama kali melakukan penyelidikan bahwa adanya perubahan mukosa yaitu proses perubahan transisi dari gastritis menjadi gastritis atropiàmetaplasiaàdisplasiaàkanker. Beberapa faktor yang mempengaruhi proses ini :

- Makanan yang mengandung nitrat (makanan yang diasamkan, diasinkan, diasapkan) didalam lambung dirubah menjadi nitrit, kemudian bereaksi sekunder dan tertier membentuk senyawa nitrosamin yang merupakan zat karsinogen. Makanan: sayur/buah yang asam, ikan dan daging asin, dan makanan diasap.

- Hypo/achlorhydria : terjadi pada gastritis atrofi dan meningkatkan kolonisasi bakteri lambung. Hal ini menyebabkan formasi nitrit meningkat pada lambung.

- Infeksi Helicobacter pylori yang berkepanjangan menyebabkan gastritis kronik atrofi. Keadaan ini menyebabkan hypchloridria dan meningkatkan resiko 6 kali perkembangan suatu kanker lambung.

- Radiasi: orang-orang yang selamat akibat bom atom di Jepang kebanyakan menderita kanker lambung.

- Infeksi Virus Ebstein-Barr pada sel epitel gaster

- Merokok : perokok 30 batang per hari 5 kali beresiko untuk mendapatkan kanker lambung.

- Genetik : familial adenomatous polyposis, Non-Polyposis Hereditary Colon Cancer (NPHCC), golongan darah A.

- Anemia pernisiosa.

- Adenoma lambung

Secara makroskopis karsinoma lambung diklasifikasikan berdasarkan tipe morfologisnya :
Karsinoma tipe polipoid atau fungating.
Karsinoma tipe ulseratif.
Karsinoma Campuran ( Ulcerating-Infiltratif).
Karsinoma difus infiltratif (tipe linitis plastika)

KLASIFIKASI

Dapat dibagi atas 2 golongan besar , yaitu:
Early Gastric cancer (Karsioma Lambung Dini)
Advanced gastric cancer (Karsinoma Lambung Lanjut)
1. Karsinoma lambung dini (Early Gastric Cancer= EGC)

Istilah EGC ini meliputi semua karsinoma yang tidak invasif kedalam lapisan muskularis dan masih terbatas pada mukosa dan submukosa. EGC dapat berupa penonjolan dari fokus kecil dan kadang secara diam-diam meluas, sehingga mengesankan kemungkinan dari gabungan beberapa fokus (multicentris). Klasifikasi karsinoma lambung menurut Japan Gastroenterological Endoscopy Society (1962), terbagi atas:
Tipe I. “Protruted Type”

Polipoid karsinoma yang menyerupai Borrman I, dimana invasi dari sel-sel karsinoma hanya terbatas pada mukosa, submukosa. Mempunyai bentuk ireguler, permukaan tak rata, dan adanya perdarahan, dengan atau tanpa adanya ulserasi pada permukaan.
Tipe II. “Superficial Type” → Yang masih dapat dibagi atas 3 Subtype, yaitu:
IIa. “Elevated type”

Terlihat sedikit elevasi dari mukosa lambung. Kriteria gastroskopi hampir serupa dengan tipe I, terdapat sedikit elevasi tapi lebih meluas atau melebar
IIb. “Flat type”

Tak terlihat elevasi atau depresi pada mukosa, hanya terdapat perubahan warna dari mukosa.
II.c “Depressed type”

Dijumpai tepi yang ireguler, begitu pula permukaan yang ireguler. Adanya clubbing atau terpotongnya mukosa folds, tepi yang hiperemik atau hemoragik, mukus yang adherent dengan lapisan yang kotor, residue yang seperti pulau-pulau (island like residue)
Tipe III. “ Excavated Type”

Suatu ulkus karsnomatosa yang menyerupai Borrman II dari karsinoma lambung lanjut.
2. Karsinoma lambung lanjut (Advanced Gastric Cancer= AGCr)

Pada tipe lanjut, sel-sel kanker sudah terjadi perluasan pada lapisan mukosa, submukosa, muskularis, kadang-kadang sampai lapisan propria dan serosa. Bahkan sering terjadi infiltrasi atau metastase ke kelenjar limfe atau organ lainnya. Banyak sekali yang membuat klasifikasi dari tumor ganas ini, diantaranya:

a. Stout 1969, membuat klasifikasi dari kanker lambung sebagai berikut:

1. Polypod type; mempunyai bentuk seperti polip yang sangat besar

2. Fungating type; elevasi di permukaan mukosa yang kadang-kadang terjadi ulserasi

3. Penetrating type, suatu ulkus karsinomatous dengan mukosa yang hiperemis dan noduler

4. Spreading type; Kanker ini tumbuh di seluruh dinding lambung

5. Uncalsified type; Tumor yang tak dapat dimasukkan dalam golongan tersebut diatas

b. Borrman, 1926

1. Borrmann I

Polypoid Carcinoma; Mukosa disekitar tumor ini biasanya atrofik dan ireguler

2.Borrmann II

Non infiltrating carcinomatous ulcer; Tepi ulkus dengan mukosa sekitarnya yang menonjol yang sering noduler

3. Borrmann III

Infiltrating Carcinomatous ulcer; ulserasi di sini mempunyai dinding, tepi dindingnya hanya terlihat pada sepihak dan terlihat infiltrasi progresif dan difus dari mukosa di sekitarnya.

4. Borrmann IV

Diffuse infiltrating Type; Tak terlihat batas tegas pada dinding, karena sebagian besar sudah terinfiltrer. Terjadi infiltrasi yang diffuse pada seluruh lambung.

Klasifikasi lain oleh Lauren, membagi karsinoma lambung menjadi 2, menurut gambaran histologinya yaitu karsinoma difus (infiltratif) dan karsinoma tipe intestinal. Pada tipe intestinal, sel-sel tumor mempunyai kecenderungan untuk membentuk struktur kelenjar mengadakan penyebaran, kadang-kadang dengan bentukan papiler atau lembaran padat. Sel kolumner yang anaplastik mengandung vakuole kecil berisi musin. Karsinoma tipe infiltratif tidak mempunyai daya kohesi antar sel, yang menonjol desmoplastik dari stromanya, dimana di dalamnya terdapat sel-sel infiltratif dengan banyak mensekresi mucin, kadang-kadang mengisi penuh sel dan mendesak inti ke samping yang dikenal sebagai “signet ring cells”.

Salah satu klasifikasi membagi karsinoma lambung menurut bentuk morfologi makroskopisnya adalah :
eksofitik
pendataran atau depresi
ekskavasi

Ada beberapa tipe dan subtipe dari early gastric cancer, yaitu:
Tipe I : protrusi
Tipe IIa : a.Elevasi. b. Datar. c. Depresi
Tipe III : ekskavasi

DIAGNOSA

Diagnosa berdasarkan anamnesis, faktor resiko, pemeriksaan fisis yang cermat, pemeriksaan laboratorium, radiologi, gastroskopi, sitologi, dan biopsi.
Status hemodinamik : tekanan darah, nadi, akral dan pernafasan
Berat badan kurang, kaheksia, konjungtiva kadang –kadang anemis
Pemeriksaan Abdomen daerah epigastrium dapat teraba massa, nyeri epigastrium. Pada keganasan dapat ditemukan hepatomegali, asites.
Bila ada keluhan melena, lakukan pemeriksaan colok dubur.
Keganasan → cari pembesaran kelenjar supraklavikula (Virchow’s node), kelenjar aksila kiri (Irish’s node), ke umbilikus (Sister Mary Joseph’s node), teraba tumor daerah pelvis cul-de-sac pada pemeriksaan colok dobur (Blumer’s shelf), pembesaran ovarium (Krukenberg’s tumor).
Pemeriksaan endoskopi à lokasi, bentuk, ukuran, ekstensi, kelainan lain à biopsi dan pemeriksaan kultur kuman H Pylori.

Pemeriksaan Laboratorium

Anemia (30%) dan tes darah positif pada feses dapat ditemukan akibat perlukaan pada dinding lambung. LED meningkat. Fractional test meal à ada aklorhidria pada 2/3 kasus kanker lambung. Elektrolit darah dan tes fungsi hati àkemungkinan metastase ke hati.

Radiologi
Foto thorax : dipakai untuk melihat metastase Paru.
Barium Meal Double-contrastàadditional defect, iregularitas mukosa → tumor primer atau penyebaran tumor ke esofagus/ duodenum.
Ultrasonografi abdomen → untuk mendeteksi metastase hati.
CT scan atau MRI pada thorax, abdomen, dan pelvis → lihat ekstensi tumor transmural, invasi keorgan dan jaringan sekitar, metastasis kelenjar, asites. Untuk menilai proses penyebaran tumor seperti : menilai keterlibatan serosa, pembesaran KGB dan metastase ke hati dan ovarium.

CT Staging pada karsinoma lambung

Stage I : Massa intra luminal tanpa penebalan dinding

Stage II : Penebalan dinding lebih dari 1 cm

Stage III : Invasi langsung ke struktur sekitarnya

Stage IV : Penyakit telah bermetastase.

Endoskopi dan Biopsi
Sebagai Gold Standar pemeriksaan malignitas gaster.
Ultrasound Endoskopi → kedalaman infiltrasi tumor & melihat pembesaran limf.selika dan perigastrik (> 5mm).

Laparoskopi dan Peritoneal Sitologi

Lavase peritoneal dapat memberikan hasil sitologi positif sekitar 40%. Pemeriksaan ini juga berguna apabila pada pemeriksaan radiologi sebelum operasi tidak ditemukan kelainan.

Positron Emission Tomography Scanning (Nuclear Medicine)

Sel-sel tumor cenderung utnuk berakumulasi dengan positron-emiting 18F (fluorodeoxyglucose). Hal ini berguna untuk mengetahui metastase jauh dari kanker lambung. Juga dapat menjadi pertimbangan tindakan bedah pada pasien dengan resiko tinggi atau dengan multiple komorbid.

Indium ln 111-labeled monoclonal antibody juga digunakan dalam intraoperatif

untuk mendeteksi metastasis ke nodul-nodul sekitar tumor.

JENIS TINDAKAN/TEKNIK OPERASI
Laparotomi eksplorasi → jika metastasis tak dapat dinilai, biopsy tidak terbukti.
Surgical explorations : Ivor-Lewis, Torakoabdominal atau Transhiatal untuk tumor yang mengenai esofagus.
Reseksi kuratif → margin minimal 5 – 7 cm. Reseksi En block meliputi: pankreas, lien, kolon transfersum, hepar.
Reseksi gaster dan limfadenektomi.
Rekonstruksi: Billroth II dengan Roux-en-Y atau Loop gastroyeyenostomi.
Prosedur paliatif: By pass gastroenterostomi untuk mencegah obstruksi, perdarahan, perforasi, nyeri karena ulserasi mukosa gaster.

Terapi pembedahan kuratif adalah dengan reseksi seluruh tumor disertai limfedenektomy adekuat. Dilakukan reseksi paling kurang 5 cm dari sisi-sisi tumor dan dilakukan “frozen section” untuk mengkonfirmasinya. Bebasnya sisa tumor dari hasil reseksi sangat penting bagi operasi kuratif namun tidaklah berarti bagi operasi paliatif. Reseksi tumor primer kadang disertai juga dengan pengangkatan pankreas, colon transversa, dan lien.

Gastrektomi total (with jejunal pouch-esophageal anastomosis) tidak dianjurkan, kecuali bila diperlukan reseksi yang adekuat di seluruh area lambung. Dari beberapa penelitian, gastrektomi total dan gastrektomi subtotal memberikan hasil yang sama dalam hal ketahanan hidup pasien. Namun, komplikasi pada gastrektomi total cukup berat. Reseksi dengan bantuan Endoskopi dilakukan pada early gastric cancer dengan ukuran < 3 cm, tidak ada ulserasi, dan invasi limfatik.
READ MORE - Penyebab kanker lambung

struktur pankreas


struktur pankreas

1. Kepala pankreas
2. Proses uncinate
3. Pankreas takik
4. Tubuh pankreas
5. Anterior permukaan
6. Inferior permukaan
7. Superior marjin
8. Anterior marjin
9. Inferior marjin
1O. mentum umbi
11. Ekor pankreas
12. Usus duabelas jari

Pankreas adalah organ kelenjar dalam sistem pencernaan dan endokrin vertebrata. Ini adalah kedua kelenjar endokrin memproduksi hormon penting, termasuk insulin, glukagon, dan somatostatin, serta kelenjar eksokrin, pankreas mengeluarkan enzim yang mengandung jus pencernaan yang lolos ke usus kecil. Enzim ini membantu dalam pemecahan lebih lanjut dari karbohidrat, protein, dan lemak dalam perut yg menghancurkan makanan tersebut.
Anatomi Pankreas & Duodenum

Pankreas memiliki tiga bagian utama:
Kepala: daerah pankreas ke kanan perbatasan kiri vena mesenterika unggul.
Tubuh: daerah pankreas antara batas kiri vena mesenterika unggul dan batas kiri dari aorta.
Tail: daerah pankreas antara batas kiri aorta dan hilus limpa.

Karena pankreas adalah depo penyimpanan enzim pencernaan, luka pada pankreas berpotensi sangat berbahaya. Sebuah tusukan dari pankreas biasanya membutuhkan intervensi medis yang segera dan berpengalaman.

Sebuah sayatan ke pankreas dikenal sebagai sebuah pancreatotomy.

Situs yang paling umum dari primary adalah kepala pankreas. Pankreas memiliki dua komponen fungsional: endokrin, untuk memproduksi insulin dan hormon lainnya, dan eksokrin, untuk menghasilkan jus pankreas untuk pencernaan. Pankreas berada dalam kontak langsung dengan lambung, duodenum, limpa, dan kapal utama perut.

Pankreas adalah kelenjar dual-fungsi, memiliki fitur dari kedua kelenjar endokrin dan eksokrin.


Kelenjar endokrin

Bagian dari pankreas dengan fungsi endokrin terdiri dari sekitar satu juta kelompok sel yang disebut pulau Langerhans. Ada empat jenis sel utama dalam pulau. Mereka relatif sulit untuk membedakan menggunakan teknik pewarnaan standar, tetapi mereka dapat diklasifikasikan oleh sekresi mereka: sel α glukagon rahasia, sel-sel β insulin rahasia, δ sel mensekresikan somatostatin, dan PP sel pankreas mensekresi polipeptida.

Para pulau adalah koleksi kompak sel endokrin diatur dalam cluster dan tali dan saling silang oleh jaringan padat kapiler. Kapiler dari pulau yang dibatasi oleh lapisan sel-sel endokrin dalam kontak langsung dengan kapal, dan sel-sel endokrin yang paling berada dalam kontak langsung dengan pembuluh darah, dengan baik proses sitoplasma atau dengan aposisi langsung. Menurut volume''Body,''oleh Alan E. Nourse, pulau yang "sibuk manufaktur hormon mereka dan umumnya mengabaikan sel pankreas di sekitar mereka, seolah-olah mereka terletak di beberapa bagian yang sama sekali berbeda dari tubuh."

Eksokrin

Berbeda dengan pankreas endokrin, yang mengeluarkan hormon ke dalam darah, pankreas eksokrin memproduksi enzim pencernaan dan cairan alkali (disebut sebagai jus pankreas), dan mengeluarkan mereka ke dalam usus kecil melalui sistem saluran eksokrin dalam menanggapi kecil usus hormon secretin dan cholecystokinin. Enzim pencernaan tripsin termasuk, chymotrypsin, lipase pankreas, dan amilase pankreas, dan diproduksi dan disekresikan oleh sel-sel asinar dari pankreas eksokrin. Spesifik sel yang melapisi saluran pankreas, yang disebut sel centroacinar, mengeluarkan solusi-bikarbonat dan garam-kaya ke dalam usus kecil.
READ MORE - struktur pankreas

Selasa, 29 November 2011

Transplantasi hati


Transplantasi hati adalah isu politis bermuatan super, siapa yang mendapat di daftar, yang sampai ke bagian atas daftar dan yang mendapat manfaat dari transplantasi hati adalah pertanyaan orang bertanya, dan kadang-kadang jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang menyebalkan. Majalah berita CBS 60 Minutes menunjukkan berlari cerita tentang mafia Jepang datang ke AS untuk transplantasi hati di UCLA Medical Center. Fakta bahwa para pemimpin geng kriminal bisa menempatkan $ 1 juta dalam kas di atas meja mungkin punya sesuatu untuk dilakukan dengan itu. Wah, menurut Anda? Bahkan pahlawan bisbol ikonik, Mickey Mantle, mendapat beberapa tekan buruk ketika ia pergi ke bagian atas daftar.

Uang, selalu di Amerika, yang memainkan peran lebih besar dalam menentukan perawatan daripada masalah lainnya. Ini politik lebih dari medis. Salah satu alasan ada argumen politik begitu banyak adalah karena 75% dari penyakit hati sepenuhnya dihindari. Ada tiga kondisi yang berhubungan dengan alkohol hati. Yang pertama adalah perlemakan hati, yang dapat benar-benar terbalik jika orang tidak minum lagi.

Hati berlemak tidak selalu merupakan pemicu penyakit. Namun, jika orang yang bersikeras minum, perlemakan hati dapat berkembang menjadi hepatitis alkoholik, peradangan kronis hati. Orang mengalami demam, sakit kuning dan sakit perut. Hal ini tidak menjadi bingung dengan kondisi perut yang lain, seperti kolesistitis, yang empedu peradangan kandung kemih. Hepatitis alkoholik juga dapat bingung dengan pankreatitis atau bahkan usus buntu. Alasan penting untuk mendiagnosis situasi benar adalah karena fakta bahwa orang-orang dengan hepatitis alkoholik tidak melakukannya dengan baik setelah operasi. Apendisitis dan pankreatitis panggilan untuk intervensi bedah. Hepatitis alkoholik dapat dibalik dengan pantang, tetapi juga bisa berakibat fatal. Sirosis adalah bentuk paling serius dari penyakit hati alkoholik dan terjadi ketika menakut-nakuti jaringan pada hati berkembang ke titik di mana darah tidak lagi mengalir melalui pembuluh. Hati sebenarnya menyusut dan menjadi keras. Fungsi itu hancur. Transplantasi merupakan satu-satunya pengobatan untuk kondisi ini. Meskipun dipahami bahwa mungkin ada perkembangan, dari hati lemak untuk hepatitis alkoholik sirosis, kondisi akhir, sirosis, dapat terjadi tanpa melalui tahap-tahap lainnya. Hepatitis alkoholik dan sirosis adalah penyebab umum kematian pada pecandu alkohol berat.

Alkohol dan kecanduan obat-terkait penyakit hati juga dapat menjadi langkah untuk pengembangan kanker hati. Pada pecandu alkohol, jumlah semata alkohol dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker. Hepititis B Virus (HBV) dan Hepititis C Virus (HCV) adalah dua penyebab utama kanker hati di seluruh dunia. Hepatitis C adalah masalah serius bagi pengguna narkoba yang menyuntikkan substansi pilihan mereka. Penyakit ini sering disebabkan oleh jarum kotor, dan tingkat infeksi yang sangat tinggi. Sekali lagi, ini dapat dihindari. Beberapa komunitas memiliki program pertukaran jarum suntik, hanya untuk mencoba untuk mencegah penyebaran Hepatitis C. Setelah hati telah gagal, pasien harus memiliki transplantasi atau mereka akan mati. Sifat manusia berjalan dua arah pada masalah ini. Orang akan mengatakan “terlalu buruk, tapi Anda melakukannya untuk diri sendiri,” sementara yang lain melihat situasi yang sama dengan kasih sayang dan keinginan untuk membantu. Ini adalah masalah emosional-dikenakan.

Dari orang-orang yang menerima transplantasi, hampir 50% dari mereka menggunakan sedikit alkohol, dan sebanyak 10% dari penerima transplantasi adalah peminum adiktif. Jika hal ini terjadi, mereka pelamar layar untuk transplantasi hati yang dimengerti memiliki tugas sulit memilah-milah calon dan menentukan siapa yang akan menerima manfaat terbesar dari prosedur. Jika salah satu adalah untuk terus minum banyak, terlepas dari konsekuensi, transplantasi hanya akan menunda yang tak terelakkan. Calon terbaik adalah orang yang tidak memiliki masalah itu. Sekali lagi, 50% lainnya dari pasien transplantasi tidak narkoba dan alkohol pelaku.

Setelah seorang alkoholik telah dipilih untuk menerima hati, sebenarnya tidak ada terapi standar untuk mengikuti, selain pantangan. Pengguna narkoba, yang berada di perawatan metadon dan dapat menghindari menggunakan, cenderung untuk melakukannya dengan baik. Selain dari masalah hati, ada faktor lain yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan, seperti penggunaan tembakau dan kebiasaan diet.

Ketika transplantasi hati diperlukan, Sciencedaily melaporkan bahwa hanya 6% dari pecandu alkohol dan 4% mantan pecandu narkoba dari mantan akan kambuh setelah transplantasi. Ini adalah statistik yang menggembirakan, tapi itu tergantung pada kesediaan individu untuk menjauhkan diri dari alkohol dan obat-obatan. Ada orang yang akan melihat bahwa sebagai sebuah ketidakadilan dan berpendapat bahwa itu tidak adil. Namun, angka-angka memberitahu sebuah cerita menarik. Obat dan alkohol penyakit hati dapat dibalikkan, dengan pantang, jika didiagnosis cukup dini. Dalam kasus tersebut, ketidakadilan satunya adalah apa yang kita lakukan untuk diri kita sendiri.
READ MORE - Transplantasi hati

Antraks


Antraks adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis, yang bisa menginfeksi kulit, paru-paru dan saluran pencernaan. Antraks sangat menular dan bisa berakibat fatal. Biasanya menyebar ke manusia dari hewan, terutama sapi, kambing dan domba.

Penyebab
Bakteri Bacillus anthracis.
Bakteri yang dorman dapat bertahan hidup di dalam tanah dan produk hewan (misalnya wol) selama berpuluh-puluh tahun. Infeksi biasanya masuk melalui pori-pori kulit, tetapi bisa juga berasal dari daging yang tercemar atau karena menghirup spora maupun bakteri.

Gejalanya
Gejala bisa muncul dalam waktu 12 jam – 5 hari setelah terpapar oleh bakteri. Infeksi kulit berawal sebagai benjolan merah-coklat yang membesar disertai pembengkakan di sekelilingnya. Benjolan berubah menjadi lepuhan dan mengeras, kemudian tengahnya pecah dan mengeluarkan cairan bening, lalu membentuk keropeng yang hitam. Kelenjar getah bening di daerah yang terkena bisa membengkak, dan penderita merasakan tidak enak badan, kadang ototnya terasa sakit, sakit kepala, demam, mual dan muntah.

Antraks pulmoner (penyakit woolsorter) terjadi akibat menghirup spora dari bakteri antraks. Spora membelah diri di dalam kelenjar getah bening yang terletak di dekat paru-paru. Kelenjar getah bening kemudian pecah dan berdarah, menyebarkan infeksi ke struktur terdekat di dalam dada. Di dalam paru-paru dan di dalam rongga antara paru-paru dan dinding dada tertimbun cairan yang terinfeksi. Pada mulanya, gejalanya samar-samar dan menyerupai flu. Tetapi selanjutnya, demam semakin memburuk dan dalam beberapa hari terjadi gangguan pernafasan yang hebat, yang diikuti oleh syok dan koma. Juga bisa terjadi infeksi otak dan selaputnya (meningoensefalitis). Meskipun diberikan pengobatan dini, jenis antraks ini hampir selalu berakibat fatal.

Antraks gastrointestinalis jarang terjadi.
Bakteri dapat tumbuh ke dalam dinding usus dan melepaskan racun yang menyebabkan perdarahan luas dan kematian jaringan. Jika menyebar ke dalam aliran darah, infeksi ini bisa berakibat fatal.

Diagnosa
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya, didukung adanya riwayat kontak dengan hewan. Untuk mendiagnosis infeksi paru-paru, bisa diambil contoh dahak untuk dibiakkan; tetapi laboratorium tidak selalu dapat menemukan bakteri penyebabnya.

Pengobatan
Infeksi kulit diobati dengan suntikan penisilin atau dengan tetrasiklin maupun eritromisin per-oral. Infeksi paru-paru diobati dengan penisilin intravena. Kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan paru-paru. Jika pengobatan tertunda (biasanya karena diagnosisnya belum pasti), maka kemungkinan akan terjadi kematian.

Pencegahan
Orang-orang yang memiliki resiko tinggi kontak dengan hewan (misalnya dokter hewan, teknisi laboratoriuim dan pekerja pemintalan tekstil yang mengolah bulu binatang) bisa mendapatkan vaksinasi.
READ MORE - Antraks

Monocotyledonae


Klasifikasi Bawang Putih
Klasifikasi bawang putih, yaitu :
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Liliaceae
Marga : Allium
Jenis : Allium sativum
Nama umum : bawang putih
Nama daerah :
Sumatera : bawang putih (Melayu), lasun (Aceh), dasun (Minangkabau), lasuna (Batak), bacong landak (Lampung).
Jawa : bawang bodas (Sunda), bawang (Jawa), babang pole (Madura).
Kalimantan : bawang kasihong (Dayak).
Sulawesi : lasuna kebo (Makasar), lasuna pote (Bugis), pia moputi (Gorontalo).
Nusa Tenggara : Incuna.

Kandungan Kimia dan Sifat Kimiawi Bawang Putih
Bawang putih mengandung minyak atsiri, yang bersifat anti bakteri dan antiseptik. Kandungan allicin dan aliin berkaitan dengan daya anti kolesterol. Daya ini mencegah penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi dan lain-lain. Umbi batang mengandung zat-zat:
1. Kalsium : bersifat menenangkan sehingga cocok sebagai pencegah hipertensi.
2. Saltivine : bisa mempercepat pertumbuhan sel dan jaringan serta merangsang susunan sel saraf.
3. Diallysulfide, alilpropil-disulfida : anti cacing.
4. Belerang
5. Protein
6. Lemak
7. Fosfor
8. Besi
9. Vitamin A, B1 dan C.

Manfaat Bawang Putih
Bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan alternatif sebagai berikut :

Bawang putih Flu dan Batuk.
Kandungan sulfur yang terkandung dalam bawang putih membuatnya memiliki bau dan rasa yang khas dapat meningkatkan dan mempercepat kegiatan membran mucous di saluran pernapasan, yang membantu melegakan pemampatan dan mengeluarkan lendir. Bawang putih mentah mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus penyebab penyakit. Pada tahun 1992, peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah melaporkan bahwa bawang tumbuk dalam minyak membunuh bukan hanya membunuh rhinivirus tipe 2 (penyebab umun flu), tetapi juga membunuh 2 macam herpes (penyakit kulit menular) dan beberapa virus umum lainnya.

Bagaimana cara memanfaatkannya? Makanlah bawang putih sebanyak-banyaknya segera setelah anda merasa sakit atau tambahkan bawang putih pada masakan. Anda juga dapat membuat obat batuk dengan resep ini : Hancurkan bawang dan masukan ke dalam susu dingin di dalam panci, lalu panaskan sekitar 1-2 menit, dan minum hangat-hangat.

Bawang Putih dan Kolesterol
Sekarang ada lebih dari 12 studi yang dipublikasikan di seluruh dunia yang memastikan bahwa bawang putih dalam berbagai bentuk dapat menurunkan kolesterol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bawang ini dapat menyembuhkan tekanan darah tinggi, penyakit jantung. Salah satu studi yang dipublikasikan di “The Journal of The Royal College of Physicians” oleh Silagy CS dan Neil HAW tahun 1994 menyebutkan bahwa bawang putih merupakan agen untuk mengurangi lemak. Penulis menyatakan bahwa suplemen bawang merupakan bagian terpenting dalam penyembuhan kolesterol tinggi. Menurutnya, secara keseluruhan, penurunan terjadi sebesar 12 % dari total kolesterol. Penurunan ini terjadi setelah 4 minggu perawatan.

Bawang Putih dan Kanker
Bawang juga mempunyai kandungan untuk memerangi kanker, terutama kanker perut dan usus besar. Organosulfida yang terkandung dalam bawang putih membantu hati memproses senyawa kimia beracun, termasuk senyawa kimia yang menyebabkan kanker beberapa penelitian epidemiologis menunjukan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Untuk memastikan bahwa anda akan mendapatkan hasil yang maksimal, peneliti dari Penn State Unipersity merekomendasikan untuk membiarkan dulu potongan atau tumbukan bawang selama paling sedikit 10 menit, memberi waktu bawang itu membentuk kandungan-kandungan yang membantu memerangi kanker.

Bawang Putih dan Kehamilan
Riset terbaru menunjukkan bahwa menkonsumsi bawang putih selama kehamilan mengurangi resiko komplikasi kehamilan pre-eclampsia (meningkatkan tekanan darah kandungan protein dalam urine). Studi–studi juga mengungkapkan bahwa bawang putih juga membantu menaikkan lambatnya berat badan bayi yang terlalu kecil. Riset dilakukan oleh Dr. D. Sooranna, Ms J. Hirani dan Dr. I Das di Academic Department of Obsterrics dan Gynaecology, Chelsea dan Westminster Hospital in London UK. Mereka menyimpulkan bahwa walaupun pre-eclampsia dan kelambatan pertumbuhan merupakan kondisi yang kompleks, mengkonsumsi tablet bawang putih secara standar selama masa kehamilan dapat mengurangi kemungkinan–kemungkinan komplikasi pada kelahiran. Mereka memfokuskan pada kelambatan pertumbuhan pada bayi dan pre-eclampsia, kondisi yang sangat berbahaya bagi ibu dan anak yang terjadi pada kira–kira satu diantara sepuluh kehamilan.

Eksperimen menunjukkan bahwa menambahkan ekstrak bawang putih pada sel–sel plaasenta yang kemungkinan menderita kondisi–kondisi tersebut terbukti dapat menstimulasi pertumbuhan. Lebih jauh lagi, kegiatan enzim–enzim penting yang berkurang pada kehamilan tidak normal juga sangat meningkat dengan diberikannya bawang putih.

Sebagai Penyembuh Wasir
Pertama bersihkan dulu daerah anus dan sekitarnya dengan air hangat dan sabun, oleskan jus/beberapa siung bawang putih yang sudah dimemarkan sebanyak 3-5 kali pada anus yang telah dibersihkan, tunggu beberapa menit lalu bersihkan.

Meningkatkan Stamina
Setelah dikaji secara mendalam, ternyata bawang putih dapat menjadi sumber stamina dan kekuatan fisik yang tinggi. Walaupun sebelumnya mereka jarang sekali sakit, tiba-tiba mereka mudah terserang flu, orang – orang seperti inilah yang terutama membutuhkan daya pembangun stamina yang terdapat di bawang putih. Orang-orang yang mudah lelah seharusnya menambah stamina mereka dengan makan sedikit bawang putih setiap hari dalam jangka waktu yang lama. Caranya, bisa kita campurkan dalam olahan masakan kita dan menelannya.

Mengontrol Gejala Diabetes
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit bawaan yang ditandai oleh tak cukupnya insulin di dalam tubuh, sebagai akibat kelebihan gula di dalam darah dan urine, serta kelaparan yang hebat dan kehausan. Penderitanya selalu ingin makan yang manis-manis, dan walaupun ia suka makan yang manis-manis dan makanan lainnya, berat badan cenderung berkurang. Gejala utamanya, menurunnya daya tahan tubuh terhadap kuman dan bakteri gangguan kulit serta berkurangnya gairah seksual, penyakit usus dan pembuluh darah. Penggunaan bawang putih secara bijaksana dalam diet merupakan salah satu cara mendapatkan manfaat terbesar dari makanan yang dimakan dengan demikian menyumbang pada kondisi tubuh yang baik.

Pengaruh Pemakaian Bawang Putih
Akibat mengkonsumsi bawang putih terlalu banyak membuat napas kita menjadi bau, untuk menghilangjkannya kita dapat melakukan cara –cara berikut ini :
1. Meminum air teh kental atau kopi setelah mengkonsunsi bawang putih
2. Memakan kulit limau dengan cara dikunyah
3. Mengimbangi dengan makanan yang terbuat dari protein, hati, dan telor
4. Menggunakan bawang putih dengan cara direbus terlebih dahulu atau dijadikan acar

Dalam mengkonsumsi bawang putih sebaiknya tidak dimakan mentah, karena dapat mengganggu lambung. Oleh karena itu dianjurkan agar bawang putih terlebih dahulu direbus, digoreng, atau dipanggang dulu sebelum makan. Tetapi bawang putih tidak boleh digunakan dalam bentuk apapun sewaktu terdapat serangan penyakit di bagian perut dan usus besar.
READ MORE - Monocotyledonae

Sabtu, 26 November 2011

Jaringan Parenkim


Jaringan Parenkim (Jaringan pengisi atau jaringan dasar)
Jaringan yang menempati di berbagai organ atau jaringan lain dalam tubuh tanaman baik pada akar, batang, daun, biji maupun buah.

Pada daun terdapat 2 macam jaringan paremkim yaitu :

1. Jaringan tiang (palisade)

2. Jaringan bunga karang (spons)

Sel-sel pada jaringan parenkim mengandung kloroplas.

Kloroplas berperan dalam fotosintesis.

Jaringan parenkim yang tidak mengandung kloroplas berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan

Ciri-ciri jaringan parenkim:

· Selnya hidup

· Dinding sel tipis

· Letak sel tidak merapat

· Ukuran sel besar

Fungsi Parenkim:

· Jaringan yang berklorofil untuk berfotosintesis.

· Untuk transportasi ekstrafasikuler.

· Tempat penyimpanan makanan cadangan
READ MORE - Jaringan Parenkim

Jaringan Meristem


Jaringan Meristem

Terdiri dari sekelompok sel yang memiliki sifat selalu membelah diri.

Terdapat pada lembaga (embrio), ujung batang, kuncup, kambium dan ujung akar.

Pada lembaga / embrio, jaringan meristem ini tumbuh membentuk jaringan-jaringan lain.

Pada ujung akar, ujung batang dan kuncupmenyebabkan terjadinya pertumbuhan tumbuhan.

Kambium hanya dimuliki oleh tumbuhan dikotil (berkeping 2) dan tumbuhan berbiji terbuka (gymnospermae).

Kambium pada tumbuhan menyebabkan batang membesar.
READ MORE - Jaringan Meristem

Jaringan epidermis adalah


Jaringan epidermis adalah jaringan yang menutupi seluruh permukaan tubuh tumbuhan (akar, daun dan batang).

Pada Eperdermis daun, dibeberapa tempat mengalami perubahan bentuk menjadi stomata, membentuk lapisan lilin dan lapisan kutikula siatas permukaan selnya.

Pada Eperdermis daun dan batang, juga mengalami perubahan bentuk menjadi rambut-rambut halus (trikoma).

Eperdermis pada ujung akar membentuk rambut-rambut akar.

Ciri-ciri epidermis:

· Letak sel rapat

· Selnya hidup

· Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.

· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.

· Dapat ditembus udara.

· Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.

Fungsi epidermis:

· Sebagai pelindung.

· Tempat masuknya air dan mineral pada akar muda.

· Untuk keluar masuknya O2 dan CO2.

· Epidermis daun untuk trasnpirasi.

Modifikasi epidermis:

· Stomata

· Bulu daun

· Bulu akar
READ MORE - Jaringan epidermis adalah

Selasa, 22 November 2011

Baroreseptor



Baroreseptor bisa memonitor perubahan dari tekanan. Baroreseptor terdiri dari free nerve ending yang bercabang didalam jaringan elastic pada dinding organ berongga, seperti pembuluh darah, bagian pernafasan, pencernaan dan tractus urinarius. Bila ada perubahan tekanan dinding jaringan elastik mengecil atau membesar.

Baroreseptor memonitor dinding pembuluh darah yang besar seperti arteri carotis, aorta. Hal ini juga mempengaruhi regulasi dari kerja jantung sehingga pembuluh darah tetap mengalir pada organ –organ vital. Baroreseptor pada paru juga memonitor derajat ekspansi dari paru.
READ MORE - Baroreseptor

Jenis Otot


Jenis Otot, ada yang ceper, ada yang berbentuk kumparan dan ada pula yang berbentuk kipas.

Menurut susunannya, otot terdiri atas :
• Otot berserabut sejajar dan
• Otot bersirip.

Sedangkan menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang. Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat memendek secara aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :

Otot Licin (Otot Polos)
Bergaris-garis tak beraturan. Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem syaraf bawah sadar.

Otot Kardia (Otot Jantung)
Otot yang ditemukan dalam jantung ini bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal syaraf pusat, tetapi lebih karena pengaruh hormon.

Otot Rangka (otot lurik)
Bergaris-garis teratur. Otot ini berfungsi menggerakkan rangka. Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan
READ MORE - Jenis Otot

Lactobacillus casei


Lactobacillus casei adalah genus bakteri gram-positif, anaerobik fakultatif atau mikroaerofilik. Genus bakteri ini membentuk sebagian besar dari kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena kebanyakan anggotanya dapat merubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat. Kebanyakan dari bakteri ini umum dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Dalam manusia, bakteri ini dapat ditemukan di dalam vagina dan sistem pencernaan, dimana mereka bersimbiosis dan merupakan sebagian kecil dari flora usus. Banyak spesies dari Lactobacillus memiliki kemampuan membusukkan materi tanaman yang sangat baik. Produksi asam laktatnya membuat lingkungannya bersifat asam dan mengganggu pertumbuhan beberapa bakteri merugikan. Beberapa anggota genus ini telah memiliki genom sendiri.

Bakteri ini berukuran 0,7 – 1,1 x 2,0 – 4,0 µm dan merupakan bakteri yang penting dalam pembentukan asam laktat. Seperti bakteri asam laktat lain, Lactobacillus casei toleran terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan asam laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Bakteri ini membentuk gerombolan dan merupakan bagian dari spesies heterofermentatif fakultatif, dimana bakteri ini memproduksi asam laktat dari gula heksosa dengan jalur Emblen-Meyerlhof dan dari pentose dengan jalur 6-fosfoglukonat, fosfoketolase. pertumbuhan Lactobacillus casei pada suhu 15oC, dan membutuhkan riboflavin, asam folat, kalsium pantotenat, dan faktor pertumbuhan lain.

Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari produk ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan fermentasi. Dari segi industrial, Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik manusia, kultur starter pemroduksi asam untuk fermentasi susu, dan kultur khas untuk intensifikasi dan akselerasi perkembangan rasa dalam varietas keju yang dibubuhi bakteri.

Lactobacillus casei diduga dapat mengontrol organisme yang dapat menimbulkan efek toksik di dalam saluran pencernaan manusia, diantaranya yaitu Escherichia coli. Lactobacillus casei adalah suatu jasad renik jenis temporer penghasil asam laktat, Lactobacillus casei dapat ditemukan di mulut dan di usus manusia. Selain itu bakteri Lactobacillus casei dapat menghalangi pertumbuhan H. pylori, dan membantu microflora di usus besar.

Menurut Margawani (1995) bakteri Lactobacillus casei Shirota strain adalah galur unggul yang mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus. Peranan lain terhadap kesehatan manusia adalah untuk memperbaiki penyerapan kalsium pada usus, melancarkan buang air besar, penyerapan bahan karsinogenik, membunuh bakteri patogen dan bersifat anti tumor. Dijelaskan pula oleh Hull et. al. (1992) bahwa bersama dengan Bifidobacterium sp, dapat memberi efek menguntungkan pada induk semang dengan meningkatkan keseimbangan mikroorganisme dalam saluran pencernaan.

Kecepatan pertumbuhan bakteri Lactobacillus casei Shirota strain berkisar 50 Dornic atau 0,5% asam laktat setelah 48 jam. Lactobacillus casei Shirota strain berbentuk batang tunggal dan termasuk golongan bakteri heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan Lactobacillus helveticus. Lactobacillus casei Shirota strain akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam asetat, perubahan ribosa diinduksi oleh faseketolase.

Probiotik akan membantu menjaga kesehatan usus yang lebih baik. Dengan probiotik pula, jumlah bakteri baik di dalam usus akan meningkat, sementara jumlah bakteri merugikan akan ditekan. Bakteri bisa masuk ke dalam tubuh melalui berbagai jalan, misalnya melalui makanan yang kita asup sehari-hari. Bakteri sendiri sebetulnya merupakan organisme bersel satu yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Seperti juga makhluk hidup lain, bakteri membutuhkan makanan, air, dan suhu yang sesuai untuk hidup dan berkembang biak. Terkadang, mereka hidup damai dengan sesamanya, tetapi terkadang juga berperang untuk memperebutkan makanan dan tempat hidup.
“Tempat yang paling nyaman buat bakteri adalah di dalam usus,”

Bakteri-bakteri ini hidup di membran mukosa, sebuah lapisan selembut beludru yang menempel di dinding usus. Setiap makanan yang dikonsumsi manusia akan dicerna mulai dari lambung dengan bantuan asam lambung lalu diserap ke usus halus dan usus besar. Di usus besar makanan akan diserap dan sisa ampas akan dibuang sebagai tinja. Dalam usus besar, bakteri ‘baik’ seperti Bifidobacteria dan Lactobacillius akan menghambat perkembangan bakteri merugikan seperti Staphylococcus dan beberapa bakteri E. coli.

Bakteri-bakteri tersebut terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu kategori bakteri merugikan, bakteri oportunis, dan bakteri baik. Bifidobacteria adalah salah satu contoh bakteri baik di dalam usus. Mereka berperan membentuk ketahanan usus terhadap kolonisasi bakteri patogen/merugikan. Bakteri baik yang lain, adalah L.casei. Contoh bakteri merugikan antara lain Helicobacter pylori, yang sangat tahan terhadap asam. Bakteri ini banyak ditemukan hidup dalam lambung orang dewasa dan kini diketahui sebagai salah satu penyebab tukak lambung. Sementara bakteri oportunis cenderung mengikuti ke mana “arah” angin berhembus. Bila jumlah bakteri baik lebih banyak, ia akan ikut menjadi baik, sementara bila bakteri merugikan lebih banyak, ia pun akan berubah menjadi merugikan.

Perubahan keseimbangan antara bakteri ‘baik’ dan merugikan dalam tubuh akan menimbulkan gangguan kesehatan, seperti kembung, diare, konstipasi, dan lainnya. Penyebabnya, jumlah bakteri merugikan lebih banyak daripada bakteri baik di dalam usus, yang salah satunya bisa disebabkan oleh asupan yang tak terjaga higienitasnya sehingga tercemar bakteri.

Saluran cerna sangat penting sekali bagi kesehatan tubuh manusia. fungsi utama saluran cerna adalah mencerna dan mengabsorbsi nutrisi agar kebutuhan tubuh dapat terpenuhi sehingga pada saluran serna sehat mukosa usus mampu mengabsorbsi mikronutrien dan menolak toksin dan patogen. oleh karena itu, diperlukan dominasi bakteri baik di dalam usus dibandingkan dengan bakteri jahat. Bakteri tidak selalu merugikan dan menyebabkan penyakit, sebab ada bakteri baik yang justru dapat membantu manusia melawan penyakit, itulah yang dinamakan probiotik.

Probiotik berasal dari kata probios yang berarti kehidupan adalah pangan yang mengandung mikroorganisme hidup yang secara aktif meningkatkan kesehatan dengan cara memperbaiki keseimbangan flora usus jika dikonsumsi dalam keadaan hidup dalam jumlah yang memadai. Menurut Fuller, probiotik adalah suplemen makanan berupa mikroba hidup yang dapat menguntungkan inangnya dan meningkatkan keseimbangan mikroba usus. Mikroba itu harus hidup pada saat dikonsumsi dan sampai ke usus halus. Mikroba yang baik untuk pencernaan manusia salah satunya adalah Lactobacillus casei.
READ MORE - Lactobacillus casei

sistem gastroinstestin


sistem gastroinstestin adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energy dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung.Selanjutnya adalah proses penyerapan sari - sari makanan yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa - sisa makanan melalui anus.

Mulut

Mulut adalah suatu rongga terbuka tempat masuknya makanan dan air padahewan. Mulut biasanya terletak di kepala dan umumnya merupakan bagian awal dari system pencernaan lengkap yang berakhir di anus.

Bagian-bagian yang terdapat dalam mulut:
Gigi (dens)
Lidah (lingua) adalah kumpulan otot rangka pada bagian lantai mulut yang dapat membantu pencernaan makanan dengan mengunyah dan menelan. Berfungsi untuk:
sebagai indera pengecap/perasa
mengaduk makanan di dalam rongga mulut
membantu proses penelanan
membantu membersihkan mulut
membantu bersuara/berbicara

Esofagus

Esofagus atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik.

Esofagus bertemu dengan faring – yang menghubungkan esofagus dengan rongga mulut pada ruas ke-6 tulang belakang. Menurut histologi, esofagus dibagi menjadi tiga bagian: bagian superior (sebagian besar adalah otot rangka), bagian tengah (campuran otot rangka dan otot halus), serta bagian inferior (terutama terdiri dari otot halus).

Lambung

Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong yang terletak di bawah sekat rongga badan. Lambung dapat dibagi menjadi tiga daerah, yaitu daerah kardia, fundus dan pilorus. Kardia adalah bagian atas, daerah pintu masuk makanan dari kerongkongan . Fundus adalah bagian tengah, bentuknya membulat. Pilorus adalah bagianbawah, daerah yang berhubungan dengan usus 12 jari (duodenum).

Di dalam lambung, makanan dicerna secara kmiawi. Dinding lambung tersusun dari tiga lapisan otot, yakni otot melingkar, memanjang dan menyerong. Kontraksi dan ketiga macam lapisan otot tersebut mengakibatkan gerak peristaltik (gerak menggelombang). Gerak peristaltik menyebabkan makanan di dalam lambung diaduk-aduk.

Di bagian dinding lambung sebelah dalam terdapat kelenjar-kelenjar yang menghasilkan getah lambung. Aroma, bentuk, warna, dan selera terhadap makanan secara refleks akan menimbulkan sekresi getah lambung. Getah lambung mengandung asam lambung (HCI), pepsin, musin, dan renin. Asam lambung berperan sebagai pembunuh mikroorganisme dan mengaktifkan enzim pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin merupakan enzim yang dapat mengubah protein menjadi molekul yang lebih kecil. Musin merupakan mukosa protein yang melicinkan makanan. Renin merupakan enzim khusus yang hanya terdapat pada mamalia, berperan sebagai kaseinogen menjadi kasein. Kasein digumpalkan oleh Ca²+ dari susu sehingga dapat dicerna oleh pepsin. Tanpa adanya reninm sus yang berwujud cair akan lewat begitu saja di dalam lambuing dan usu tanpa sempat dicerna.

Kerja enzim dan pelumatan oleh otot lambung mengubah makanan menjadi lembut seperti bubur, disebut chyme (kim) atau bubur makanan. Otot lambung bagian pilorus mengatur pengeluaran kim sedikit demi sedikit dalam duodenum. Caranya, otot pilorus yang mengarah ke lambung akan relaksasi (mengendur) jika tersentuk kim yang bersifat asam.Sebaliknya, oto pilorus yang mengarah ke duodenum akan berkontraksi (mengerut) jika tersentu kim. Jadi, misalnya kim yang bersifat asam tiba di pilorus depan, maka pilorus akan membuka, sehingga makanan lewat. Oleh karena makanan asam mengenai pilorus belakang, pilorus menutup. Makanan tersebut dicerna sehingga keasamanya menurun. Makanan yang bersifat basa di belakang pilorus akan merangsang pilorus untuk membuka. Akibatnya, makanan yang asam dari lambung masuk ke duodenum. Demikian seterusnya. Jadi, makanan melewati pilorus menuju duodenum segumpal demi segumpal agar makanan tersebut dapat tercerna efektif. Seteleah 2 sampai 5 jam, lambung kosong kembali.

Pankreas

Potongan depan perut, menunjukkan pankreas dan duodenum.

Pankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon penting seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).

Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh, terletak dalam rongga perut sebelah kanan, tepatnya di bawah diafragma. Berdasarkan fungsinya, hati juga termasuk sebagai alat ekskresi. Hal ini dikarenakan hati membantu fungsi ginjal dengan cara memecah beberapa senyawa yang bersifat racun dan menghasilkan anomia, urea, dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino. Proses pemecahan senyawa racun oleh hati disebut proses detoksifikasi.

Sebagai kelenjar, hati menghasilkan empedu yang mencapai ½ liter setiap hari. Empedu berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua. Empedu merupakan cairan kehijauan dan terasa pahit. Zat ini disimpan di dalam kantong empedut . Empedu mengandung kolestrol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin, dan biliverdin. Empedu yang disekresikan berfungsi untuk mencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut dalam air.

Sel-sel darah merah dirombak di dalam hati. Hemglobin yang terkandung di dalamnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan heme. Zat besi dan globin didaur ulang, sedangkan heme dirombak menjadi bilirubin dan biliverdin yang bewarna hijau kebiruan. Di dalam usus, zat empedu ini mengalami oksidasi menjadi urobilin sehingga warna feses dan urin kekuningan.

Apabila saluran empedu di hati tersumbat, empedu masuk ke peredaran darah sehingga kulit penderita menjadi kekuningan. Orang yang demikian dikatakan menderita penyakit kuning.

Hati juga menghasilkan enzim arginase yang dapat mengubah arginin menjadi ornintin dan urea. Ornintin yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.

Fungsi lain dari hati adalah mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dikeluarkan dalam empedu dan urin, serta mengubah glukosa yang diambil dari darah menjadi glikogen yang disimpan di sel-sel hati. Glikogen akan dirombak kembali menjadi glukosa oleh enzim amilase dan dilepaskan ke darah sebagai respons meningkatnya kebutuhan energi oleh tubuh.

Usus halus

Usus halus atau usus kecil adalah bagian dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. Usus halus terdiri dari tiga bagian yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum). Pada usus dua belas jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu.

Di dalam usus dua belas jari, dihasilkan enzim dari dinding usus. Enzim tersebut diperlukan untuk mencerna makanan secara kimiawi:
Enterokinase, untuk mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas;
Erepsin atau dipeptidase, untuk mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino;
Laktase, mengubah laktosa menjadi glukosa;
Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa;
Disakarase, mengubah disakarida menjadi monosakarida;
Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam amino;
Lipase, mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak;
Sukrase, mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.

Di dalam usus penyerapan (iluem) terdapat banyak lipatan atau lekukan yang disebut jonjot-jonjot usus (vili). Vili berfungsi memperluas permukaan penerapan, sehingga makanan dapat terserap sempurna.

Makanan yang berupa glukosa, asam amino, vitamin, mineral, air akan diserap pembuluh darah kapiler di vili, dan diangkut ke hati ke vena porta. Di dalam hati, beberapa zat akan diubah ke bentuk lain dan bebrapa lainnya akan diedarkan ke seluruh tubuh.

Sedangkan asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh limfa.

Usus besar

Usus besar atau kolon dalam anatomi adalah bagian usus antara usus buntu dan rektum. Fungsi utama organ ini adalah menyerap air dari feses. Pada mamalia, kolon terdiri dari kolon menanjak (ascending), kolon melintang (transverse), kolon menurun (descending), kolon sigmoid, dan rektum. Bagian kolon dari usus buntu hingga pertengahan kolon melintang sering disebut dengan "kolon kanan", sedangkan bagian sisanya sering disebut dengan "kolon kiri".

Usus buntu

Usus buntu atau sekum (Bahasa Latin: caecus, "buta") dalam istilah anatomi adalah suatu kantung yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan oleh umbai cacing.

Usus buntu dalam bahasa latin disebut sebagai Appendix vermiformis, Organ ini ditemukan pada manusia, mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil. Pada awalnya Organ ini dianggap sebagai organ tambahan yang tidak mempunyai fungsi, tetapi saat ini diketahui bahwa fungsi apendiks adalah sebagai organ imunologik dan secara aktif berperan dalam sekresi immunoglobulin (suatu kekebalan tubuh) dimana memiliki/berisi kelenjar limfoid.

Penyakit Usus Buntu

Appendicitis merupakan nama penyakit yang menyerang usus buntu. Appendicitis terjadi ketika appendix, nama lain dari usus buntu, meradang, membuatnya rentan pecah, yang termasuk darurat medis serius.

Gejala
Sakit perut, terutama dimulai di sekitar pusar dan bergerak kesamping kanan bawah.
Nafsu makan menurun.
Mual dan muntah.
Diare, konstipasi (sembelit), atau sering buang angin.
Demam rendah setelah gejala lain muncul.
Perut bengkak.

Umbai cacing

Umbai cacing atau apendiks adalah organ tambahan pada usus buntu. Infeksi pada organ ini disebut apendisitis atau radang umbai cacing. Apendisitis yang parah dapat menyebabkan apendiks pecah dan membentuk nanah di dalam rongga abdomen atau peritonitis (infeksi rongga abdomen).

Dalam anatomi manusia, umbai cacing atau dalam bahasa Inggris, vermiform appendix (atau hanya appendix) adalah hujung buntu tabung yang menyambung dengan caecum.

Umbai cacing terbentuk dari caecum pada tahap embrio. Dalam orang dewasa, Umbai cacing berukuran sekitar 10 cm tetapi bisa bervariasi dari 2 sampai 20 cm. Walaupun lokasi apendiks selalu tetap, lokasi ujung umbai cacing bisa berbeda - bisa di retrocaecal atau di pinggang (pelvis) yang jelas tetap terletak di peritoneum.

Banyak orang percaya umbai cacing tidak berguna dan organ vestigial (sisihan), sebagian yang lain percaya bahwa apendiks mempunyai fungsi dalam sistem limfatik.

Operasi membuang umbai cacing dikenal sebagai appendektomi.

Penyakit apendiks biasa bagi manusia adalah:
Apendisitis
Karkinoid

Rektum

Rektum (Bahasa Latin: regere, "meluruskan, mengatur") adalah organ terakhir dari usus besar pada beberapa jenis mamalia yang berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara feses. Mengembangnya dinding rektum karena penumpukan material di dalam rektum akan memicu sistem saraf yang menimbulkan keinginan untuk melakukan defekasi. Jika defekasi tidak terjadi, sering kali material akan dikembalikan ke usus besar, di mana penyerapan air akan kembali dilakukan. Jika defekasi tidak terjadi untuk periode yang lama, konstipasi dan pengerasan feses akan terjadi.

Anus

Dalam anatomi, anus atau lubang bokong (Latin: ānus) adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar - BAB), yang merupakan fungsi utama anus.

Anus sering dianggap sebagai bagian yang tabu oleh berbagai kelompok masyarakat.

Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka.

Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.

Untuk mencegah penyakit pada anus dan dalam rangka hidup sehat, manusia selalu membersihkan anus setelah defekasi. Biasanya anus dibersihkan dengan membilasnya dengan air atau kertas tisu toilet.
READ MORE - sistem gastroinstestin

Fungsi Lambung



Lambung merupakan organ otot berongga yang besar dan berbentuk seperti kandang keledai, terdiri dari 3 bagian yaitu kardia, fundus dan antrum.
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfingter), yang bisa membuka dan menutup.
Dalam keadaan normal, sfingter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan.

Fungsi Lambung sebagai gudang makanan, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim.
Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting:
- lendir
- asam klorida
- prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein).

Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung dan enzim.
Setiap kelainan pada lapisan lendir ini (apakah karena infeksi oleh bakteri Helicobacter pylori atau karena aspirin), bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung.

Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein.
Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
Pelepasan asam dirangsang oleh:
- saraf yang menuju ke lambung
- gastrin (hormon yang dilepaskan oleh lambung)
- histamin (zat yang dilepaskan oleh lambung).

Pepsin bertanggungjawab atas pemecahan sekitar 10% protein.
Pepsin merupakan satu-satunya enzim yang mencerna kolagen, yang merupakan suatu protein dan kandungan utama dari daging.
Hanya beberapa zat yang bisa diserap langsung dari lambung (misalnya alkohol dan aspirin) dan itupun hanya dalam jumlah yang sangat kecil.
READ MORE - Fungsi Lambung

Pentingnya keanekaragaman genetik


Keanekaragaman genetik (genetic diversity) adalah suatu tingkatan biodiversitas yang merujuk pada jumlah total variasi genetik dalam keseluruhan spesies yang mendiami sebagian atau seluruh permukaan bumi yang dapat didiami. Ia berbeda dari variabilitas genetik, yang menjelaskan kecenderungan kemampuan suatu karakter/sifat untuk bervariasi yang dikendalikan secara genetik.

Pada bidang akademik genetika populasi, terdapat beberapa hipotesis dan teori mengenai keanekaragaman genetik. Teori netral evolusi mengajukan bahwa keanekaragaman adalah akibat dari akumulasi substitusi netral. Seleksi pemutus adalah hipotesis bahwa dua subpopulasi suatu spesies yang tinggal di lingkungan yang berbeda akan menyeleksi alel-alel pada lokus tertentu yang berbeda pula. Hal ini dapat terjadi, jika suatu spesies memiliki jangkauan yang luas relatif terhadap mobilitas individu dalam populasi tersebut. Hipotesis seleksi gayut frekuensi menyatakan bahwa semakin umum suatu alel, semakin tidak bugar alel tersebut. Hal ini dapada terlihat pada interaksi inang dengan patogen, di mana frekuensi alel pertahanan yang tinggi pada inang dapat mengakibatkan penyebaran patogen yang luas jika patogen dapat mengatasi alel pertahanan tersebut.

Pentingnya keanekaragaman genetik

Terdapat beberapa cara untuk mengukur keanekaragaman genetika. Sebab-sebab hilangnya keanekaragaman genetika pada hewan juga telah dikaji dan diidentifikasi.Kajian tahun 2007 yang dilakukan oleh National Science Foundation menemukan bahwa keanekaragaman genetik dan keanekaragaman hayati bergantung satu sama lainnya, bahwa keanekaragaman dalam suatu spesies diperlukan untuk menjaga keanekaragaman antar spesies

Sintasan dan adaptasi

Keanekaragaman genetik memainkan peran yang sangat penting dalam sintasan dan adaptabilitas suatu spesies, karena ketika lingkungan suatu spesies berubah, variasi gen yang kecil diperlukan agar spesies dapat bertahan hidup dan beradaptasi. Spesies yang memiliki derajat keanekaragaman genetik yang tinggi pada populasinya akan memiliki lebih banyak variasi alel yang dapat diseleksi. Seleksi yang memiliki sangat sedikit variasi cendering memiliki risiko lebih besar. Dengan sedikitnya variasi gen dalam spesies, reproduksi yang sehat akan semakin sulit, dan keturunannya akan menghadapi permasalahan yang ditemui pada penangkaran sanak.

Relevansi agrikultural

Ketika manusia mulai bercocok tanaman, terdapat usaha penangkaran selektif untuk menurunkan sifat-sifat yang menguntungkan pada tanaman, dan menghilangkan sifat-sifat yang merugikan. Penangkaran selektif ini mengakibatkan monokultur, yakni keseluruhan tumbuhan pada ladang memiliki gen yang hampir identik satu sama lainnya. Keanekaragaman genetik yang rendah tersebut mengakibatkan tanaman sangat rentan terkena serangan pada suatu variasi genetik tertentu dan menghancurkan keseluruhan spesies

Wabah Kelaparan Kentang di Irlandia merupakan contoh akibat dari rendahnya keanekaragaman genetik pada kentang. Karena tanaman kentang yang baru tidak dihasilkan dari reproduksi, melainkan dari bagian tumbuhan induk, tidak ada keanekagraman genetik yang berkembang, dan keseluruhan tanaman kentang dapat dikatakan merupakan hasil kloning dari satu tanaman kentang, sehingga sangat rentan terhadap epidemik. Pada tahun 1840-an, populasi Irlandia kebanyakan bergantung pada kentang sebagai sumber makanan utama. Masyarakat Irlandia pada saat itu menanam varietas kentang yang bernama “lumper”, yang rentan terhadap serangan Phytophthora infestans.Plasmodiophorid ini menghancurkan mayoritas tanaman kentang, dan menyebabkan puluhan ribu orang mati kelaparan.

Mengatasi keanekaragaman genetik yang rendah


Alam memiliki beberapa cara untuk menjaga dan meningkatkan keanekaragaman genetik. Pada plankton, virus membantu proses hanyutan genetik. Virus samudera yang menginfeksi plankton, membawa gen organisme lain selain gen virus itu sendiri. Ketika suatu virus yang mengandung gen lain menginfeksi plankton, tampilan genetik plankton yang terinfeksi akan berubah. Hanyutan secara konstan ini membantu menjaga populasi plankton yang sehat.

Cheetah adalah spesies genting. Keanekaragaman genetik yang sangat rendah dan kualitas sperma yang rendah menyebabkan penangkaran dan keberlangsungan hidup cheetah sangat sulit. Hanya 5% cheetah yang dapat bertahan hidup sampai dewasa. Sekitar 10.000 tahun yang lalu, hampir semua terkeculai spesies jubatus cheetah mati. Spesies ini menghadapi populasi leher botol dan sanah keluarga yang dekat dipaksa untuk saling kawin, ataupun penangkaran sanak. Namun, baru-baru ini ditemukan bahwa cheetah betina dapat kawin dengan lebih dari satu pejantang per satu kelompok anak cheetah. Cheetah betina mengalami induksi ovulsi, yang artinya bahwa ovum baru diproduksi setiap kali cheetah berkawin. Dengan berkawin dengan banyak pejantan, cheetah betina ini akan meningkatkan diversitas genetika dalam suatu kelompok anak cheetah.

Pengukuran keanekaragaman genetik

Keanekaragaman genetika suatu populasi dapat diperkirakan dengan menggunakan beberapa pengukuran sederhana.

* Keanekaragaman gen, adalah proporsi lokus polimorfik diseluruh genom.
* Heterozigositas, adalah jumlah rata-rata individu dengan lokus polimorfik.
* Alel per lokus, juga digunakan untuk mendemonstrasikan variabilitas.
READ MORE - Pentingnya keanekaragaman genetik

Pteridophyta


Pteridophyta atau Filicophyta, adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya. Alih-alih biji, kelompok tumbuhan ini masih menggunakan spora sebagai alat perbanyakan generatifnya, sama seperti lumut dan fungi.

Tumbuhan paku tersebar di seluruh bagian dunia, kecuali daerah bersalju abadi dan daerah kering (gurun). Total spesies yang diketahui hampir 10.000 (diperkirakan 3000 di antaranya tumbuh di Indonesia), sebagian besar tumbuh di daerah tropika basah yang lembab. Tumbuhan ini cenderung tidak tahan dengan kondisi air yang terbatas, mungkin mengikuti perilaku moyangnya di zaman Karbon, yang juga dikenal sebagai masa keemasan tumbuhan paku karena merajai hutan-hutan di bumi. Serasah hutan tumbuhan pada zaman ini yang memfosil sekarang ditambang orang sebagai batu bara.

Morfologi

Bentuk tumbuhan paku bermacam-macam, ada yang berupa pohon (paku pohon, biasanya tidak bercabang), epifit, mengapung di air, hidrofit, tetapi biasanya berupa terna dengan rizoma yang menjalar di tanah atau humus dan ental (bahasa Inggris frond) yang menyangga daun dengan ukuran yang bervariasi (sampai 6 m). Ental yang masih muda selalu menggulung (seperti gagang biola) dan menjadi satu ciri khas tumbuhan paku. Daun pakis hampir selalu daun majemuk. Sering dijumpai tumbuhan paku mendominasi vegetasi suatu tempat sehingga membentuk belukar yang luas dan menekan tumbuhan yang lain.

Daur hidup (metagenesis)

Daur hidup tumbuhan paku mengenal pergiliran keturunan, yang terdiri dari dua fase utama:gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku yang mudah kita lihat merupakan bentuk fase sporofit karena menghasilkan spora. Bentuk generasi fase gametofit dinamakan protalus (prothallus) atau protalium (prothallium), yang berwujud tumbuhan kecil berupa lembaran berwarna hijau, mirip lumut hati, tidak berakar (tetapi memiliki rizoid sebagai penggantinya), tidak berbatang, tidak berdaun. Prothallium tumbuh dari spora yang jatuh di tempat yang lembab. Dari prothallium berkembang anteridium (antheridium, organ penghasil spermatozoid atau sel kelamin jantan) dan arkegonium (archegonium, organ penghasil ovum atau sel telur). Pembuahan mutlak memerlukan bantuan air sebagai media spermatozoid berpindah menuju archegonium. Ovum yang terbuahi berkembang menjadi zigot, yang pada gilirannya tumbuh menjadi tumbuhan paku baru.

Tumbuhan berbiji (Spermatophyta) juga memiliki daur seperti ini tetapi telah berevolusi lebih jauh sehingga tahap gametofit tidak mandiri. Spora yang dihasilkan langsung tumbuh menjadi benang sari atau kantung embrio.

Klasifikasi

Secara tradisional, Pteridophyta mencakup semua kormofita berspora, kecuali lumut hati, lumut tanduk, dan tumbuhan lumut. Selain paku sejati (kelas Filicinae), termasuk di dalamnya paku ekor kuda (Equisetinae), rane dan paku kawat (Lycopodiinae), Psilotum (Psilotinae), serta Isoetes (Isoetinae). Sampai sekarang pun ilmu yang mempelajari kelompok-kelompok ini disebut pteridologi dan ahlinya disebut pteridolog.

Smith et al. (2006)[1] mengajukan revisi yang cukup kuat berdasarkan data morfologi dan molekular. Berdasarkan klasifikasi terbaru ini, Lycophyta (rane, paku kawat, dan Isoetes) merupakan tumbuhan berpembuluh yang pertama kali terpisah dari yang lain, sedangkan paku-pakuan serta tumbuhan berbiji berada pada kelompok lain. Selanjutnya terlihat bahwa semua kormofita berspora yang tersisa tergabung dalam satu kelompok besar, yang layak dikatakan sebagai anggota divisio tumbuhan paku (Pteridophyta). Dari hasil revisi ini juga terlihat bahwa sejumlah paku-pakuan yang dulu dianggap sebagai paku primitif (seperti Psilotum) ternyata lebih dekat berkerabat dengan paku tunjuk langit (Helminthostachys), sementara paku ekor kuda (Equisetum') sama dekatnya dengan paku sejati terhadap Marattia.

Dengan demikian, berdasarkan klasifikasi baru ini, tumbuhan paku dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Divisio: Lycophyta
dengan satu kelas: Lycopsida.

Divisio: Pteridophyta
dengan empat kelas monofiletik:

* Psilotopsida, mencakup Ophioglossales.
* Equisetopsida
* Marattiopsida
* Polypodiopsida (=Pteridopsida, Filicopsida)

Divisi terakhir ini mencakup semua tumbuhan yang biasa dikenal sebagai paku sejati atau paku benar. Berikut adalah klasifikasi lengkap menurut Smith et al. (2006):

Kelas Psilotopsida

Bangsa Ophioglossales

Suku Ophioglossaceae (termasuk Botrychiaceae, Helminthostachyaceae)

Bangsa Psilotales

Suku Psilotaceae (termasuk Tmesipteridaceae)

Kelas Equisetopsida [=Sphenopsida]

Bangsa Equisetales

Suku Equisetaceae

Kelas Marattiopsida

Bangsa Marattiales

Suku Marattiaceae (termasuk Angiopteridaceae, Christenseniaceae, Danaeaceae, Kaulfussiaceae)

Kelas Polypodiopsida [=Filicopsida, Pteridopsida]

Bangsa Osmundales

Suku Osmundaceae

Bangsa Hymenophyllales

Suku Hymenophyllaceae (termasuk Trichomanaceae)

Bangsa Gleicheniales

Suku Gleicheniaceae (termasuk Dicranopteridaceae, Stromatopteridaceae)
Suku Dipteridaceae (termasuk Cheiropleuriaceae)
Suku Matoniaceae

Bangsa Schizaeales

Suku Lygodiaceae
Suku Anemiaceae (termasuk Mohriaceae)
Suku Schizaeaceae

Bangsa Salviniales (paku air)

Suku Marsileaceae (termasuk Pilulariaceae)
Suku Salviniaceae (termasuk Azollaceae)

Bangsa Cyatheales (paku pohon)

Suku Thyrsopteridaceae
Suku Loxomataceae
Suku Culcitaceae
Suku Plagiogyriaceae
Suku Cibotiaceae
Suku Cyatheaceae (termasuk Alsophilaceae, Hymenophyllopsidaceae)
Suku Dicksoniaceae (termasuk Lophosoriaceae)
Suku Metaxyaceae

Bangsa Polypodiales

Suku Lindsaeaceae (termasuk Cystodiaceae, Lonchitidaceae)
Suku Saccolomataceae
Suku Dennstaedtiaceae (termasuk Hypolepidaceae, Monachosoraceae, Pteridiaceae)
Suku Pteridaceae (termasuk Acrostichaceae, Actiniopteridaceae, Adiantaceae, Anopteraceae, Antrophyaceae, Ceratopteridaceae, Cheilanthaceae, Cryptogrammaceae, Hemionitidaceae, Negripteridaceae, Parkeriaceae, Platyzomataceae, Sinopteridaceae, Taenitidaceae, Vittariaceae)
Suku Aspleniaceae
Suku Thelypteridaceae
Suku Woodsiaceae (termasuk Athyriaceae, Cystopteridaceae)
Suku Blechnaceae (termasuk Stenochlaenaceae)
Suku Onocleaceae
Suku Dryopteridaceae (termasuk Aspidiaceae, Bolbitidaceae, Elaphoglossaceae, Hypodematiaceae, Peranemataceae)
Suku Lomariopsidaceae (termasuk Nephrolepidaceae
Suku Tectariaceae
Suku Oleandraceae
Suku Davalliaceae
Suku Polypodiaceae (termasuk Drynariaceae, Grammitidaceae, Gymnogrammitidaceae, Loxogrammaceae, Platyceriaceae, Pleurisoriopsidaceae)
READ MORE - Pteridophyta